Ingin memulai investasi reksadana tapi masih bingung kapan jual reksadana dan beli reksadana yang tepat? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Sebagai salah satu instrumen investasi, tentu reksadana juga memiliki risiko. Ini bisa jadi salah satu alasan investor ingin berhenti berinvestasi pada instrumen tertentu.
Selain itu, tentu ada banyak faktor di mana reksadana pada akhirnya harus dicairkan. Nah, sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk menjualnya?
Kapan Waktu Jual Reksadana yang Tepat?
Meskipun reksadana terbilang sebagai instrumen yang risikonya rendah jika dibandingkan investasi lain seperti saham, tapi bukan berarti kamu tidak memantaunya. Sebelum menjual reksadana, pahami beberapa waktu yang tepat berikut ini:
1. Saat Tujuan Investasi Sudah Tercapai
Waktu paling tepat pertama untuk menjual reksadana adalah ketika tujuan investasi sudah tercapai.
Misalnya jika kamu menabung di reksadana untuk membeli rumah maka waktu menjualnya adalah ketika dana sudah terkumpul sesuai dengan target. Begitu juga jika kamu menabung untuk menikah, bayar sekolah anak, maupun yang lainnya.
Penting memang memastikan tujuan investasi sebelum kamu benar-benar memulainya sehingga nantinya kamu juga tahu harus memilih jenis investasi apa yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Capital Gain dalam Investasi Saham, Simak Penjelasannya!
2. Ingin Beralih ke Instrumen Investasi Lain
Waktu yang tepat selanjutnya untuk menjual reksadana adalah ketika berencana untuk beralih investasi ke instrumen lain. Tentu hal ini sah-sah saja untuk dilakukan.
Pada awal investasi kamu mungkin memilih reksadana karena modal awal yang kecil dan risiko yang rendah. Namun seiring berjalannya waktu, kamu mulai belajar tentang produk investasi lainnya dan tertarik untuk mencoba.
Tidak ada salahnya jika kamu menjual sebagian atau seluruh reksadana kamu untuk dipindahkan ke instrumen lain, namun tetap pastikan risiko dari produk investasi tersebut sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu, ya.
3. Kinerja Terus Menurun
Jenis reksadana pendapatan tetap dan pasar uang memang cukup stabil dan penurunan biasanya pun tidak signifikan.
Namun untuk jenis reksadana campuran atau saham, kinerja menurun untuk beberapa waktu bisa saja terjadi. Hal ini disebabkan karena alokasi saham dalam jenis reksadana ini.
Seperti yang kita ketahui, saham adalah jenis instrumen investasi yang fluktuasinya bisa cukup ekstrem.
Apabila kinerja reksadana terus menurun, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menjualnya. Namun jika tujuan investasi kamu adalah jangka panjang, ada baiknya tidak terburu-buru dan terus memantau kinerja reksadana untuk waktu yang lebih lama.
4. Perubahan dalam Pengelolaan Reksadana
Waktu selanjutnya yang tidak kalah tepat untuk menjual reksadana adalah ketika ada perubahan pengelolaan pada reksadana, terutama jika perubahan tersebut berpotensi merugikan kamu.
Informasi lengkap tentang reksadana ada pada prospektus dan fund fact sheet reksadana.
Fund fact sheet ini nantinya akan di-update setiap bulan agar investor dapat melihat kinerja reksadana.
Apabila ada perubahan seperti pengalihan alokasi investasi, kamu juga akan mengetahuinya dari sini karena dokumen tersebut memuat ke mana saja alokasi investasi sebuah reksadana.
Jika dirasa perubahan tersebut tidak sesuai dengan tujuan investasi kamu maka kamu bisa memutuskan untuk menjual reksadana dan pindah ke instrumen lain atau ke jenis reksadana lain yang lebih cocok.
Baca Juga: 7 Perbedaan Reksadana dan Obligasi, Mana yang Lebih Baik?
5. Sebelum Waktu Cut-off
Selanjutnya terkait waktu spesifik yang tepat untuk menjual reksadana. Jika kamu sudah memutuskan untuk menjualnya, kamu perlu tahu bahwa transaksi penjualan ini tidak dapat dilakukan 24 jam.
Cut-off time untuk reksadana sejak pandemi adalah sekitar pukul 11.00-12.00 WIB, tapi waktu tepatnya ditentukan berdasarkan kebijakan bank kustodian masing-masing.
Jika kamu melewati waktu tersebut maka transaksi akan diproses di hari selanjutnya. Selain itu, transaksi di akhir pekan dan tanggal merah juga tidak akan diproses dan baru diproses di hari kerja selanjutnya.
Maka dari itu, jika kamu ingin transaksi jual reksadana lebih cepat maka pastikan kamu menjual sebelum jam cut-off di hari kerja.
Kebijakan pencairan dapat berbeda-beda bergantung pada di mana kamu membeli reksadana. Namun estimasi pencairan reksadana umumnya tidak lebih dari 7 hari.
Nah, sekarang sudah tahu kan kapan waktu jual reksadana yang paling tepat? Dalam berinvestasi kita memang harus penuh dengan perhitungan dan tidak sembarangan dalam menjual maupun membeli. Belajar tentang investasi dan perencanaan keuangan bisa dari Moxa, lho. Moxa adalah aplikasi keuangan terintegrasi dari Astra Financial. Dapatkan informasi lengkap dan tipsnya secara gratis.
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.