Penyakit asam lambung sering dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa. Banyak yang mengeluhkan bahwa gejala penyakit asam lambung muncul minimal dua kali dalam seminggu. Yang harus diperhatikan untuk mencegah munculnya gejala adalah menghindari kebiasaan penyebab asam lambung naik.
Apa itu Penyakit Asam Lambung?
Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah gangguan sistem pencernaan dimana cincin otot antara kerongkongan dan perut melemah, sehingga kerongkongan tetap terbuka. Hal inilah yang membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan, dan menimbulkan sensasi terbakar di dada (heartburn).
Biasanya penderita akan mengeluhkan tentang nyeri dada terbakar yang dimulai dari belakang tulang dada, kemudian bergerak ke arah leher dan tenggorokan. Rasanya seperti makanan kembali masuk ke mulut, yang meninggalkan rasa pahit atau asam.
Sensasi terbakar ini biasanya terjadi setelah makan, atau di malam hari ketika berbaring. Gejala lainnya yang biasa muncul adalah sering bersendawa, mual hingga muntah, dan sesak napas.
Sebenarnya hal ini cukup wajar terjadi pada banyak orang. Namun jika keluhan ini dirasakan sering, seminggu dua kali misalnya, maka kondisi ini sudah dapat dikatakan GERD atau penyakit asam lambung. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Asam Lambung, Hindari Penyebabnya Ini!
Apa yang Terjadi di dalam Tubuh saat Asam Lambung Naik?
Dalam pencernaan yang normal, otot kerongkongan bagian bawah akan terbuka untuk memberi jalan makanan masuk ke dalam perut. Setelah makanan masuk ke dalam perut, otot kerongkongan bagian bawah akan menutup kembali secara otomatis, sehingga tidak ada yang akan kembali naik ke kerongkongan.
Dalam pencernaan penderita GERD, otot kerongkongan bagian bawah melemah sehingga tidak bisa menutup otomatis setelah makanan masuk ke dalam perut. Inilah yang menjadi penyebab asam lambung naik ke kerongkongan, yang menimbulkan sensasi terbakar di dada. Kondisi otot kerongkongan bagian bawah yang melemah rentan terjadi pada lansia, orang dengan obesitas, atau ibu hamil.
12 Kebiasaan Penyebab Asam Lambung Naik
Jika memang sudah terdiagnosa memiliki penyakit asam lambung, sebaiknya memang menjaga pola hidup yang sehat. Berikut beberapa kebiasaan penyebab asam lambung naik yang harus dihindari, yaitu:
1. Merokok
Kebiasaan merokok memang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, salah satunya penyebab asam lambung naik. Banyak alasan kenapa merokok dapat mengakibatkan asam lambung naik, diantaranya:
- Merokok dapat mengurangi produksi air liur, yang fungsinya untuk menetralkan asam lambung. Hal inilah yang menghalangi asam lambung turun kembali ke perut setelah makanan masuk.
- Merokok dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang jika sudah memiliki penyakit asam lambung akan lebih menyiksa karena produksi yang berlebihan.
- Merokok dalam jangka waktu yang lama dapat melukai kerongkongan. Tentunya hal ini akan semakin rentan terhadap melemahnya otot kerongkongan bagian bawah penyebab asam lambung naik
2. Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menjadi penyebab asam lambung naik dan merasa nyeri di ulu hati. Kandungan alkohol memberikan sensasi terbakar, yang dapat mengganggu fungsi kerongkongan untuk mengeluarkan asam. Pada akhirnya otot kerongkongan bagian bawah melemah, dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
3. Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Pedas dan Asam
Makanan yang pedas dan asam memang menggoda. Hal ini termasuk buah-buahan masam yang segar seperti jeruk. Hindari juga makanan berbasis tomat karena tomat mengandung asam. Makanan pedas dan asam memicu produksi asam yang berlebih pada lambung.
4. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Memicu Produksi Asam pada Lambung
Pada dasarnya hindari makanan dan minuman yang membuat otot kerongkongan bagian bawah rileks, sehingga tidak optimal dalam berfungsi menutup kerongkongan secara otomatis.
Beberapa contoh makanannya antara lain makanan yang digoreng deep fried, daging dengan tinggi lemak, dan coklat. Sedangkan minumannya seperti susu full cream dan minuman berkafein seperti kopi, teh, dan coklat.
5. Terbiasa Makan dalam Porsi yang Besar
Makan dalam porsi yang besar akan membuat perut anda merenggang. Hal ini selain menimbulkan rasa kenyang dan kembung, juga akan memberi tekanan lebih pada otot kerongkongan bagian bawah. Akibatnya otot kerongkongan bagian bawah sulit untuk menutup dengan otomatis setelah makanan masuk ke perut.
6. Terlalu Kekenyangan
Meskipun porsi yang dimakan tidak besar, namun jika makan berulang kali sehingga kekenyangan juga dapat menjadi penyebab asam lambung naik. Semakin banyak makanan yang dimasukkan ke dalam perut, maka produksi asam lambung juga meningkat.
7. Terbiasa Berbaring setelah Makan
Kebiasaan berbaring setelah makan akan memberikan tekanan lebih besar pada otot kerongkongan bagian bawah. Berbaring membuat tubuh kehilangan manfaat gravitasi untuk menjaga cairan tetap di dalam lambung. Akhirnya asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Jika memang kondisinya harus berbaring, sebaiknya berbaring menghadap ke kiri. Bisa juga menggunakan bantal untuk memberikan ketinggian pada tubuh bagian atas, sehingga cairan tetap di dalam lambung.
8. Jadwal Makan yang Tidak Teratur
Hal ini seringkali diremehkan oleh banyak orang. Padahal dengan memiliki jam makan yang teratur, tubuh memiliki waktu yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik,
Dalam kaitannya dengan penyebab asam lambung naik, khususnya jam makan malam harus lebih teratur dijadwalkan. Banyak orang juga meremehkan camilan sebelum tidur.
Karena setelah makan malam biasanya tidak ada aktivitas selain tidur, penting untuk memberi jarak waktu antara makan malam dan tidur. Disarankan untuk menjaga jarak hingga 2-3 jam setelah makan atau camilan, jika ingin berbaring atau tidur.
9. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Karbohidrat
Karbohidrat memang diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Namun konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan produksi asam lambung, terutama jika tidak diimbangi dengan nutrisi yang lain. Perhatikan kebiasaan makan nasi dengan mi, nasi dengan perkedel kentang atau dadar jagung, atau bubur ketan yang mengandung roti.
10. Mengkonsumsi Pemanis Rendah Kalori
Alih-alih untuk mengurangi konsumsi gula, justru malah memicu produksi asam lambung. Makanan instan yang memberi label “bebas gula” biasanya menggunakan alkohol gula seperti Xylitol, Sorbitol, dan Manitol.
Meskipun benar rendah kalori, namun memiliki efek samping seperti memproduksi gas secara berlebih, dan tubuh sulit untuk menyerap nutrisinya. Hal ini akan memicu produksi asam pada lambung.
11. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan lemak yang berada di perut dapat memberikan tekanan pada otot kerongkongan bagian bawah. Inilah yang bisa memicu melemahya otot kemudian asam lambung naik ke kerongkongan.
12. Kondisi Hernia Hiatus
Hernia hiatus adalah kondisi di mana bagian perut mendorong otot diafragma dikarenakan meningkatnya tekanan pada rongga perut. Diafragma yang terdorong dapat menyebabkan otot kerongkongan bagian bawah tidak bekerja dengan seharusnya.
Baca juga: 10 Gejala Asam Lambung dan Cara Mengatasinya
Demikian penjelasan mengenai beberapa kebiasaan penyebab asam lambung naik yang harus dihindari. Jangan lupa untuk menjaga pola hidup yang sehat agar dapat mengurangi gejala yang sering muncul.
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.