Siapa saja pendiri Gojek dan bagaimana kabarnya kini? Gojek adalah perusahaan teknologi dan layanan serba ada yang berkantor pusat di Indonesia. Didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim, Gojek awalnya dikenal sebagai aplikasi ojek online yang mempertemukan pengendara ojek dengan penumpang melalui platform mobile.
Namun, sejak itu, Gojek telah berevolusi menjadi sebuah ekosistem yang menyediakan berbagai layanan termasuk transportasi, pengiriman makanan, logistik, pembayaran digital, layanan keuangan, dan banyak lagi. Simak ulasan profil dari para pendiri Gojek di bawah ini.
Pendiri Gojek
Nadiem Makarim adalah pendiri Gojek yang paling populer. Namun ternyata, saat membangun platform ini, Nadiem ditemani juga oleh para co-founder Gojek. Berikut ini adalah profil dari pendiri Gojek:
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim adalah pendiri Gojek yang memiliki peran kunci dalam membangun dan mengembangkan perusahaan menjadi apa yang kita kenal hari ini.
Dari Pendidikan, Nadiem merupakan lulusan jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. Selain itu, selama satu tahun Nadiem mengikuti sebuah program foreign exchange pada London School of Economics. Lalu, ia melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan kemudian lulus membawa gelar MBA (Master Business of Administration).
Latar Belakang
Nadiem pernah bekerja pada sebuah perusahaan bernama Mckinsey Company yaitu sebuah perusahaan konsultan ternama di Jakarta selama tiga tahun. Lalu, diketahui juga Nadiem pernah bekerja sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia yang kemudian menjadi Chief Innovation Officer dari Kartuku.
Berbekal pengalamannya akhirnya pada tahun 2011 Nadiem mendirikan Gojek. Kemudian, tahun 2011 tersebut Gojek sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim dan menjabat sebagai CEO Gojek.
Pada awal berdirinya, Nadiem hanya memiliki 20 driver Gojek saja, dan sistem yang ditawarkan pun melalui via telepon dari call center di mana pelanggan menghubungi call center untuk mendapatkan driver terdekat.
Kontribusi Nadiem terhadap Gojek tidak hanya terbatas pada pendiriannya, tetapi juga pada pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Dia bertanggung jawab atas strategi perusahaan, pengambilan keputusan strategis, serta inovasi dalam menghadirkan layanan-layanan baru yang merespons kebutuhan pasar.
Di bawah kepemimpinan Nadiem, Gojek mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Gojek juga telah memperluas jangkauan bisnisnya ke beberapa negara di Asia Tenggara dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar dan paling berpengaruh di wilayah tersebut.
Selain itu, Nadiem juga berperan dalam menciptakan dampak sosial dan ekonomi melalui Gojek. Dengan membuka peluang kerja bagi ribuan mitra pengemudi, Gojek memberikan kesempatan ekonomi kepada banyak individu. Ini membantu mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Nadiem Makarim juga terkenal karena memperjuangkan inklusi keuangan melalui layanan GoPay. Dengan memperkenalkan dompet digital ini, Gojek memberikan aksesibilitas yang lebih mudah dan aman untuk pembayaran digital, yang telah membantu mengurangi ketergantungan pada transaksi tunai di Indonesia.
Namun, pada Oktober 2019, Nadiem Makarim mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Gojek untuk menerima tawaran dari Pemerintah Indonesia untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kontribusinya terhadap Gojek sebagai pendiri dan pengembangannya telah menciptakan fondasi yang kuat bagi perusahaan ini untuk terus tumbuh dan berinovasi.
Kevin Aluwi
Kevin Aluwi adalah salah satu pendiri Gojek yang juga memiliki peran penting dalam kesuksesan dan perkembangan perusahaan tersebut. Dia bergabung dengan Gojek sejak awal pendiriannya pada tahun 2010.
Sebelum resmi menjabat menjadi bos baru Gojek, sebelumnya Kevin Aluwi menjabat sebagai Chief Financial Officer sekaligus Co-Founder Gojek. Kevin merupakan kelahiran Jakarta, 1 September 1986 dan mengenyam bangku SMA di Tirta Marta yang terletak di Pondok Indah.
Latar Belakang
Setelah lulus SMA, kemudian Kevin melanjutkan studinya ke luar negeri di University of Southern California dan mengambil bidang finansial. Meskipun sebenarnya ia sendiri tidak tertarik untuk memiliki karir pada bidang keuangan tersebut. Ia lebih memilih dengan hal-hal yang memiliki kaitan dengan teknologi industri.
Setelah Kevin lulus kuliah, diketahui ia sempat bekerja selama 1,5 tahun di Amerika Serikat, sebelum akhirnya ia kembali lagi ke Indonesia dan bekerja pada perusahaan inkubator startup bernama Merah Putih. Sebelum menjabat menjadi CFO di Gojek, diketahui Kevin juga sempat bekerja di Zalora.
Pada pertengahan 2022 di mana Gojek sudah merger dengan Tokopedia setahun sebelumnya, Kevin mundur dari jabatannya. Saat ini ia termasuk ke dalam jajaran komisaris GoTo.
Baca Juga: Siapa Pemilik Mie Gacoan? Simak Kisah dan Profilnya Berikut!
Michaelangelo Moran
Pada 18 Oktober 2016 lalu melalui sebuah postingan pada akun miliknya, Michaelangelo Moran (Michael) telah mengumumkan pengunduran dirinya dari startup on demand. Michael bergabung dengan Gojek sejak 2010 lalu, dan menjadi salah satu orang yang penting juga pada perusahaan Gojek.
Latar Belakang
Pada posisi terakhirnya, Michael berada di posisi Brand Director dari Gojek. Michael, juga merupakan lulusan dari Academy of Art University, San Francisco.
Di balik berdirinya Gojek, Michaelangelo Moran adalah salah satu founder yang juga merupakan seorang DJ (Disc Jockey) ternama. Selain seorang DJ diketahui juga Michael merupakan seorang pebisnis.
Asal-usul Nama Gojek
Diketahui lebih dalam ternyata nama Gojek tersebut merupakan nama yang diusulkan oleh Michael kepada Nadiem. Padahal, Nadiem sendiri mengusulkan nama GoBike, namun menurut Michael nama Gojek adalah nama yang akan memberikan nuansa Indonesia, selain itu juga mewakili identitas dari bangsa dan dikenal sangat familiar.
Michael dan Nadiem juga dikenal sudah akrab berkawan sejak lama, diketahui juga orang tua dari Nadiem dan Michael juga bersahabat satu sama lainnya.
Pada awal promosi yang dilakukannya, Michael sukses membuat Gojek dikenal walaupun tak beriklan di televisi, media cetak, maupun billboard yang berada diluar ruangan.
Promosi yang dilakukan oleh Michael adalah didominasi oleh promosi digital. Kesuksesan Michael dalam melejitkan Gojek tidak terlepas dari konsep strategi dan konsep kode referral yang dijalankannya.
Di dalam pesan pengunduran dirinya, ia mengenang bagaimana dahulu Gojek berkembang mulai dari perusahaan berkembang kecil di Jalan Kerinci, Kebayoran Baru, hingga sekarang menjadi perusahaan besar bervaluasi miliaran dolar. Ia juga mengatakan meskipun tanpa dirinya Gojek akan tetap mengukir sejarah dengan berbagai cara.
“Tidak peduli sebesar apa kamu akan tumbuh, kamu akan terus ingat dari mana kamu berasal dan selalu ingat hal yang benar-benar penting dalam hidup kamu,” pesan Michael kepada rekan-rekannya di Gojek.
Itulah dia ulasan mengenai profil pendiri Gojek dan perkembangannya saat Ini. Baca informasi menarik lainnya dari blog Moxa. Download Moxa sekarang juga dan nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.