CVT atau Continous Variable Transmission merupakan salah satu inovasi dalam dunia otomotif. Saat ini mobil tidak hanya hadir dengan transmisi manual, tapi banyak juga yang sudah menggunakan transmisi otomatis. Mobil dengan transmisi otomatis ini juga terus berkembang dan saat ini dibagi menjadi dua jenis. Pertama ada transmisi CVT dan kedua ada transmisi konvensional atau AT.
Di Indonesia masyarakat banyak yang belum paham antara kedua jenis transmisi tersebut pada mobil matic. Padahal, dengan mengetahui perbedaannya sangat penting sebagai panduan untuk membeli mobil serta perawatannya. Untuk dapat memahaminya lebih jauh, simak selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu CVT?
CVT atau Continuous Variable Transmission berbentuk perangkat sabuk baja dan 2 buah puli untuk mengatur rasionya. Diameter dari kedua puli tersebut bisa berubah menjadi lebih kecil maupun lebih besar. Konsep ini akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan sistem transmisi otomatis konvensional yang menggunakan gir agar dapat mengatur rasio.
Baca juga: Penyebab AC Mobil Tidak Dingin dan Cara Mengatasinya
Meskipun pada saat ini banyak pabrikan yang lebih menggunakan CVT sebagai bagian dari mobil terbaru, tetapi CVT sendiri sudah ada sejak dahulu. Konsep dari CVT ini sudah ada sejak tahun 1870-an.
Mengutip dari ensiklopedia bebas di Wikipedia, pada tahun 1879, Milton Reeves yang merupakan seorang pioneer para industri otomotif di Amerika Serikat menemukan sistem CVT yang pada saat ini masih disebut sebagai Variable Speed Transmission.
Baca Juga: Komponen Kopling Mobil, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Beda AT dan CVT
Perbedaan mobil AT dengan CVT terdapat pada teknologi dan komponennya. Transmisi AT dan CVT sama-sama diaplikasikan pada mobil matic. Pengendara tetap hanya perlu memainkan pedal gas dan rem saja tanpa harus menginjak pedal kopling lagi.
Namun, perbedaan CVT dan AT tak hanya dilihat dari komponen dan teknologinya saja, tetapi juga cara kerjanya. Agar dapat memahami bagaimana cara kerjanya dapat memudahkan kamu memahami kelebihan serta kekurangan pada masing-masing sistem nantinya.
Baca juga: Biaya Servis AC Mobil di Bengkel Berdasarkan Masalahnya
1. Perbedaan Cara Kerja
Melihat dari cara kerjanya, CVT merupakan sistem yang memanfaatkan dua komponen utamanya yaitu sabuk baja dan puli. Setiap puli yang akan didorong sistem pompa fluida sehingga tenaga yang disalurkan akan lebih sempurna pada bagian dua roda belakang menyesuaikan perubahan kecepatan dan torsi secara tepat.
Sistem kerja tersebutlah yang mengakibatkan percepatan kendaraan akan bebas dari hentakkan. Kamu akan merasakan perpindahan level percepatan yang sangat smooth sehingga nyaman. Ditambah lagi beban kerja pada mesin akan jauh lebih ringan.
Baca juga: Cara Bayar Pajak Mobil Online Terbaru 2024, Pengemudi Wajib Tahu!
Sedangkan cara kerja transmisi AT adalah memanfaatkan torque converter. Nantinya komponen ini akan memanfaatkan tekanan dari oli yang berasal dari valve body dari transmisi otomatis yang fungsinya menggunakan input shaft.
Dari cara kerjanya tersebut dampak yang akan kamu rasakan adalah akselerasi jauh lebih bagus dibandingkan CVT. Namun, hentakan yang terjadi pada saat perpindahan gigi akan jauh lebih terasa (tidak smooth). Maka itu, engine brake dari transisi AT tidak sebagus CVT.
Baca juga: Apa Itu Towing Mobil dan Bedanya dengan Derek, Bisa Buat Mudik!
2. Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar
Perbedaan selanjutnya dapat kamu lihat dari penggunaan bahan bakar. Dalam sistem kerja transmisi CVT, bahan bakar yang digunakan jauh lebih irit. Hal tersebut disebabkan saat perpindahan gigi akan menjadi penurunan RPM yang di mana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar menjadi berkurang.
Beda dengan transmisi AT, yang lebih membutuhkan banyak bahan bakar. Maka dari itu, akselerasi yang dihasilkan akan jauh lebih tinggi, ditambah lagi dengan perawatan pada mobil transmisi AT jauh lebih murah.
Baca Juga: Cara Jumper Aki Mobil yang Benar dan Tips Perawatannya
Keunggulan Transmisi CVT
Transmisi CVT memiliki bobot yang lebih kompak dan ringan dibandingkan dengan transmisi matic konvensional. Bobot ini berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar pada mobil. Maka dari itu, transmisi CVT disebut lebih efisien dibandingkan matic konvensional.
Tidak hanya itu, transmisi ini juga dapat mengatur rasio gigi secara instan dengan kisaran tertentu yang juga turut membuatnya menjadi hemat bahan bakar. Pada mobil hybrid pun banyak yang menggunakan transmisi CVT agar penggunaan bahan bakar dapat lebih hemat lagi.
Mobil dengan transmisi CVT juga telah diprogram agar dapat menjaga putaran mesin. Hal tersebut berperan dalam menghantarkan torsi atau tenaga yang optimal ke mobil ketika sedang dijalankan.
Dalam beberapa situasi seperti sedang mendahului mobil lain didepannya, hal ini tersebut sangat berguna. Itulah sebab mengapa banyak produsen mobil di Indonesia memilih menggunakan transmisi CVT pada mobilnya.
Dapatkan Polis Asuransi Mobil Terbaik di Moxa
Baik itu mobil dengan CVT, AT, maupun transmisi manual,, jangan lupa lindungi mobil kesayangan dengan asuransi kendaraan. Berikut cara beli asuransi mobil di Moxa dengan mudah:
- Download aplikasi Moxa dan lakukan pendaftaran.
- Setelah masuk ke akun, lalu pilih Asuransi.
- Pilih jenis asuransi mobil.
- Masukkan data yang dibutuhkan dengan benar sesuai dengan jenis asuransi.
- Klik “Ajukan Sekarang”.
Membeli asuransi secara online tentu lebih mudah. Transaksi di Moxa juga dijamin aman karena sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan.