Paru-paru basah atau yang dikenal secara medis sebagai pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru.
Penyakit ini menyebabkan inflamasi pada kantong udara di paru-paru, yang dapat terisi dengan cairan atau nanah, menyebabkan kesulitan bernapas. Ketahui gejala, penyebab, dan pengobatan paru-paru basah.
Gejala Paru-Paru Basah
Berikut adalah beberapa gejala umum dari pneumonia atau paru-paru basah:
1. Batuk
Batuk yang menghasilkan dahak berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah adalah gejala utama pneumonia. Batuk ini sering kali persisten dan bisa disertai dengan rasa sakit di dada.
2. Demam dan Menggigil
Demam tinggi sering disertai dengan menggigil dan berkeringat. Pada beberapa kasus, demam dapat mencapai lebih dari 38,5°C (101,3°F).
3. Sesak Napas
Sesak napas atau kesulitan bernapas adalah gejala umum lainnya, terutama ketika melakukan aktivitas fisik. Hal ini disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang mengganggu pertukaran gas normal.
4. Nyeri Dada
Nyeri dada yang tajam atau menusuk, terutama ketika bernapas dalam atau batuk, adalah gejala khas pneumonia. Nyeri tersebut disebabkan oleh inflamasi pada pleura, lapisan pelindung paru-paru.
5. Kelelahan
Kelelahan ekstrem dan kelemahan umum sering terjadi pada penderita pneumonia karena tubuh berjuang melawan infeksi.
6. Nafsu Makan Menurun
Penurunan nafsu makan, mual, dan muntah bisa terjadi, terutama pada anak-anak dan lansia.
7. Kebingungan
Pada lansia, pneumonia dapat menyebabkan perubahan kesadaran atau kebingungan.
Baca Juga: Gejala Bronkitis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Penyebab Paru-Paru Basah
Paru-paru basah disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur, dan parasit. Berikut adalah penyebab umum:
1. Bakteri
Pneumonia bakterial adalah jenis pneumonia yang paling umum. Streptococcus pneumoniae adalah bakteri yang paling sering menjadi penyebab penyakit paru paru basah.
2. Virus
Virus, seperti influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan coronavirus (termasuk COVID-19), dapat menyebabkan pneumonia viral.
Pneumonia viral biasanya lebih ringan tetapi dapat menjadi berat, terutama pada anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Jamur
Jamur seperti Histoplasma, Coccidioides, dan Cryptococcus dapat menyebabkan pneumonia dan biasanya mempengaruhi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Parasit
Parasit seperti Toxoplasma gondii dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Baca juga: 8 Posisi Tidur yang Baik untuk Tingkatkan Kualitas Tidur, Wajib Tahu!
Pengobatan Paru-paru Basah
Berikut adalah beberapa pengobatan yang umum untuk penyakit paru paru basah:
1. Antibiotik
Pasien biasanya mulai merasa membaik dalam beberapa hari setelah memulai pengobatan, namun penting untuk menyelesaikan seluruh resep antibiotik untuk mencegah resistensi bakteri.
2. Obat Antivirus
Untuk pneumonia yang disebabkan oleh virus, seperti influenza atau COVID-19, obat antivirus dapat digunakan. Obat ini paling efektif bila diberikan dalam waktu 48 jam setelah timbulnya gejala.
3. Antijamur
Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur diobati dengan obat antijamur. Pengobatan ini biasanya lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan antibiotik.
4. Terapi Oksigen
Pasien dengan kesulitan bernapas mungkin memerlukan terapi oksigen untuk membantu mereka bernapas lebih mudah. Ini dapat diberikan melalui masker oksigen atau kanula hidung.
5. Perawatan di Rumah Sakit
Perawatan di rumah sakit biasanya mencakup pemberian cairan intravena, antibiotik intravena, terapi oksigen, dan perawatan intensif jika diperlukan.
6. Perawatan di Rumah
Untuk kasus pneumonia ringan hingga sedang, perawatan di rumah bisa mencakup istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan menggunakan obat bebas untuk mengurangi demam dan nyeri.
Baca juga: 5 Cara Beli Rumah Pertama dengan Gaji UMR
Pencegahan Paru-Paru Basah
Pencegahan adalah langkah penting untuk mengurangi risiko terkena pneumonia. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah pneumonia:
1. Vaksinasi
Vaksin pneumokokus dapat melindungi terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae, sementara vaksin influenza dapat mencegah pneumonia yang disebabkan oleh virus flu.
2. Kebersihan Pribadi
Mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan diri dapat mengurangi risiko infeksi. Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih dan tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku ketika batuk atau bersin.
Baca Juga: Apa Itu ISPA? ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya!
3. Gaya Hidup Sehat
Menjaga gaya hidup sehat, termasuk makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari merokok serta konsumsi alkohol berlebihan untuk mencegah penyakit datang.
4. Mengelola Kondisi Kesehatan yang Ada
Orang dengan kondisi medis kronis seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung harus memastikan kondisi mereka terkendali dengan baik untuk mengurangi risiko terkena pneumonia.
5. Menghindari Paparan Asap dan Polutan
Menghindari paparan asap rokok dan polutan udara dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru dan mengurangi risiko infeksi.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala pneumonia, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca informasi menarik lainnya hanya di Blog Moxa dan nikmati berbagai fitur menariknya hanya dalam satu aplikasi. Berikut caranya:
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Masukkan nama sesuai KTP.
- Masukkan tanggal lahir.
- Pilih jenis kelamin.
- Klik profil, lalu masuk ke aplikasi menggunakan nomor HP.
- Dapatkan kode OTP melalui SMS, lalu gunakan untuk masuk ke aplikasi.
- Pilih menu sesuai dengan kebutuhan.
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, rental kendaraan, asuransi, pinjaman tunai, pembiayaan perjalanan religi, pembiayaan truk dan alat berat, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.