Dalam dunia investasi, istilah hold artinya merujuk pada strategi di mana investor mempertahankan aset yang dimilikinya dalam jangka waktu tertentu, dengan harapan nilainya akan meningkat seiring waktu. Strategi ini sering kali digunakan oleh investor jangka panjang yang lebih memilih untuk menahan daripada menjual ketika terjadi fluktuasi pasar.
Namun, selain potensi keuntungan, keputusan untuk hold juga memiliki risiko tersendiri, terutama ketika pasar mengalami ketidakpastian. Berikut pembahasan mengenai arti dari hold dalam investasi, keuntungan yang bisa diperoleh, serta risiko yang perlu diwaspadai oleh investor.
Hold Artinya dalam Investasi
Hold artinya mempertahankan atau tidak menjual aset yang dimiliki, seperti saham, obligasi, atau properti, untuk jangka waktu tertentu. Strategi hold sering digunakan oleh investor yang percaya bahwa nilai aset akan meningkat dalam jangka panjang, meskipun harga mungkin mengalami fluktuasi dalam jangka pendek.
Dengan hold, investor berharap untuk menghindari penjualan aset pada saat pasar sedang turun, sehingga mereka dapat memanfaatkan potensi keuntungan di masa depan ketika kondisi pasar membaik.
Baca Juga: Rebound adalah Salah Satu Istilah Saham yang Kamu Wajib Tahu!
Keuntungan Melakukan Hold
Berikut beberapa keuntungan dari melakukan strategi hold dalam investasi:
1. Potensi Keuntungan Jangka Panjang
Dengan menahan aset, investor memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai yang dapat terjadi seiring waktu. Banyak saham atau aset lain yang telah menunjukkan peningkatan nilai signifikan dalam jangka panjang.
2. Menghindari Kerugian dari Penjualan Prematur
Fluktuasi pasar yang sementara bisa menyebabkan penurunan harga aset. Dengan hold investor dapat menghindari menjual pada saat harga rendah, yang bisa mengakibatkan kerugian.
3. Pengurangan Biaya Transaksi
Dengan tidak sering melakukan jual beli, investor dapat mengurangi biaya transaksi yang biasanya dikenakan oleh broker, seperti komisi dan pajak atas keuntungan.
4. Mengurangi Stres Emosional
Berinvestasi dapat menjadi sebuah pengalaman yang menegangkan, terutama saat pasar mulai bergejolak. Strategi hold memungkinkan investor untuk tidak terpengaruh oleh emosi dan keputusan impulsif yang sering kali muncul akibat fluktuasi pasar.
5. Manfaat dari Dividen
Jika seorang investor menahan saham dari perusahaan yang membayarkan dividen, mereka akan terus-menerus menerima pembayaran tersebut. Hal ini akan dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang sangat berharga.
6. Pembangunan Portofolio yang Kuat
Dengan mempertahankan investasi jangka panjang, investor akan dapat membangun portofolio yang kuat serta beragam yang dapat memberikan hasil lebih baik seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Apa Itu Capital Gain dalam Investasi Saham, Simak Penjelasannya!
Risiko Melakukan Hold
Berikut adalah beberapa risiko yang terkait dengan strategi hold dalam investasi:
1. Fluktuasi Pasar
Nilai aset dapat mengalami penurunan signifikan selama periode ketidakpastian atau resesi. Dengan hold investor mungkin terpaksa menanggung kerugian sementara yang lebih besar sebelum nilai aset kembali pulih.
2. Kesalahan Penilaian
Investor bisa jadi salah menilai potensi pertumbuhan suatu aset. Jika analisis awal tidak akurat, investor mungkin akan terjebak dalam investasi yang tidak menguntungkan untuk waktu yang lama.
3. Peluang Hilang
Dengan menahan aset, investor mungkin kehilangan kesempatan untuk berinvestasi dalam peluang lain yang lebih menguntungkan. Uang yang terikat dalam aset yang tidak berkembang dapat menghambat pertumbuhan portofolio secara keseluruhan.
4. Perubahan Fundamental
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu aset, seperti perubahan dalam manajemen perusahaan, kondisi ekonomi, atau industri, dapat membuat investasi yang sebelumnya menjanjikan menjadi tidak menarik.
5. Biaya Pemeliharaan
Beberapa investasi, seperti properti, mungkin memerlukan biaya pemeliharaan dan perawatan yang dapat mengurangi total keuntungan.
6. Ketidakpastian Regulasi
Perubahan kebijakan atau regulasi pemerintah dapat mempengaruhi nilai aset. Investor yang hold mungkin harus menghadapi dampak negatif dari perubahan ini tanpa dapat melakukan penyesuaian cepat.
7. Waktu Penarikan yang Terbatas
Investor yang melakukan hold mungkin mengalami kesulitan dalam mencairkan investasinya pada saat dibutuhkan, terutama jika pasar sedang dalam kondisi buruk.
Baca Juga: Apa Itu Cut Loss Saham? Pahami Artinya Sebelum Mulai Investasi
Kapan Hold Dapat Dilakukan?
Strategi hold bisa kamu lakukan dalam berbagai situasi, dan berikut beberapa kondisi di mana strategi ini mungkin saja cocok:
1. Investasi Jangka Panjang
Ketika seorang investor memiliki tujuan investasi jangka panjang, seperti perencanaan pensiun, strategi hold sangat tepat untuk menunggu pertumbuhan nilai aset dari waktu ke waktu.
2. Fundamental yang Kuat
Jika suatu aset, seperti saham, memiliki fundamental yang kuat—seperti kinerja keuangan yang baik, manajemen yang solid, dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan—maka hold bisa menjadi pilihan yang baik.
3. Saat Terjadi Volatilitas Pasar
Di tengah fluktuasi pasar, seperti saat resesi atau krisis, investor mungkin memilih untuk hold daripada menjual aset pada harga yang rendah, dengan harapan pasar akan pulih.
Baca juga: Langkah Awal Memulai Investasi Reksadana untuk Pemula
4. Pembayaran Dividen
Jika investasi menghasilkan dividen yang stabil, strategi hold bisa digunakan untuk terus menerima pendapatan pasif dari dividen tersebut sambil menunggu potensi kenaikan nilai.
5. Portofolio Diversifikasi
Jika investor memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, melakukan hold pada aset tertentu dapat membantu menjaga keseimbangan dan mengurangi risiko keseluruhan.
6. Ketika Riset dan Analisis Mendukungnya
Jika analisis mendalam menunjukkan bahwa aset memiliki potensi pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang, maka strategi hold dapat diterapkan.
7. Kondisi Ekonomi Stabil
Pada saat kondisi ekonomi makro stabil dan proyeksi pertumbuhan positif, investor dapat memilih untuk hold aset yang dipegang, dengan harapan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, keputusan untuk melakukan hold harus didasarkan pada analisis mendalam tentang kondisi pasar, fundamental aset, dan tujuan investasi jangka panjang.
Itu dia pembahasan tentang hold yang merupakan istilah investasi. Yuk investor, jadikan Moxa Reksa Dana sebagai solusi untuk kebutuhan investasi kamu.
Download Moxa sekarang dan nikmati berbagai produk menarik lainnya mulai dari pembiayaan kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, dan masih banyak lagi produknya hanya dalam satu aplikasi. Berikut caranya:
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Masukkan nama sesuai KTP.
- Masukkan tanggal lahir.
- Pilih jenis kelamin.
- Klik profil, lalu masuk ke aplikasi menggunakan nomor HP.
- Dapatkan kode OTP melalui SMS, lalu gunakan untuk masuk ke aplikasi.
- Pilih menu sesuai dengan kebutuhan.
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, rental kendaraan, asuransi, pinjaman tunai, pembiayaan perjalanan religi, pembiayaan truk dan alat berat, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.