Memutuskan untuk resign dari pekerjaan adalah langkah besar yang membutuhkan pertimbangan matang. Dalam dunia profesional, alasan resign yang baik dan cara penyampaiannya dapat menentukan bagaimana hubungan kamu dengan perusahaan tetap terjaga, bahkan setelah kamu pergi.
Tentunya niat untuk resign harus disampaikan dengan sopan dan profesional. Selain itu hindari juga alasan yang terlalu personal atau dapat menyinggung perusahaan yang ditinggalkan. Yuk simak alasan resign dan langkah mengajukannya yang tepat berikut ini.
Alasan Resign yang Masuk Akal
Berikut beberapa alasan resign yang profesional dan umum digunakan:
1. Pengembangan Karier
Salah satu alasan mengundurkan diri adalah ingin mendapatkan peluang yang lebih baik untuk berkembang, baik dalam hal tanggung jawab maupun keterampilan. Biasanya ini dibuktikan juga dengan kamu sudah diterima di tempat kerja baru.
2. Mendapatkan Penawaran Gaji Lebih Tinggi
Selain pengembangan karier, umumnya pekerjaan baru yang menjadi alasan resign juga menawarkan gaji yang lebih tinggi. Tidak ada salahnya memang menginginkan kompensasi yang lebih baik sesuai dengan tanggung jawab dan pengalaman kerja.
3. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung
Banyak juga orangan yang mengajukan pengunduran diri karena masalah lingkungan. Kondisi tempat kerja yang kurang mendukung produktivitas atau kesejahteraan, seperti konflik internal atau budaya kerja yang tidak sehat memang kurang baik untuk kesehatan mental.
Meskipun begitu, ini jarang disampaikan secara langsung sebagai alasan pengunduran diri. Namun, kamu tetap bisa memberi masukkan ke perusahaan saat akan resign untuk dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik lagi.
4. Pindah Domisili
Alasan selanjutnya adalah keharusan untuk pindah ke lokasi baru yang tidak memungkinkan kamu tetap bekerja di perusahaan saat ini.
Baca Juga: Apa Itu Paklaring? Ini Fungsi dan Syarat Membuatnya
5. Perubahan Prioritas Pribadi
Resign juga sering kali diajukan oleh individu yang ingin fokus pada keluarga, kesehatan, atau tanggung jawab pribadi yang lebih penting dibanding pekerjaan saat ini.
6. Keinginan untuk Berubah Haluan Karier
Memilih bidang pekerjaan yang berbeda karena ingin mencoba tantangan baru atau menyesuaikan dengan minat dan tujuan hidup memang sudah jadi hal lumrah saat ini. Apalagi dengan banyaknya kelas online atau bootcamp yang menjanjikan. Tidak heran banyak orang yang mencoba untuk pindah haluan karier dan memilih mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.
7. Melanjutkan Pendidikan
Alasan lain yang juga sangat lumrah untuk resign adalah untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun ada banyak karyawan yang bisa melanjutkan pendidikan selagi bekerja, tapi tidak sedikit juga yang ingin lebih fokus. Terutama jika program pendidikan ini mengharuskan pindah domisili.
Cara Mengajukan Resign
Mengajukan resign perlu dilakukan dengan profesional agar hubungan dengan perusahaan tetap terjaga. Berikut langkah-langkahnya:
1. Evaluasi Keputusan Secara Matang
Pastikan keputusan untuk resign sudah final dan kamu siap dengan langkah selanjutnya, baik pekerjaan baru atau rencana lainnya.
2. Baca dan Pahami Kebijakan Perusahaan
Periksa kontrak kerja atau peraturan perusahaan terkait pengajuan resign, seperti periode pemberitahuan (notice period).
3. Pilih Waktu yang Tepat
Ajukan resign di waktu yang tepat, hindari mengundurkan diri saat perusahaan sedang menghadapi proyek besar atau krisis penting.
4. Sampaikan Surat Resign Secara Resmi
Tulis surat resign yang jelas, singkat, dan sopan. Sertakan tanggal terakhir bekerja sesuai dengan notice period.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Kapan Cair? Ini Syarat dan Cara Pencairannya
5. Komunikasikan dengan Atasan Secara Langsung
Sebelum mengajukan surat resmi, bicarakan niat resign kamu kepada atasan. Berikan alasan secara positif dan hindari komentar negatif tentang perusahaan.
6. Tawarkan Masa Transisi yang Lancar
Tunjukkan profesionalisme dengan membantu transisi, seperti melatih pengganti atau menyelesaikan tugas yang tersisa.
7. Jaga Hubungan Baik
Ucapkan terima kasih kepada atasan, kolega, dan tim atas pengalaman dan kerja sama selama ini. Tetap menjaga hubungan baik dapat membuka peluang di masa depan.
8. Persiapkan Alasan yang Jelas dan Profesional
Saat ditanya alasan resign, sampaikan dengan jelas dan diplomatis tanpa menyalahkan pihak manapun. Fokus pada alasan pribadi atau pengembangan karier.
9. Gunakan Nada dan Sikap yang Positif
Dalam diskusi, jaga nada bicara tetap positif. Sampaikan bahwa kamu menghargai pengalaman yang telah didapat selama bekerja di perusahaan tersebut.
10. Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Pastikan semua dokumen yang terkait dengan pekerjaan, seperti laporan proyek, catatan tugas, atau informasi penting, sudah diselesaikan dan diserahkan kepada pengganti atau tim.
11. Lakukan Exit Interview dengan Jujur
Jika perusahaan mengadakan exit interview, manfaatkan kesempatan ini untuk memberikan feedback konstruktif tanpa mengkritik secara berlebihan.
12. Hindari Membahas Rencana Baru Secara Detail
Jika kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru, tidak perlu menjelaskan detail tentang posisi atau perusahaan tersebut, kecuali diminta secara langsung.
13. Tetap Profesional Hingga Hari Terakhir
Jaga etos kerja kamu selama masa notice period. Hindari sikap tidak peduli atau bekerja setengah hati karena ini akan mempengaruhi reputasi kamu.
Butuh dana darurat untuk tanggungan yg mesti dibayar setelah resign? Ajukan pinjaman dengan agunan lewat Moxa sekarang juga. Transaksi lewat Moxa dijamin aman karena sudah diawasi dan terdaftar di OJK. Caranya mudah sekali sebagai berikut:
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Registrasikan data diri kamu
- Pilih menu Pinjaman Dengan Jaminan
- Pilih aset yang akan jadi jaminan (motor atau mobil)
- Lengkapi data yang diperlukan.
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa langsung mengajukan pinjaman dan menikmati berbagai fitur menariknya lainnya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, asuransi, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.