Asuransi kesehatan bujet terbatas, moxa.id — Bukan saja mahal, biaya kesehatan tentu akan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya dan hal itu pun sudah dibuktikan dari data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS). Tanpa asuransi kesehatan, tentu tabungan yang sudah kamu kumpulkan bertahun-tahun untuk merealisasikan cita-citamu bisa ludes saat kamu harus berobat atau menjalani penanganan medis.
Asuransi kesehatan pada dasarnya akan memberikan penggantian biaya untuk berobat seperti rawat jalan, rawat inap, hingga pembedahan. Mungkin kamu berpikir, “udah punya asuransi dari kantor, ngapain punya asuransi kesehatan lagi,” tapi perlu disadari setelah kamu gak bekerja di perusahaan itu maka fasilitas asuransi tersebut gak bakal bisa kamu gunakan.
Sementara itu, makin bertambah usia kita maka makin mahal pula premi asuransi yang harus dibayarkan. Belum lagi jika usia sudah lanjut, maka proses persetujuan asuransi juga semakin sulit. Lantas, apa kabarnya jika seorang dengan penghasilan pas-pasan ingin beli asuransi kesehatan?
Baca juga: Tips Memilih Asuransi Terbaik dan Terpercaya
Asuransi Kesehatan untuk yang Punya Bujet Terbatas
1. Usahakan Punya Dana Darurat Dulu
Dalam perencanaan keuangan, akan ada banyak kebutuhan darurat yang harus dibayar dengan uang pribadi kita. Hal-hal itu bisa saja berupa mencukupi kebutuhan sehari-hari saat terkena PHK, suku cadang kendaraan harus diganti, hingga jatuh sakit.
Oleh karena itu milikilah tabungan dana darurat dalam jumlah yang pas, setidaknya 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan bagi kamu yang bekerja sebagai karyawan dengan penghasilan tetap.
2. Pertimbangkan Asuransi Rawat Inap Dulu
Bila kamu sama sekali gak dapat asuransi kesehatan dari kantor, pertimbangkan untuk membeli asuransi rawat inap terlebih dulu. Sementara untuk rawat jalan, gunakanlah dana darurat. Banyak sekali komponen biaya yang muncul ketika seseorang harus menjalani proses rawat inap di rumah sakit. Pertama adalah biaya akomodasi (kamar), biaya dokter, pembedahan, obat-obatan, laboratorium, dan biaya lain terkait rumah sakit.
Kebayang dong, jika kita harus bayar semuanya dengan uang pribadi?
3. Hospital Benefit atau Hospital Cash Plan?
Dua jenis asuransi kesehatan ini memang cukup populer, tapi jangan salah keduanya punya perbedaan lho.
Asuransi tipe hospital benefit bakal memberikan pertanggungan menyesuaikan biaya medis yang dikeluarkan. Setiap manfaat dari asuransi itu tentu ada plafonnya, nah tugas kamu sebagai nasabah adalah memastikan kalau besaran plafon itu memang sesuai dengan kebutuhan. Umumnya nih buat yang bekerja di perusahaan swasta, asuransi hospital benefit menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh kantor.
Lantas apa yang disebut dengan hospital cash plan atau HCP? Asuransi kesehatan yang satu ini akan memberi santunan tunai harian berdasarkan berapa lama kamu dirawat di rumah sakit. Terkadang jenis asuransi ini bisa menjadi asuransi pelengkap asuransi hospital benefit atau BPJS Kesehatan. Misalnya, Anda dirawat selama 4 hari dengan pertanggungan santunan tunai sebesar Rp500 ribu per hari. Maka, Anda akan mendapatkan sebesar Rp2 juta.
4. Semakin Tinggi Plafon, Makin Mahal Preminya
Idealnya sih, plafon biaya kamar, aneka perawatan, pembedahan, dokter dan lainnya adalah on bill (sesuai tagihan). Tapi, besarnya plafon tentu dapat menyebabkan tingginya premi yang dibayarkan.
Jika premi yang kamu bayarkan terlalu mahal, maka kamu bisa makin kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, nabung, dan berinvestasi.
Baca juga: Dasar Hukum Asuransi Syariah di Indonesia, Paling Lengkap!
5. Jangan Ambil Semua Tambahan Manfaat
Sejumlah perusahaan asuransi menawarkan pilihan polis dengan manfaat dasar hingga tambahan rider yang lengkap. Namun, makin banyak rider yang diambil pasti preminya juga makin tinggi.
Gak perlu deh ngambil semua rider, karena belum tentu juga kamu bakal butuh rider tersebut. Ada baiknya untuk meninjau riwayat-riwayat penyakit kita terlebih dulu sebelum menentukan rider mana yang kita harus ambil.
6. Jangan Terburu-buru Mengambil Asuransi Melahirkan
Khusus buat para ladies, kita semua tahu melahirkan tidaklah murah, ketika seseorang memutuskan untuk menjalani operasi c-section (caesar) maka bisa saja biaya persalinan menyentuh ratusan juta Rupiah.
Jika kita mendapat fasilitas asuransi kantor, umumnya asuransi itu akan dilengkapi dengan manfaat persalinan, namun jika kita membeli manfaat itu secara mandiri, maka ketahuilah bahwa preminya tergolong mahal. Hal itu disebabkan kehamilan bukan merupakan “risiko murni” melainkan peristiwa yang sudah direncanakan oleh pasangan.
Belum lagi, beberapa perusahaan asuransi memiliki aturan bahwa untuk bisa menggunakan manfaat persalinan, nasabah harus sudah menjadi peserta di asuransi kesehatan itu selama satu tahun.
7. Asuransi Kesehatan Keluarga Juga Boleh Dipertimbangkan
Bila anggota keluarga serumah sama sekali belum terlindungi asuransi kesehatan, daripada pusing gimana kalau beli asuransi kesehatan keluarga saja? Hanya dengan satu polis asuransi, kamu bisa mendapatkan produk asuransi kesehatan yang bisa melindungi seluruh anggota keluarga (maksimal lima orang). Premi yang dibayarkan umumnya lebih murah ketimbang asuransi individu.
Itulah hal-hal yang harus pertimbangkan bagi mereka yang penghasilannya pas-pasan dan ingin membeli asuransi kesehatan. Ketahuilah bahwa asuransi adalah “pengeluaran” bukan investasi. Premi murah dengan manfaat yang besar tentu menjadi solusi yang baik.
Baca juga: Apakah Biaya Pasang Behel Apakah ditanggung Asuransi?
Namun jangan asal pilih produk asuransi juga ya, kenalilah dengan baik perusahaan asuransinya. Ajukan proteksi untuk kamu dan keluarga lewat moxa aja! Udah pasti aman dan terpercaya, caranya pun sangat mudah. Tunggu apalagi? Lindungi dengan Asuransi Penyakit Kritis sekaligus Jiwa melalui moxa. Hanya di moxa, karena #DenganMoxaSemuaBisa!