Pemanis buatan merupakan zat pengganti gula yang sering kali digunakan di berbagai produk makanan maupun minuman, terutama yang diklaim rendah kalori ataupun bebas gula. Kehadiran pemanis buatan semakin populer seiring dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebih, seperti obesitas dan diabetes.
Simak penjelasan tentang apa itu pemanis buatan, berbagai jenis yang umum digunakan, serta dampaknya terhadap kesehatan dalam artikel berikut!
Apa Itu Pemanis Buatan?
Pemanis buatan adalah zat sintetis yang digunakan agar dapat memberikan rasa manis pada makanan dan minuman tanpa menambah kalori sebanyak gula yang alami. Zat satu ini sering kali jauh lebih manis jika dibandingkan gula biasa, sehingga membutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil agar mencapai tingkat kemanisan yang sama.
Pemanis buatan juga biasanya digunakan pada produk-produk rendah kalori ataupun bebas gula, layaknya minuman ringan, permen, hingga makanan diet. Meskipun tidak memiliki atau mengandung kalori, ada perdebatan tentang dampak jangka panjang dari pemanis buatan terhadap kesehatan, sehingga penggunaannya pun masih menjadi topik yang seringkali diteliti.
Baca Juga: Pantangan Gula Darah Rendah dan Cara Alami Atasinya
Jenis-Jenis Pemanis Buatan
Terdapat beberapa jenis pemanis buatan yang cukup umum digunakan dalam industri makanan maupun minuman. Berikut beberapa di antaranya:
1. Aspartam
Aspartam adalah salah satu jenis pemanis buatan yang paling umum digunakan. Memiliki rasa sekitar 200 kali lebih manis dibandingkan gula, dan juga sering ditemukan pada minuman ringan, permen, hingga produk bebas gula.
Aspartam tidak akan stabil jika dalam suhu yang tinggi, sehingga jarang yang digunakan dalam produk yang dipanggang.
2. Sakarin
Sakarin adalah salah satu pemanis buatan yang paling tua yang ditemukan, memiliki tingkat kemanisan 300-400 kali lebih manis dibandingkan gula.
Meskipun pernah dikaitkan dengan risiko kesehatan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sakarin aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
3. Sucralose
Sucralose memiliki rasa manis yang 600 kali lebih kuat jika dibandingkan dengan gula. Pemanis buatan ini memiliki keunggulan stabil dalam suhu tinggi, sehingga sering kali digunakan pada produk yang dipanggang maupun dimasak. Sucralose tidak akan diserap oleh tubuh sehingga tidak akan menambah kalori.
4. Acesulfame-K
Acesulfame-K atau Acesulfame Potassium memiliki rasa manis kurang lebih 200 kali lebih manis dibandingkan gula.
Pemanis satu ini sering kali digunakan pada kombinasi dengan pemanis buatan yang lainnya agar dapat mengurangi rasa pahit. Seperti sucralose, acesulfame-K juga stabil pada suhu tinggi.
5. Stevia
Meskipun tidak sepenuhnya sintetis, stevia berasal dari tanaman Stevia rebaudiana dan sering kali dianggap sebagai pemanis alami.
Rasa manis dari stevia mencapai sekitar 200-300 kali lebih manis dibandingkan gula, serta umumnya digunakan sebagai sebuah alternatif gula yang lebih sehat karena tidak mengandung kalori.
Dampak Positif Pemanis Buatan untuk Kesehatan
Penggunaan pemanis buatan dalam makanan maupun minuman akan dapat memberikan berbagai dampak bagi kesehatan, baik yang positif hingga negatif. Berikut beberapa dampak positifnya:
1. Pengendalian Kalori
Pemanis buatan dapat membantu individu bagi yang ingin mengurangi asupan kalori, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet ataupun memiliki kondisi medis seperti diabetes. Pemanis satu ini dapat memberikan rasa manis tanpa menambah kalori secara signifikan.
2. Menurunkan Risiko Karies
Sangat berbeda dengan gula, pemanis buatan tidak berkontribusi dalam pembentukan plak gigi ataupun kerusakan gigi. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik bagi kesehatan gigi.
3. Alternatif untuk Diabetesi
Pemanis buatan dapat memberikan pilihan rasa manis bagi para penderita diabetes yang harus membatasi asupan gula.
Baca Juga: Batas Kadar Gula yang Normal Bagi Wanita, Periksa Sebelum Terlambat
Dampak Negatif Pemanis Buatan
Sedangkan untuk dampak negatif yang mungkin timbul disebabkan pemanis buatan adalah:
1. Masalah Pencernaan
Beberapa orang seringkali melaporkan masalah pencernaan, layaknya kembung ataupun diare, setelah mengonsumsi pemanis buatan, terutama yang memiliki basis alkohol, seperti sorbitol dan xylitol.
2. Meningkatkan Keinginan untuk Makanan Manis
Terdapat beberapa studi yang menunjukkan bahwa penggunaan dari pemanis buatan akan dapat meningkatkan keinginan untuk makanan manis, yang akan dapat berujung dalam peningkatan konsumsi gula dalam jangka waktu yang panjang.
3. Potensi Risiko Kesehatan
Meskipun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemanis buatan aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, beberapa studi awal mengaitkannya dengan risiko pada kesehatan, termasuk potensi dari kanker, gangguan metabolisme, serta masalah kesehatan mental. Akan tetapi, hasil-hasil ini masih diperdebatkan dan juga membutuhkan penelitian lebih lanjut.
4. Gangguan Mikrobiota Usus
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pemanis buatan akan dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota dari usus, yang akan dapat berdampak pada kesehatan pencernaan hingga sistem imun.
Secara keseluruhan, pemanis buatan akan dapat menawarkan keuntungan dalam hal pengurangan kalori serta pengendalian gula darah, akan tetapi penting untuk mengkonsumsinya secara bijak dan menyadari potensi dari dampak negatif yang mungkin akan ditimbulkan.
Konsultasi dengan profesional kesehatan juga dapat dianjurkan bagi kamu yang memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait penggunaan pemanis buatan.
Langsung daftarkan proteksi diri perdana kamu lewat aplikasi Moxa. Download Moxa sekarang dan nikmati berbagai fitur menariknya seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan bermotor dan masih banyak lagi produk lainnya. Berikut caranya:
- Registrasi data diri dalam aplikasi Moxa
- Pilih produk asuransi
- Tentukan asuransi yang kamu butuhkan
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, asuransi, pinjaman tunai, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.