Penyakit Akibat Kerja atau PAK merupakan kondisi kesehatan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja seseorang. PAK dapat timbul akibat paparan terhadap bahan kimia berbahaya, kelelahan fisik, stres kerja yang berkepanjangan, serta faktor-faktor ergonomi yang tidak sesuai.
Dalam lingkungan kerja yang tidak aman atau tidak sehat, pekerja dapat terpapar berbagai risiko kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kulit, gangguan muskuloskeletal, masalah psikologis, dan banyak lagi.
PAK tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup pekerja, tetapi juga berdampak negatif pada produktivitas dan keberlanjutan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengelola risiko PAK dengan tepat guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan berkelanjutan bagi semua pekerja.
Baca juga: Apa Itu Vertigo, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Contoh Penyakit Akibat Kerja
Sebenarnya terdapat banyak contoh Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang dapat terjadi, namun kali ini akan dirangkum menjadi 10 contoh Penyakit Akibat Kerja (PAK). Berikut ini adalah contoh-contohnya:
1. Sakit Punggung
Sakit punggung akibat kerja adalah salah satu contoh umum dari gangguan muskuloskeletal yang dapat timbul akibat kondisi kerja yang tidak ergonomis. Pekerja yang melakukan aktivitas fisik berat, terlalu lama duduk dalam posisi yang tidak nyaman, atau mengangkat beban berat secara tidak benar rentan mengalami masalah sakit punggung.
2. Penyakit Terkait Stres
Stres kerja yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai penyakit terkait stres. Kondisi seperti kecemasan, gangguan mood, kepenatan kronis, gangguan tidur, sindrom burnout, gangguan pencernaan, dan penyakit kardiovaskular dapat muncul akibat tekanan yang tinggi di lingkungan kerja.
Penting untuk kamu mengelola stres secara efektif dengan menciptakan keseimbangan, mengatur waktu istirahat, menggunakan teknik manajemen stres, dan mencari dukungan dari orang terdekat atau profesional kesehatan mental.
3. Sakit Kepala
Sakit kepala akibat kerja dapat disebabkan oleh beban kerja yang tinggi, tekanan emosional, posisi duduk yang tidak nyaman, kelelahan mata, atau paparan bau dan bising berlebihan.
Untuk mengurangi risiko sakit kepala, penting untuk mengelola stres, menjaga posisi duduk yang nyaman, melindungi diri dari paparan bau dan bising berlebihan, dan mengatur waktu istirahat yang memadai.
Baca Juga: Penyakit Degeneratif: Pengertian, Penyebab, dan Jenis-Jenisnya
4. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar dapat terkait dengan beberapa faktor kerja seperti paparan bahan kimia berbahaya, zat karsinogenik, radiasi ionisasi, atau polusi lingkungan di lingkungan kerja.
Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan keselamatan di tempat kerja, termasuk pemantauan paparan bahan berbahaya dan penggunaan perlindungan pribadi yang sesuai.
Namun, perlu dicatat bahwa perkembangan kanker usus besar melibatkan banyak faktor risiko yang kompleks, termasuk faktor gaya hidup dan genetik, sehingga tidak selalu dapat dikaitkan secara langsung dengan pekerjaan.
Baca juga: Penyebab Penyakit Usus Buntu, Gejala, dan Pengobatannya
5. Gangguan Sistem Peredaran Darah dan Jantung
Gangguan jantung dan sistem peredaran darah dapat terjadi akibat faktor-faktor kerja seperti beban kerja yang tinggi, tekanan kerja yang berlebihan, stres kronis, dan paparan terhadap lingkungan kerja yang tidak sehat.
Penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, mengelola stres, mengatur beban kerja, dan mengendalikan paparan bahan berbahaya guna mengurangi risiko gangguan jantung dan sistem peredaran darah.
Baca juga: Apa Itu Ablasi Jantung, Biaya, dan Risikonya, Harus Waspada!
6. Kelelahan
Kelelahan akibat kerja adalah kondisi di mana kamu mengalami kelelahan fisik, mental, atau emosional yang disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan atau stres kerja yang kronis.
Beban kerja yang terus-menerus, tekanan deadline, jam kerja yang panjang, kurangnya istirahat yang memadai, atau kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan kelelahan.
Kelelahan akibat kerja dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas kamu di tempat kerja, serta memiliki dampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Gejala kelelahan akibat kerja meliputi kelelahan yang berlebihan, kesulitan berkonsentrasi, penurunan motivasi, peningkatan ketegangan emosional, dan gangguan tidur.
7. Mata Tegang
Mata tegang akibat kerja adalah kondisi di mana kamu sedang mengalami kelelahan, ketegangan, atau ketidaknyamanan pada mata akibat aktivitas kerja yang berlebihan atau kondisi kerja yang tidak ergonomis.
Untuk mengurangi mata tegang, penting untuk kamu mengatur posisi monitor komputer, mengambil istirahat reguler, menjaga pencahayaan yang memadai, dan melaksanakan latihan relaksasi mata.
Baca Juga: Daftar Layanan dan Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS
8. Penyakit Asma
Penyakit asma akibat kerja, juga dikenal sebagai asma pekerja, terjadi akibat paparan bahan iritan atau alergen di lingkungan kerja seseorang. Paparan bahan kimia beracun, serbuk kayu, serbuk serealia, atau gas tertentu dapat menyebabkan gejala asma seperti sesak napas, batuk, atau pengap.
Menghindari paparan, menggunakan perlindungan pernapasan yang sesuai, dan konsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan kerja penting untuk mencegah dan mengelola kondisi ini.
9. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Penyakit Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kondisi yang terkait dengan kerja yang berulang atau gerakan yang berlebihan pada pergelangan tangan dan jari-jari.
CTS terjadi ketika saraf median di pergelangan tangan terjepit atau tertekan, menyebabkan gejala seperti nyeri, kesemutan, kelemahan, atau mati rasa pada tangan dan jari-jari.
Pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang seperti mengetik, menggunakan mouse komputer, penggunaan alat mekanis, atau pekerjaan manual yang memerlukan peregangan pergelangan tangan dapat meningkatkan risiko CTS.
Faktor lain seperti posisi tangan yang tidak sesuai, tekanan yang berlebihan pada pergelangan tangan, atau cedera juga dapat menyebabkan CTS.
10. Pilek dan Flu
Penyakit pilek dan flu adalah infeksi virus yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh faktor-faktor terkait kerja. Di lingkungan kerja yang padat dan sering berinteraksi, risiko penularan pilek dan flu meningkat.
Kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, paparan terhadap permukaan yang terkontaminasi, atau udara yang tidak terkendali dapat menjadi sumber penyebaran virus.
Pekerja yang terpapar lingkungan kerja yang tidak sehat, kurangnya ventilasi yang baik, atau kebersihan yang buruk juga dapat berkontribusi terhadap risiko pilek dan flu di tempat kerja.
11. Gangguan Pendengaran
Dengan bekerja di lingkungan yang bising dengan paparan suara lebih dari 85 desibel (dB) secara terus menerus dan berulang maka dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Kebisingan yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel rambut yang terdapat di telinga bagian dalam yang mana berfungsi untuk mendeteksi suara.
Gangguan pendengaran ini dapat terjadi tidak hanya karena kebisingan seperti bekerja di pabrik atau industri manufaktur saja. Melainkan dapat disebabkan juga oleh getaran misalnya dari alat berat.
Baca juga: Manfaat Tes Buta Warna, Jenis, dan Cara Melakukannya
12. Gangguan Mental
Gangguan mental dapat dialami bagi para pekerja yang berada di lingkungan yang kurang nyaman atau terjadi stress yang berlebihan akibat pekerjaan yang diperburuk oleh tidak adanya fasilitas mengenai kesehatan mental dari kantor.
Jenis gangguan mental yang paling umum terjadi yaitu adalah PTSD atau gangguan stres pascatrauma. PTSD ini dapat mempengaruhi pekerja di lingkungan kerja dengan tekanan tinggi, seperti satuan pengamanan, polisi, dan tentara.
Baca juga: GERD adalah Penyakit Asam Lambung, Ini Gejala dan Pengobatannya
Itulah dia 10 Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang wajib untuk kamu waspadai. Apakah kamu pernah mengalaminya? Apabila gejala penyakit mengganggu aktivitas maka sebaiknya segera konsultasikan juga ke dokter. Jangan lupa juga untuk melakukan langkah pencegahan agar penyakit tidak datang kembali.
Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya tentang kesehatan, keuangan, dan lainnya hanya di blog Moxa. Download aplikasi Moxa dan nikmati juga berbagai macam fiturnya mulai dari asuransi, pinjaman dan kredit, hingga investasi.