Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung-kantung udara (alveoli). Alveoli bisa terisi cairan atau nanah, yang menyebabkan gejala seperti batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Pneumonia bisa menyerang siapa saja, dari bayi hingga lansia, dan bisa sangat serius terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang memengaruhi paru-paru sehingga gejalanya mirip dengan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita pneumonia diantaranya:
1. Batuk Berdahak
Salah satu gejala utama pneumonia adalah batuk yang disertai dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
2. Demam Tinggi dan Menggigil
Demam tinggi yang tiba-tiba dan menggigil adalah tanda umum pneumonia. Suhu tubuh bisa mencapai lebih dari 38,5°C.
3. Sesak Napas
Kesulitan bernapas atau napas pendek adalah gejala yang muncul karena paru-paru yang terinfeksi tidak dapat menyediakan oksigen yang cukup ke tubuh.
4. Nyeri Dada
Nyeri di dada yang semakin parah saat batuk atau bernapas dalam bisa menjadi tanda adanya peradangan pada pleura, lapisan yang melapisi paru-paru.
5. Kelelahan Ekstrem
Pasien pneumonia sering kali merasa sangat lelah dan lemah karena tubuh mereka bekerja keras melawan infeksi.
6. Berkeringat
Keringat yang berlebihan, terutama di malam hari, bisa menjadi gejala pneumonia.
7. Napas Cepat
Pernapasan yang cepat dan dangkal adalah respons tubuh terhadap kurangnya oksigen dalam darah.
8. Kebingungan atau Perubahan Kesadaran (terutama pada orang tua)
Pada lansia, pneumonia kadang-kadang bisa menyebabkan kebingungan atau penurunan kesadaran.
9. Mual, Muntah, atau Diare
Pada beberapa kasus, pneumonia juga bisa menyebabkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare.
Baca Juga: Apa Itu ISPA? ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya!
Penyebab Pneumonia
Berikut penyebab pneumonia yang paling sering terjadi:
1. Bakteri
Bakteri merupakan penyebab paling umum pneumonia pada orang dewasa. Pneumonia bakteri sering kali muncul tiba-tiba dengan gejala yang parah. Streptococcus pneumoniae adalah bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia bakteri.
2. Virus
Virus juga bisa menyebabkan pneumonia, terutama pada anak-anak dan orang tua. Virus penyebab pneumonia termasuk virus influenza, virus parainfluenza, dan respiratory syncytial virus (RSV).
Pneumonia virus biasanya lebih ringan dibandingkan pneumonia bakteri, tetapi bisa menjadi serius pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
3. Jamur
Pneumonia jamur lebih jarang terjadi dan biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti pasien HIV/AIDS atau orang yang menjalani kemoterapi.
Beberapa jamur yang bisa menyebabkan pneumonia termasuk Histoplasma, Coccidioides, dan Cryptococcus.
4. Mikroorganisme Lainnya
Pneumonia juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain seperti Mycoplasma pneumoniae, yang sering menyebabkan pneumonia ringan atau berjalan (walking pneumonia).
Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru, Yuk Terapkan!
Cara Mengobati Pneumonia
Berikut beberapa cara mengobati pneumonia:
1. Antibiotik
Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, antibiotik biasanya menjadi pilihan utama.
Antibiotik harus diambil sesuai resep dokter dan dihabiskan, bahkan jika gejala mulai membaik, untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.
2. Antivirus
Pneumonia yang disebabkan oleh virus biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus, karena tubuh bisa melawan infeksi virus dengan sendirinya.
Namun, antivirus bisa diresepkan untuk beberapa jenis virus, seperti influenza.
3. Obat Antijamur
Pneumonia yang disebabkan oleh jamur diobati dengan obat antijamur. Pengobatan ini bisa berlangsung lama, tergantung pada jenis jamur dan tingkat keparahan infeksi.
4. Perawatan di Rumah Sakit
Untuk kasus pneumonia yang parah, terutama pada bayi, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, rawat inap mungkin diperlukan.
Perawatan di rumah sakit bisa melibatkan pemberian oksigen, terapi cairan intravena, dan pengawasan ketat.
5. Pengobatan Simptomatik
Beberapa pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala pneumonia. Misalnya, obat pereda demam seperti acetaminophen atau ibuprofen bisa digunakan untuk mengurangi demam dan nyeri.
Obat batuk juga bisa diresepkan untuk membantu meredakan batuk.
6. Istirahat dan Hidrasi
Istirahat yang cukup dan hidrasi yang baik sangat penting untuk pemulihan. Minum banyak cairan membantu mengencerkan dahak dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
7. Terapi Oksigen
Pada kasus pneumonia yang menyebabkan kesulitan bernapas, terapi oksigen bisa diberikan untuk membantu pasien bernapas lebih mudah.
Mengenali gejala-gejalanya sejak dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.
Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala pneumonia, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca informasi menarik lainnya hanya di Blog Moxa dan nikmati berbagai fitur menariknya hanya dalam satu aplikasi. Berikut caranya:
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Masukkan nama sesuai KTP.
- Masukkan tanggal lahir.
- Pilih jenis kelamin.
- Klik profil, lalu masuk ke aplikasi menggunakan nomor HP.
- Dapatkan kode OTP melalui SMS, lalu gunakan untuk masuk ke aplikasi.
- Pilih menu sesuai dengan kebutuhan.
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, rental kendaraan, asuransi, pinjaman tunai, pembiayaan perjalanan religi, pembiayaan truk dan alat berat, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.