Sejarah Asuransi dan Perkembangannya di Indonesia, moxa.id — Industri asuransi terus mengalami perkembangan yang positif. Melansir CNN Indonesia, industri asuransi mengalami pertumbuhan positif dengan aset meningkat 8,11 persen (yoy) di Semester I 2021. Ke depan, OJK juga mulai menyiapkan aturan Insurance Technology (Insurtech).
Industri asuransi sendiri telah lama hadir di Indonesia. Produk yang ditawarkan juga semakin beragam menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Misalnya saja asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, hingga asuransi investasi.
Sejarah asuransi di Indonesia terbagi menjadi tiga masa yaitu penjajahan Belanda, setelah kemerdekaan, dan masa kini. Yuk simak informasi lebih jelasnya di bawah ini!
Baca juga: Pengertian Polis Asuransi, Fungsi, dan Isinya secara Lengkap
Sejarah Asuransi di Indonesia Masa Penjajahan Belanda
Pada pertengahan abad ke-19, kota pelabuhan seperti Batavia (kini Jakarta) dan Semarang ramai oleh kapal yang memuat barang dagangan berupa hasil perkebunan. Barang dagangan dan kapal pengangkut rawan mengalami masalah seperti pembusukan, perampokan, kebakaran, hingga kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan resiko yang bakal terjadi, muncullah perusahaan yang menawarkan pertanggungan terhadap barang dagangan dan kapal pengangkut.
Menurut catatan Indonesian Senior Executive Association di dalam buku History of Insurance in Indonesia, seperti dikutip Historia, perusahaan asuransi pertama di Indonesia bernama Bataviaasche Zee en Brand-Assurantie Maatschappij.
Setelahnya, lahir beberapa perusahaan asuransi lainnya di Batavia dan Semarang, seperti misalnya NV Handel, Industrie en Landbouw Maatschappij Tiedeman & van Kerchem and Escompto Bank, dan Nederlandsch Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ) yang bergerak di asuransi jiwa.
Perusahaan-perusahaan asuransi pada zaman itu dibentuk dari kumpulan modal orang-orang Belanda untuk melindungi kepentingan pribadi dan dagangnya.
Baru pada 12 Februari 1912, RW Dwidjosewojo, seorang anggota Boedi Oetomo cabang Yogyakarta, bersama M Karto Hadi Soebroto dan M Adimidjojo mendirikan perusahaan asuransi yang menyasar pasar orang-orang pribumi bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB (OL Mij PGHB) setelah mempelajari seluk beluk NILLMIJ.
Sejarah Asuransi Indonesia Setelah Kemerdekaan
Perkembangan asuransi di Indonesia setelah kemerdekaan ditandai dengan beberapa peristiwa penting seperti nasionalisasi perusahaan asuransi Belanda.
Misalnya NV Assurantie Maatschappij de Nederlanden & Bloom Vander EE menjadi PT Asuransi Bendasraya dan perusahaan asuransi De Nederlanden Van menjadi PT Asuransi Jiwasraya.
Di tahun 1970-an, bisnis asuransi di Indonesia mengalami perkembangan yang meningkat di mana mulai bermunculan perusahaan asuransi internasional.
Asuransi Indonesia di Masa Kini
Di tahun 2000-an hingga sekarang, industri asuransi terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Mulai dari produk yang ditawarkan hingga layanannya. Sebut saja Moxa, aplikasi keuangan terintegrasi dari Astra Financial yang menawarkan beragam asuransi yang dapat diakses melalui ponsel.
Moxa menyediakan beragam asuransi beragam produk asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi penyakit kritis, asuransi mobil, dan asuransi kebakaran. Layanan Moxa pun tersedia 24 jam sehingga sangat mudah diakses.
Baca juga: Cara Klaim Asuransi Motor Hilang agar Tidak Ditolak
Yang menarik dari Moxa adalah premi yang ditawarkan terjangkau. Premi untuk asuransi jiwa mulai dari Rp12.900/bulan, sementara premi penyakit kritis mulai dari Rp28.100/bulan. Dengan Moxa, Semua Bisa mendapatkan proteksi. Yuk unduh aplikasi Moxa sekarang juga!