Sugar rush sering kali dianggap sebagai fenomena yang terjadi setelah mengkonsumsi gula dalam jumlah besar. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak dan menyebabkan lonjakan energi.
Namun apakah benar itu merupakan reaksi tubuh terhadap gula atau fenomena ini sebenarnya cuma mitos? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Sugar Rush pada Anak?
Sugar rush pada anak mengacu pada peningkatan energi dan hiperaktivitas yang dapat terjadi setelah mereka mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula. Meskipun banyak orang percaya adanya sugar rush, penelitian ilmiah belum sepenuhnya mendukung klaim ini.
Beberapa studi menunjukkan bahwa reaksi terhadap gula bisa berbeda antara individu. Meski demikian, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memperhatikan pola makan anak-anak dan memastikan bahwa asupan gula tetap seimbang demi kesehatan mereka.
Sejauh ini, berbagai riset belum dapat memastikan kaitan antara konsumsi gula dengan kondisi sugar rush yang terjadi pada anak. Anak-anak pun tidak menunjukan gejala hiperaktif hanya karena banyak mengkonsumsi makanan seperti, es krim, donat, kue, permen, hingga minuman manis.
Baca Juga: 7 Cara Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik untuk Anak
Sugar Rush, Mitos atau Fakta?
Sugar Rush, meskipun sering dianggap sebagai fakta, sebenarnya cenderung lebih kepada mitos. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lonjakan energi yang signifikan setelah mengonsumsi gula mungkin lebih terkait dengan sugesti atau harapan daripada respons biologis yang konsisten.
Meski begitu, pengaruh gula pada energi dan kesehatan dapat bervariasi antarindividu. Asupan gula yang berlebihan tetap perlu diwaspadai. Jadi, sementara beberapa orang mungkin merasa lebih bersemangat setelah mengkonsumsi gula, istilah “Sugar Rush” masih memunculkan banyak pertanyaan dalam dunia ilmiah.
Para ilmuwan mengkaji ulang sebuah penelitian, setelah sebelumnya dilakukan pada tahun 1970-an oleh seorang ahli alergi Amerika, Benjamin Feingold, menghapus tambahan gula pada makanan anak-anak karena dinilai memicu kondisi hiperaktif.
Pada tahun 1995, meta analisis dari 23 penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association menyebutkan bahwa gula tidak menyebabkan efek apapun pada anak-anak.
Selain itu, sebuah penelitian Neuroscience & Biobehavioral Reviews, juga menganalisis 31 penelitian dari 1.259 partisipan mengenai hubungan mengkonsumsi karbohidrat atau gula secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan.
Tentunya, hal tersebut bertentangan dengan sugar rush. Masyarakat pun akan lebih sadar bahwa sugar rush, hanyalah sebuah mitos dan lebih peduli membatasi asupan gula karena timbulkan penyakit pada tubuh.
Baca Juga: Apa Itu Bronkopneumonia, Penyebab, Gejala, dan Obatnya
Dampak Terlalu Banyak Makan Gula pada Anak
Sugar rush bukan penyakit, akan tetapi kamu perlu mengetahui dampak yang bisa dialami pada kesehatan ketika kamu terlalu banyak mengkonsumsi gula, di antaranya:
1. Obesitas
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada anak, meningkatkan risiko obesitas yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
2. Gangguan Metabolisme
Gula yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme anak, termasuk peningkatan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2.
3. Kesehatan Gigi
Gula menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi. Konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi pada anak.
Baca juga: 7 Obat Sakit Gigi Alami untuk Pertolongan Pertama
4. Gangguan Konsentrasi
Fluktuasi gula darah yang drastis dapat mempengaruhi konsentrasi dan tingkat energi anak, mengakibatkan penurunan fokus dan kinerja akademis.
5. Risiko Penyakit Jantung
Pola makan tinggi gula pada anak dapat berkontribusi pada faktor risiko penyakit jantung, seperti peningkatan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Baca juga: 4 Tips Gaya Hidup Sehat untuk Menjaga Kesehatan Jantung
6. Ketergantungan pada Makanan Manis
Konsumsi gula berlebihan dapat mengarah pada kecenderungan anak untuk lebih memilih makanan dan minuman manis, yang dapat merugikan kebiasaan makan sehat.
7. Pertumbuhan Bakteri Jahat di Usus
Gula dapat mendukung pertumbuhan bakteri yang merugikan di saluran pencernaan, yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan anak.
8. Gangguan Siklus Energi
Konsumsi gula yang tinggi dapat menghasilkan lonjakan energi yang cepat diikuti oleh penurunan tajam, mempengaruhi stabilitas siklus energi anak.
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang sugar rush. Jadi meskipun bukan hal perlu dikhawatirkan karena belum terbukti secara ilmiah, pastikan kamu tidak mengonsumsi gula berlebihan karena dapat berbahaya bagi kesehatan.
Baca informasi menarik lainnya hanya di Blog Moxa dan nikmati berbagai fitur menariknya hanya dalam satu aplikasi. Berikut caranya:
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Masukkan nama sesuai KTP.
- Masukkan tanggal lahir.
- Pilih jenis kelamin.
- Klik profil, lalu masuk ke aplikasi menggunakan nomor HP.
- Dapatkan kode OTP melalui SMS, lalu gunakan untuk masuk ke aplikasi.
- Pilih menu sesuai dengan kebutuhan.
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya, mulai dari kredit mobil, kredit motor, rental kendaraan, asuransi, pinjaman tunai, pembiayaan perjalanan religi, pembiayaan truk dan alat berat, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.