Donor darah merupakan bentuk kepedulian sosial yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Namun, sebelum melakukannya, penting bagi calon pendonor untuk memahami syarat donor darah yang harus dipenuhi.
Selain itu, penting juga untuk memahami prosedur yang akan dijalani, serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan donor darah. Apakah kamu termasuk ke dalam kelompok yang memenuhi syarat untuk melakukan donor darah? Simak selengkapnya di bawah ini!
Syarat Donor Darah
Sebelum melakukan donor darah, pastikan kamu memenuhi syarat-syarat berikut ini:
- Berusia 17–60 tahun. Jika kamu seorang pendonor rutin maka kamu dapat mendonorkan darah hingga usia 65 tahun dengan catatan mendapat persetujuan dokter.
- Minimal berat badan 45 kg.
- Dalam kondisi sehat, tidak sedang sakit (demam, flu, atau infeksi), dan tidak mengidap penyakit kronis tertentu seperti diabetes yang tidak terkontrol, hipertensi berat, atau penyakit jantung.
- Kadar hemoglobin normal, antara 12,5–17 g/dL untuk pendonor pria dan wanita.
- Tekanan darah dalam batas normal, yaitu sistolik 100–170 mmHg dan diastolik 70–100 mmHg.
- Jarak minimal antara donor darah adalah 12 minggu (3 bulan) untuk memastikan tubuh memiliki cukup waktu untuk pulih.
- Tidak sedang hamil, menyusui, atau dalam masa haid berat.
- Tidak memiliki riwayat penyakit menular, seperti HIV/AIDS, hepatitis B/C, atau sifilis.
- Tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol dalam waktu dekat.
Sebelum melakukan donor, nantinya akan dilakukan pemeriksaan singkat lebih dulu untuk mengetahui seseorang layak atau tidak sebagai pendonor.
Baca Juga: Gejala Penyakit Liver, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Kelompok Orang yang Tidak Diperbolehkan Donor Darah
Tidak semua orang dapat menjadi pendonor darah, karena ada beberapa kondisi tertentu yang dapat membahayakan pendonor maupun penerima darah. Berikut kelompok orang yang tidak diperbolehkan mendonorkan darah:
1. Pengidap Penyakit Menular
Orang yang terdiagnosis atau memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis B dan C, sifilis, atau malaria.
2. Orang dengan Penyakit Kronis atau Berat
Pengidap penyakit kronis seperti gagal ginjal, penyakit jantung, diabetes yang tidak terkontrol, atau hipertensi berat.
3. Peminum Alkohol atau Pengguna Narkoba
Orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar atau menggunakan narkoba suntik.
5. Orang dengan Kondisi Medis Tertentu
Pasien dengan gangguan pembekuan darah atau anemia berat tidak disarankan melakukan donor darah. Orang yang baru saja menjalani operasi besar atau menerima transfusi darah dalam 6 bulan terakhir juga tidak memenuhi syarat donor darah
6. Orang dengan Risiko Penyakit Tertentu
Orang yang baru saja bepergian ke daerah endemik penyakit tertentu, seperti malaria atau demam berdarah dan orang dengan pasangan seksual yang berisiko tinggi tertular penyakit menular tidak memenuhi syarat sebagai pendonor.
7. Orang dengan Tato atau Tindik Baru
Mereka yang baru saja melakukan tato, tindik, atau akupunktur dalam 6–12 bulan terakhir, kecuali dilakukan dengan alat steril, tidak disarankan donor darah.
8. Riwayat Penyakit Mental yang Tidak Stabil
Kondisi mental yang tidak stabil dapat membuat donor darah menjadi berbahaya atau tidak nyaman.
Baca Juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru, Yuk Terapkan!
Prosedur Donor Darah
Berikut prosedur umum yang dilakukan saat mendonorkan darah:
- Calon pendonor mengisi formulir pendaftaran dan memberikan informasi pribadi, riwayat kesehatan, serta riwayat perjalanan yang relevan.
- Kartu identitas biasanya diminta untuk verifikasi.
- Petugas medis melakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, dan berat badan.
- Sampel darah kecil diambil untuk mengecek kadar hemoglobin (Hb) dan memastikan pendonor tidak mengalami anemia.
- Calon pendonor akan diwawancarai terkait kondisi kesehatan, kebiasaan, dan gaya hidup yang dapat memengaruhi kelayakan sebagai pendonor.
- Pendonor diarahkan ke tempat tidur donor.
- Lengan yang diambil darahnya dibersihkan dengan antiseptik agar mencegah infeksi.
- Petugas memasang jarum steril yang terhubung ke kantong darah.
- Proses pengambilan darah akan memakan waktu sekitar 10–15 menit. Selama proses, sekitar 350–450 ml darah diambil dari tubuh pendonor.
- Pendonor diminta rileks dan tidak banyak bergerak untuk memastikan pengambilan darah berjalan lancar.
- Setelah darah diambil, jarum dilepas dan luka kecil ditutup dengan perban.
- Pendonor diminta beristirahat sejenak sambil menikmati makanan ringan dan minuman yang disediakan untuk memulihkan energi.
- Pendonor dapat kembali beraktivitas setelah istirahat, namun dianjurkan menghindari aktivitas berat selama 24 jam.
Hal yang Wajib Diperhatikan Setelah Donor Darah
Setelah mendonorkan darah, penting untuk memperhatikan beberapa hal agar tubuh tetap sehat dan pulih dengan cepat. Berikut hal-hal yang wajib diperhatikan:
1. Istirahat Sejenak
Setelah donor, duduk atau berbaring selama 10–15 menit untuk memastikan tubuh tidak mengalami pusing atau lemas.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman
Minum banyak air (minimal 2 liter sehari) untuk menggantikan cairan yang hilang. Lalu, konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, bayam, kacang-kacangan, atau suplemen zat besi untuk membantu tubuh memproduksi sel darah merah baru.
3. Hindari Aktivitas Berat
Jangan melakukan aktivitas fisik berat, mengangkat beban, atau olahraga intens selama 24 jam setelah donor untuk menghindari kelelahan atau pingsan.
4. Jaga Area Bekas Jarum
Hindari menyentuh atau menggosok bekas luka jarum. Jika terjadi pendarahan kecil, tekan perlahan area tersebut dengan kapas bersih. Biarkan perban menempel setidaknya selama 4–6 jam untuk mencegah infeksi.
5. Pantau Kondisi Tubuh
Jika merasa pusing, segera duduk atau berbaring dan minum air. Apabila muncul gejala seperti demam, mual berlebihan, atau pendarahan berlanjut di area bekas jarum, segera hubungi petugas medis.
6. Hindari Merokok dan Alkohol
Setelah donor, jangan merokok setidaknya 2–3 jam karena dapat memengaruhi kadar oksigen dalam darah. Kamu juga harus hindari alkohol selama 24 jam, karena dapat memperburuk dehidrasi.
7. Perhatikan Pola Istirahat
Tidur cukup (7–8 jam) di malam hari setelah donor untuk membantu tubuh memulihkan energi.
Donor darah dapat memberikan banyak manfaat baik dari sisi pendonor darah ataupun penerima donor dan dapat mengantisipasi jika ada banyak kebutuhan darah di masa mendatang
Sama seperti asuransi penyakit kritis yang sudah harus disiapkan sejak dini. Proteksi penyakit kritis yang dapat dipercaya bisa kamu dapatkan hanya di aplikasi Moxa.
– Download Moxa di Play Store atau App Store.
– Registrasi data diri kamu
– Pilih produk Asuransi Penyakit Kritis
– Lengkapi form yang harus diisi
Setelah masuk dan mendaftar, kamu bisa langsung memilih produk asuransi yang diinginkan. Selain itu, kamu juga bisa menikmati berbagai macam fitur menariknya lainnya, mulai dari kredit kendaraan, pinjaman tunai, kredit hp dan elektronik, tabungan, hingga investasi reksa dana.