Oleh karena itu perlu mengetahui lebih lanjut bagaimana penyakit ini bisa terjadi, penyebabnya, gejala dan penanganan yang tepat.
Gaya hidup yang tidak sehat bisa berpengaruh terhadap tubuh setiap orang, apalagi jika tidak didukung oleh pola makan dan olahraga yang benar. Sangat disarankan bahwa setiap orang sebaiknya mulai peduli terhadap kesehatan masing-masing.
Mengenal Penyakit Chron
Penyakit ini merupakan penyakit radang kronis yang terjadi pada saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus. Pada banyak kasus sering terjadi di sekitaran usus halus dan usus besar.
Ketika merasakan penyakit chron, penderita akan merasa kesakitan dan membuat tubuh jadi lemah. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa menyebabkan komplikasi yang berakibat fatal.
Perlu untuk diwaspadai bersama, penderita penyakit ini bisa tidak mengalami gejala apapun atau hanya gejala ringan. Namun seringkali ada masa kambuh yang semakin mempersulit kesehatan penderitanya.
Meski belum diketahui secara pasti, salah satu hal yang berpengaruh dalam menyebabkan penyakit crohn adalah sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalannya bereaksi tidak normal pada bakteri baik di usus, bisa menyebabkan penyakit crohn.
Belum ada obat atau metode pengobatan yang dapat mengatasi penyakit crohn. Namun ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala yang timbul agar tubuh penderita bisa berfungsi senormal mungkin.
Pada awalnya, dokter beranggapan bahwa tekanan pada pola makan bisa menyebabkan penyakit chron. Namun beberapa tahun terakhir, penelitan menemukan bahwa faktor tersebut hanya memperburuk penyakit, sayangnya belum diketahui secara pasti penyebab penyakit tersebut.
Lebih lanjut, penelitian tersebut menunjukkan faktor keturunan dan sistem kekebalan tubuh berperan dalam mengembangkan penyakit crohn. Bakteri atau virus mungkin menjadi pemicunya ketika sistem kekebalan tubuh melemah.
Baca Juga: Apa Itu Premi Asuransi? Simak Penjelasan Lengkapnya Di Sini
Penyebab dan Resiko Penyakit Chron
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa penyebab penyakit yang satu ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang berperan dalam perkembangannya.
1. Reaksi autoimun
Para peneliti telah menemukan teori bahwa virus dan bakteri bisa memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang lapisan dalam usus. Reaksi sistem kekebalan tersebut yang menyebabkan peradangan dan menimbulkan gejala.
2. Gen atau keturunan
Terkadang penyakit crohn itu merupakan gen bawaan atau turunan dari keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki orang tua penderita chron besar kemungkinan anaknya mengidap juga penyakit ini.
3. Lingkungan
Beberapa studi menunjukkan bahwa lingkungan bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit radang usus ini. Meskipun pada dasarnya kemungkinan tersebut cukup rendah.
4. Obat tertentu
Ada beberapa obat seperti anti-inflamasi, antibiotik dan obat kontrasepsi bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit crohn. Oleh karena itu sangat penting untuk mengikuti anjuran dokter ketika Anda minum obat apapun.
5. Jenis makanan
Pola makan atau gaya hidup menentukan kesehatan setiap orang, termasuk makan makanan lemak bisa meningkatkan kemungkinan penyakit ini.
Jangan anggap sepele penyakit radang yang satu ini karena bisa menyerang siapapun bahkan tanpa gejala yang berarti. Resikonya bisa mengancam nyawa karena kemungkinan komplikasi seperti:
- Luka, jika peradangannya berlangsung lama sehingga menyebabkan luka dimana-mana sepanjang saluran pencernaan.
- Fistula, luka berlubang di saluran pencernaan karena peradangan kronis bisa menyebabkan terciptanya fistula atau hubungan tidak normal antar bagian tubuh.
- Peradangan, peradangan bisa terjadi di dinding usus atau menyebar melewati dinding bisa menyebabkan komplikasi serius.
- Sumbatan usus, penyakit chron bisa menebalkan dinding usus bahkan hingga sangat tebal dan menyumbat aliran normal dari isi usus.
- Kanker usus, ini yang mungkin paling berbahaya ketika penyakitnya menginfeksi usus, ada kemungkinan terjadinya kanker usus.
Bahkan tak menutup kemungkinan ada komplikasi lain seperti hati dan penyakit kandung kemih serta osteoporosis. Oleh karena itu sebaiknya lakukan pencegahan dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Baca Juga: Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Ini Penjelasannya
Diagnosis Penyakit Chron dan Pemeriksaannya
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mendiagnosa penyakit crohn. Lalu pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar peradangan dalam tubuh dan mengetahui ada atau tidaknya infeksi dari sistem pencernaan.
Lebih lanjut lagi sampel feses juga diperiksa untuk mengetahui adanya lendiri, darah atau infeksi lain. Pemeriksaan melalui endoskopi dan kolonoskopi juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, termasuk pemeriksaan CT scan dan MRI.
Sebelum peradangan menjadi semakin parah, sebaiknya diagnosis dini sangatlah penting. Komplikasi bisa terjadi ketika diagnosis dini dan gejala awal tidak segera ditangani dengan baik.
Kemudian ada prosedur pemeriksaan dengan menelan kapsul endoskopi nirkabel yang nantinya masuk ke usus kecil. Menariknya kapsul tersebut akan mengirimkan gambar ke alat perekam. Setelah beberapa hari, kapsul tersebut keluar melalui feses.
Kapsul tersebut merupakan kapsul sekali pakai yang tidak dimiliki oleh semua rumah sakit karena prosedurnya masih sangat baru.
Pengobatan Penyakit Chron
Seperti halnya penyebab penyakit crohn, pengobatannya pun masih belum ada, namun ada beberapa hal untuk menurunkan gejala yang muncul, di antaranya:
- Kortikosteroid, pemberian obat-obatan kortikosteroid sesuai resep dokter untuk mengatasi inflamasi yang terjadi. Untuk menghindari efek sampingnya, kurangi dosis secara perlahan hingga gejala yang terjadi sudah membaik.
- Imunosupresan, obat yang kedua ini berfungsi mengurangi inflamasi. Obatnya akan digabungkan dengan kortikosteroid untuk memberikan manfaat yang lebih baik.
- Operasi, prosedur ini baru akan dilakukan jika keuntungannya lebih banyak dibandingkan resiko yang mungkin terjadi. Operasi bertujuan untuk mengangkat bagian yang mengalami inflamasi dari usus.
Pencegahan Penyakit Chron
Sebenarnya penyakit chron tidak bisa dicegah, namun pada orang yang telah menderita penyakit ini bisa melakukan upaya pencegahan. Tujuannya untuk meredakan gejala dan mencegah kambuh.
- Konsumsilah makanan sehat bergizi secara seimbang.
- Berhenti merokok.
- Olahraga secara rutin dan istirahat yang cukup.
- Mengelola tingkat stres dengan baik agar tidak berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh.
Upaya pencegahan perlu dilakukan agar tidak menimbulkan gejala terutama mencegah terjadinya komplikasi yang serius. Anda harus memperhatikan hal ini agar tidak menimbulkan efek yang fatal terhadap tubuh.
Baca Juga: Ke Psikiater Pakai BPJS Kesehatan, Ini Cara Mudahnya!
Anda Harus Ke Dokter, Jika..
Segera periksakan ke dokter jika memiliki perubahan terus menerus seperti kebiasaan buang air besar. Atau juga jika memiliki salah satu tanda atau gejala penyakit chron sebagaimana penjelasan di atas.
Bahkan jika gejalanya nyeri perut yang parah, muntah dengan intensitas tinggi, demam, panas dingin dan denyut nadi melemah sangat disarankan untuk pergi ke Unit Gawat Darurat.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan penyakit dalam melalu laboratorium dan pemindaian. Fokus pengobatan yang dilakukan dokter yakni mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
Jika peradangan telah menyebabkan sumbatan usus, dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi atau pembedahan.
Jadi, itulah ulasan lengkap mengenai penyakit chron yang wajib Anda ketahui dan waspadai agar tidak mengalaminya. Pastikan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan dari berbagai penyakit terutama chron ini.
Agar diri dan keluarga terlindungi, sebaiknya gunakan asuransi moxa sebagai perlindungan terbaik. Selain asuransi, Anda bisa mendapatkan layanan pinjaman tunai, kredit kendaraan, perjalanan religi hingga tabungan. Segera kunjungi website dan unduh aplikasinya di https://moxa.id