Selama masa pandemi, masyarakat menunjukkan geliat positif untuk berpartisipasi dalam inklusi dan literasi keuangan nasional. Hal ini ditunjukkan dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dimana terjadi peningkatan 89 persen jumlah investor di pasar modal yang didominasi oleh kalangan milenial dan generasi Z.
Adanya inovasi pada ekosistem keuangan digital di Indonesia mendorong penyerapan inklusi dan literasi keuangan Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen. Angka ini masih jauh dari target pemerintah yaitu 90 persen di tahun 2024.
Moxa dari Astra Financial yang merupakan aggregator produk keuangan terintegrasi pertama di Indonesia turut berpartisipasi mendukung agenda tersebut melalui platform yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan tampilan yang mudah dipahami oleh beragam kalangan.
Moxa Sediakan Produk Yang Fokus Mendukung Literasi Keuangan
Astra Financial percaya bahwa produk digital yang didukung ekosistem kuat akan melahirkan nilai tambah bisnis lebih besar. Sebagai respons untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan nasional sekaligus solusi keuangan masyarakat di setiap fase kehidupan, Astra Financial meluncurkan aplikasi Moxa pada awal tahun 2021 lalu.
Moxa adalah aplikasi wealth-tech yang mengumpulkan segala aktivitas keuangan pengguna secara digital. Moxa juga menyediakan beragam layanan keuangan seperti pinjaman, rekening tabungan, asuransi, kredit kendaraan bermotor, dan investasi dalam satu aplikasi. Moxa merupakan satu-satunya aplikasi yang berada di bawah klaster wealth-tech Inovasi keuangan Digital (IKD OJK) per Desember 2021.
Daniel Hartono, Chief Executive Officer (CEO) Moxa menjelaskan tiga hal utama yang akan dilakukan Moxa di tahun pertama berdiri, yaitu:
- Kolaborasi secara menyeluruh bersama mitra demi memberikan penawaran terbaik kepada pelanggan,
- Melakukan strategi customer acquisition melalui kanal digital yang sudah tersedia,
- Mengandalkan feedback pelanggan untuk literasi produk dan pengembangan fitur baru.
Menurut Daniel, edukasi masyarakat dalam ekosistem keuangan adalah tanggung jawab industri. “Ini adalah tanggung jawab industri. Untuk membangun digital financial industry yang sehat kita harus mengedukasi market.”
Maka dari itu, untuk mengoptimalkan literasi keuangan, Moxa memfokuskan pada customer journey lewat pemanfaatan open API yang memungkinkan aplikasi terkoneksi dengan produk dan layanan setiap unit bisnis secara lebih mulus dan real time.
Moxa juga selalu mengutamakan survei pelanggan dan user acceptance testing sebelum menambah dan merilis produk terbaru. Sehingga pengalaman pelanggan jadi salah satu parameter utama agar pengguna memiliki pengalaman yang menyenangkan.
Sebagai aplikasi yang menyediakan solusi masyarakat di setiap fase kehidupan, Moxa masih mengalami sejumlah tantangan dalam edukasi masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Adapun strategi omnichannel menjadi pilihan Moxa karena mampu menjangkau dan memberdayakan masyarakat sekitar melalui cara keagenan.
“Tadinya kalau kita ngomongin semua fintech atau e-commerce mulainya dari online. Kami berpikir sebaliknya. Kan kami punya offline nih, kenapa enggak sebaliknya kita bawa offline ini ke online?” lanjut Daniel.
Fintech Yang Peduli Pada Keamanan Digital
Isu keamanan digital menjadi isu penting yang menjadi perhatian masyarakat seiring dengan berkembangnya fintech. Sebagai salah satu pemain penting dalam ekosistem keuangan digital nasional, Daniel membeberkan tiga strategi Moxa perihal keamanan digital yang sesuai standar regulasi, yaitu:
- Sumber daya manusia (SDM) mumpuni di bidang cyber security yang berdedikasi khusus untuk selalu memastikan keamanan platform Moxa.
- Mematuhi Peraturan OJK nomor 13 tahun 2018 terkait inovasi keuangan di sektor jasa keuangan, mengambil sertifikasi ISO 27001 untuk layanan fintech, serta melakukan tes keamanan secara periodik.
- Teknologi yang tepat untuk mendukung keamanan platform digital, salah satunya dengan mematuhi regulasi tentang penggunaan layanan komputasi awan (cloud) yang pusat datanya berada di dalam negeri dan menyediakan keamanan tingkat tinggi.
Dalam mengedepankan keamanan digital, Moxa menjalin kemitraan strategis bersama Alibaba Cloud. “Keamanan data adalah prioritas utama AliCloud. Kami bangga bisa memberikan layanan komputasi yang kuat dan aman termasuk layanan keamanan untuk mendukung transformasi digital Moxa,” kata General Manager of Indonesia, Alibaba Cloud, Leon Chen.
Selain dari sisi aplikasi, keamanan digital juga perlu diterapkan kepada pengguna. Daniel berpesan kepada pengguna Moxa agar tidak memberikan PIN kepada sembarang orang.
Kolaborasi Dengan Mitra Terpercaya
Sebagai pintu digital utama Astra Financial, Moxa menjalin kolaborasi dengan mitra terpercaya baik itu dari unit bisnis afiliasi Astra dan di luar ekosistem Astra.
Sampai akhir tahun 2022, Moxa menargetkan mengumpulkan 33 produk dari unit bisnis afiliasi Astra seperti pembukaan tabungan, investasi, asuransi, sampai pembiayaan kendaraan. Sementara kemitraan diluar ekosistem Astra telah dilakukan bersama Permata Bank untuk pembukaan tabungan Permata Moxaku.
Daniel mengaku bahwa Moxa kini sedang berada dalam proses untuk bermitra dengan penyedia produk investasi. “Kan lifecycle customer itu number one. Kalau sekarang mungkin ia ingin financing, tapi setelah itu mungkin ia ingin investment, kan kami belum punya. Mau enggak mau sebenarnya kami memang sengaja ingin kolaborasi untuk [produk] investment-nya.”
Melihat pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia belakangan ini, Daniel optimistis bahwa target pemerintah mencapai inklusi keuangan hingga 90 persen di tahun 2024 bisa tercapai. Dukungan swasta lewat kerja sama para penyedia layanan fintech ia sebut akan membantu target tersebut.