Dengan banyaknya ajakan pada sosial media, investasi di pasar modal saat ini semakin banyak diikuti oleh masyarakat, tidak terkecuali anak-anak muda. Selain dengan banyaknya ajakan tersebut,investasi juga jadi menarik karena adanya imbal hasil yang akan didapatkan secara cepat dalam transaksinya.
Selain trading saham, terdapat reksa dana yang juga menjadi salah satu transaksi yang paling digemari. Keduanya, sama-sama memiliki imbal hasil yang besar, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Lalu, manakah yang lebih cocok untuk kamu para pemula? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham
Sebelum mengetahui perbedaan antara reksa dana dan trading saham, kamu perlu tahu bahwa investasi saham dan trading saham itu juga sedikit berbeda. Meskipun memang, instrumen investasinya sama, yaitu saham.
Investasi saham bertujuan untuk pertumbuhan nilai investasi dalam jangka waktu yang panjang dengan fokus pada fundamental perusahaan, sementara trading saham bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga saham dalam jangka waktu yang lebih pendek dengan pendekatan yang lebih aktif dan menggunakan analisis teknikal.
Investasi saham cenderung pasif dan dilakukan untuk jangka waktu yang lebih lama, sementara trading saham bersifat aktif dan dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Selanjutnya investasi saham memiliki risiko terkait fluktuasi pasar dan kinerja perusahaan, sementara trading saham melibatkan risiko yang lebih tinggi karena aktivitas perdagangan yang lebih sering.
Baca Juga: 5 Cara Memilih Reksadana Pasar Uang yang Bagus dengan Performa Terbaik
Beda Reksa Dana dan Trading Saham
Itu dia perbedaan antara investasi saham dan trading saham. Selain saham, investasi lainnya yang juga tidak kalah menarik adalah reksa dana. Sebelum memilih antara reksa dana dan trading saham atau investasi saham, ketahui perbedaan-perbedaannya berikut ini:
1. Objek yang Akan Dibeli
Perbedaan antara reksa dana dan trading saham yang pertama adalah objek yang akan dibeli. Reksa dana merupakan kumpulan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi, setiap orang yang menanamkan modal saham pada reksa dana bentuknya akan berupa surat utang, obligasi, deposito, dan lainnya.
Sedangkan, saham merujuk pada kepemilikan aset ataupun perusahaan, sehingga saat beli saham, kamu akan mendapatkan hak milik dengan pembagian keuntungan yang berupa dividen.
2. Pihak Penjual
Perbedaan yang kedua dari instrumen investasi ini adalah pihak penjualnya. Jika ingin membeli produk reksa dana, kamu harus melewati Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), sedangkan saat kamu membeli saham, kamu dapat secara langsung membelinya lewat aplikasi pihak ketiga ataupun bursa efek.
3. Proses Dalam Pembelian Aset
Pada dasarnya, proses dalam pembelian reksa dana lebih panjang dibandingkan saham. Setelah kamu membeli reksa dana melalui APERD, kamu akan dihubungi manajer investasi dan bank kustodian untuk menyimpan aset reksa dana.
Sedangkan, jika kamu membeli saham melalui aplikasi pihak ketiga atau bursa efek, beberapa saat kemudian saham akan menjadi milik kamu.
4. Pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam pembelian reksa dana selain investor, terdapat juga manajer investasi, bank kustodian, emiten, dan lain sebagainya.
Sedangkan instrumen saham yang melibatkan emiten perusahaan serta saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), broker, perusahaan efek, dan lain sejenisnya.
Baca juga: 10 Reksadana Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang Kamu
5. Stabilitas Dari Investasi
Reksa dana dan saham memiliki perbedaan yang jauh dari segi stabilitasnya. Faktanya, reksa dana merupakan jenis investasi yang sangat cocok untuk investor yang konservatif atau risk averse.
Selain risikonya yang kecil, investor reksa dana juga tidak perlu repot dalam mengelola investasinya sendiri, karena adanya Manajer Investasi.
Berbeda jika kamu melakukan investasi saham. Pihak ketiga atau bursa efek tidak membantu kamu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan saham. Dalam dunia saham, untung dan rugi dari investasinya tergantung kamu sebagai investornya.
6. Pengelolaan Dananya
Pengelolaan dana merupakan salah satu perbedaan lainnya. Investasi reksa dana dikelola oleh orang yang berkompeten dan terverifikasi yang juga disebut manajer investasi. Sementara, pengelolaan modal saham sepenuhnya dikendalikan oleh kamu.
7. Modal Dalam Pembelian Awal
Modal dalam pembelian awal juga menjadi salah satu perbedaan antara reksa dana dan saham. Kamu dapat berinvestasi reksa dana dengan modal pembelian yang dimulai dari puluhan ribu saja.
Sedangkan modal pembelian awal saham cenderung besar. Kamu harus menyiapkan modal mulai dari puluhan ribu hingga jutaan, bergantung pada saham perusahaan mana yang ingin kamu beli.
8. Pengenaan Pajaknya
Investasi pada reksa dana tidak dibebankan pajak kepada para investornya. Misalnya ada pun pajak yang dibayarkan tidak sebesar pajak dari instrumen saham. Sebagai gantinya, pemodal reksa dana wajib melaporkan laba yang didapatkan melalui SPT tahunan.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik, Sudah Punya?
Sudah Siap Melakukan Investasi Reksa Dana di Moxa?
Kamu bisa melakukan transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Dan memiliki pilihan Pasar Uang dan Pendapatan Tetap yang dapat dipilih sesuai dengan keperluan Kamu.
Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!