Deviden atau yang benar disebut dividen adalah salah satu bentuk keuntungan yang bisa kamu dapatkan ketika berinvestasi. Dividen berbeda dengan capital gain, meskipun memang keduanya bisa didapatkan jika instrumen investasi tersebut berkembang.
Sebagian orang juga mungkin berpikir bahwa deviden ini didapatkan hanya pada investasi jenis saham, tapi ternyata tidak, investasi seperti reksa dana juga bisa memberikan keuntungan dividen. Lalu, apa saja sebenarnya jenis dividen dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di sini!
Apa Itu Deviden (Dividen)
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka dalam perusahaan tersebut. Dividen biasanya diambil dari laba bersih perusahaan setelah menyisihkan dana untuk cadangan, investasi, dan kebutuhan operasional lainnya. Pembagian dividen dilakukan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham.
Dividen dapat diputuskan dan diumumkan oleh Dewan Direksi perusahaan, tetapi harus mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Frekuensi pembagian dividen bervariasi, biasanya dilakukan secara tahunan, semi-tahunan, atau bahkan kuartalan, tergantung pada kebijakan perusahaan.
Selain dari investasi saham, dividen juga bisa didapatkan dari investasi lain seperti reksa dana saham, Real Estate Investment Trust (REIT), dan ETF.
Baca Juga: Apa Itu Capital Gain dalam Investasi Saham, Simak Penjelasannya!
Karakteristik Dividen
Dividen memiliki beberapa karakteristik dan juga kebijakan, berikut penjelasannya:
1. Sumber Dana Dividen
Sumber dana dividen diambil dari laba bersih perusahaan. Jadi jika perusahaan mengalami kerugian di tahun tersebut, dividen tidak akan dibagikan.
2. Hak Pemegang Saham
Pemegang saham biasa memiliki hak untuk menerima dividen jika telah disetujui oleh RUPS. Lalu untuk pemegang saham preferen memiliki prioritas untuk menerima dividen sebelum pemegang saham biasa.
3. Kebijakan Dividen
Tidak semua perusahaan membagikan dividen. Sebagian perusahaan memilih untuk menahan laba (retained earnings) guna membiayai pertumbuhan bisnis atau investasi baru. Saham blue chip umumnya dikenal sebagai saham yang memberikan keuntungan dividen setiap tahunnya.
Jenis-Jenis Dividen
Bentuk dividen umumnya adalah uang tunai yang akan masuk ke saldo RDN. Namun ternyata dividen juga bisa berbentuk lain seperti berikut ini:
1. Dividen Tunai
Dividen tunai dibayarkan dalam bentuk uang tunai secara langsung kepada pemegang saham, biasanya uang tunai ini akan masuk ke RDN (rekening dana nasabah). Jenis dividen ini paling umum dan langsung memberikan likuiditas kepada pemegang saham.
2. Dividen Saham
Ada juga dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham tambahan. Ini akan menambah jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham dan pemegang saham bisa memilih untuk terus berinvestasi maupun menjualnya.
3. Dividen Properti
Dividen properti (property dividends) atau dividend in kind adalah dividen yang dibayarkan menggunakan aset perusahaan selain uang tunai. Aset yang digunakan untuk membayar dividen ini dapat berupa inventaris, properti, investasi, atau bentuk aset lainnya sesuai keputusan dewan komisaris. Dividen jenis ini jarang digunakan oleh perusahaan.
4. Dividen Interim
Dividen yang dibagikan sebelum akhir tahun buku berdasarkan estimasi laba. Biasanya dividen ini bersifat sementara dan akan disesuaikan saat laporan keuangan final tersedia.
5. Dividen Likuidasi
Dividen yang dibayarkan dari modal perusahaan saat perusahaan mengalami likuidasi. Dividen Ini tidak diambil dari laba operasional perusahaan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Besaran dividen atau ada tidaknya dividen bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut di antaranya:
1. Laba Bersih Perusahaan
Dividen hanya bisa dibayarkan jika perusahaan menghasilkan laba.
2. Kebutuhan Investasi
Ada juga perusahaan yang mungkin memilih untuk dapat menahan laba untuk mendanai proyek ekspansi sehingga memilih untuk tidak lebih dulu memberikan dividen.
3. Kebijakan Perusahaan
Pembagian dividen memang bukan merupakan kewajiban mutlak perusahaan. Setiap perusahaan tentunya memiliki sebuah kebijakan yang berbeda terkait pembagian dividen.
4. Stabilitas Keuangan
Pemberian dividen sangat bergantung pada stabilitas keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki arus kas stabil lebih cenderung membagikan dividen secara konsisten.
5. Ekspektasi Pemegang Saham
Perusahaan mempertimbangkan ekspektasi para pemegang saham dalam menentukan jumlah dividen. Hal ini disebabkan karena adanya pemberian dividen rutin juga menjadi salah satu daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Baca Juga: Apa Itu Return? Pengertian, Jenis, dan Pengaruhnya
Cara Menghitung Dividen
Menghitung dividen yang akan diterima pemegang saham melibatkan beberapa langkah dan bergantung pada jenis dividen serta kebijakan perusahaan. Berikut cara umum menghitung dividen:
1. Menghitung Dividen Tunai per Saham
Dividen tunai per saham biasanya diumumkan oleh perusahaan dalam bentuk nominal tertentu. Rumus untuk menghitung dividen tunai per saham adalah:
Rumus:
- Dividen per Saham = Total Dividen yang Diumumkan : Jumlah Saham yang Beredar
Contoh:
- Total dividen yang diumumkan = Rp1.000.000.000
- Jumlah saham yang beredar = 10.000.000 lembar
- Dividen per Saham = 1.000.000.000 / 10.000.000 = Rp100 per saham
Jika kamu memiliki 5.000 lembar saham atau 50 lot, maka dividen yang nantinya kamu terima adalah:
- Dividen Total Kamu = Jumlah Saham Kamu X Dividen per Saham
- Dividen Total Kamu = 5.000 X 100 = Rp500.000
Itu dia beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang deviden atau dividen. Meskipun dividen terdengar menggiurkan untuk calon investor, kamu tetap harus mempertimbangkan risiko lainnya sebelum memulai berinvestasi. Ketika ingin berinvestasi, pastikan kamu tahu betul apa tujuan dan risiko yang menanti.
Bagi investor pemula atau yang berniat investasi dengan jangka menengah, sebaiknya kamu pertimbangkan investasi reksa dana. Investasi reksa dana di Moxa sangat mudah, bisa mulai dari Rp10.000 saja. Simak caranya berikut ini:
- Download Moxa di Play Store atau App Store.
- Pilih produk investasi reksa dana.
- Registrasi data diri kamu di aplikasi Moxa.
- Lengkapi form yang harus diisi.
- Buka rekening investasi kamu.
Setelah masuk dan mendaftar, kamu juga bisa menikmati berbagai macam fitur menarik di Moxa, mulai dari kredit mobil, kredit motor, asuransi, pinjaman tunai, kredit hp dan elektronik, hingga tabungan.