Apa itu Investasi Reksadana? moxa.id — Generasi muda semakin melek finansial dan memiliki ketertarikan untuk melakukan investasi. Salah satu jenis investasi yang diminati yaitu investasi reksadana.
Investasi reksadana merupakan investasi yang cocok bagi generasi muda karena cenderung mudah dan dapat dilakukan dengan modal kecil. Investasi di era sekarang pun jauh lebih mudah karena seluruh kegiatan transaksi bisa dilakukan di dalam aplikasi investasi reksadana. Investor tidak perlu pergi ke kantor Bursa Efek untuk berinvestasi.
Nah seperti apa sih produk investasi yang jadi primadona ini? Juga, bagaimana peluang investasi reksadana ini? Moxa akan memaparkannya di bawah ini.
Apa Itu Investasi Reksadana?
Apa itu reksadana? Menurut UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (MI).
MI di sini bertugas mengumpulkan dana dari investor untuk dikelola ke instrumen investasi yang ada di pasar modal dan pasar uang. Selanjutnya keuntungan dari investasi dikirim dan dilaporkan kepada investor.
Cara investasi reksadana yang mudah ini sangat direkomendasikan untuk investor pemula yang ingin terjun ke dunia investasi dengan modal yang terjangkau dan tidak memiliki waktu serta pengetahuan yang dalam mengenai investasi.
Secara umum, cara kerja investasi reksadana yaitu investor menyetorkan sejumlah dana ke MI yang kemudian oleh MI dibantu menyusun portofolio dengan harapan dapat memberikan keuntungan yang maksimal.
Baca Juga: Cara Mengelola Gaji UMR Jakarta 2023 dan Cara Siasati untuk Investasi
Jenis-Jenis Reksadana
Berdasarkan portofolio investasi, ada empat jenis investasi reksadana yang saat ini diperjualbelikan. Apa saja?
1. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang (RDPU) adalah reksadana yang investasinya ditempatkan ke pasar uang yang bersifat utang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal
RDPU merupakan investasi reksadana yang bagus untuk pemula dengan profil risiko konservatif karena keuntungan yang pasti dan hampir tidak memiliki risiko. Sayangnya, RDPU menawarkan keuntungan yang sedikit.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Contoh reksadana yang satu ini disebut juga sebagai RDPT. Jenis reksadana pendapatan tetap relatif sama dengan RDPU. Letak perbedaannya terletak pada nilai efek surat utang yaitu sekurang-kurangnya 80%. RDPT menawarkan keuntungan yang lebih besar dari RDPU namun dengan sedikit risiko.
3. Reksadana Saham
Investasi reksadana saham adalah investasi yang 80% aktivanya dalam bentuk efek dan bersifat ekuitas. Dari dua jenis reksadana sebelumnya, keuntungan investasi reksadana saham lebih tinggi dengan tingkat risiko yang mengikuti.
4. Reksadana Campuran
Terakhir, reksadana campuran merupakan reksadana yang diinvestasikan ke efek bersifat ekuitas dan utang. Sama seperti saham, peluang investasi reksadana campuran yaitu high risk high return.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana
Setiap investor pemula perlu mengetahui bahwa setiap instrumen investasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Apa kelebihannya?
- Investasi bisa dilakukan dengan modal kecil. Beberapa aplikasi investasi reksadana menawarkan investasi mulai dari 10 ribu, 100 ribu, hingga 1 juta rupiah.
- Investasi paling aman dan rendah risiko karena sudah dikelola oleh MI yang ahli dan profesional dibidangnya. Selain itu, investor bisa melakukan diversifikasi dari empat jenis reksadana yang ada.
- Keuntungan investasi real time dan transparan. Setiap MI wajib menginformasikan ke investor mengenai dananya yang diinvestasikan ke aset apa saja.
- Menawarkan pilihan produk investasi yang beragam seperti surat utang, deposito, saham, dan lainnya.
- Investasi mudah cair di setiap hari bursa berdasarkan kalender Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara itu, inilah beberapa risiko yang akan kemungkinan akan dihadapi dan diterima oleh para investor.
- Risiko kerugian jika investasi mengalami kerugian akibat pergolakan pasar yang ditandai dengan menyusutnya nilai unit.
- Risiko likuiditas atau sulit melakukan penarikan dana karena sebagian besar investor melakukan hal yang serupa atau redemption.
- Ada biaya-biaya yang dibebankan karena investasi dikelola oleh MI dan bank kustodian serta perusahaan investasi.
- Wanprestasi atau MI tidak kompeten dalam mengelola dana sehingga investor terpaksa merugi.
Baca Juga: Tips Money Management Agar Investasi Menguntungkan
Cara Investasi Reksadana
Cara investasi reksadana sangatlah mudah. Untuk investor pemula, pastikan simak langkah-langkah di bawah ini.
1. Tentukan Perusahaan atau Manajer Investasi
Berdasarkan penjelasan di atas, produk investasi reksadana ada banyak jenisnya dan menawarkan. Tentukan produk yang sesuai denganmu.
Selanjutnya, carilah perusahaan atau Manajer Investasi yang kredibel dan memiliki track record baik. Untuk memastikan perusahaan tersebut kredibel, cek legalitas badan hukumnya dan baca juga testimoni dari orang lain yang menggunakan.
2. Registrasi Akun dan Buat Rekening Dana Investasi
Setelah memutuskan perusahaan atau MI, cara investasi reksadana untuk pemula yang selanjutnya adalah registrasi akun dan buat rekening dana investasi.
Perlu kamu tahu bahwa setiap investor wajib memiliki rekening dana investasi. Hal ini akan memudahkanmu dalam mengatur keuangan.
3. Mulai Investasi
Investasi terbaik adalah investasi yang dilakukan dari sekarang. Sambil melakukan investasi, kamu juga bisa mempelajari cara kerja investasi reksadana dengan rajin mengecek portofolio dan mengetahui kondisi pasar.
Itulah serba-serbi investasi reksadana yang perlu diketahui oleh investor pemula. Sudahkah kamu siap berinvestasi? Aplikasi Moxa dari Astra Financial siap membantumu.
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.