Cara belajar investasi bagi pemula bisa dimulai dengan hal yang paling dasar seperti mengetahui jenis-jenis investasi, risiko dan keuntungan investasi, sampai memahami profil risiko investasi.
Hal dasar dalam berinvestasi perlu menjadi pengetahuan umum dan fondasi bagi para investor agar dapat mengatur strategi investasinya.
Untuk kamu yang merupakan investor pemula dan ingin tahu cara mulai investasi. Yuk pahami penjelasan di bawah ini.
Jenis-Jenis Investasi
Teruntuk investor pemula, ada beberapa jenis investasi yang perlu dipahami sebelum mulai berinvestasi di pasar modal. Jenis-jenis investasi tersebut yaitu investasi saham, investasi reksadana, dan investasi obligasi atau dikenal dengan nama surat utang. Berikut penjelasannya.
1. Investasi Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan individu atau badan usaha di suatu perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat dan diperjualbelikan di bursa efek.
Investor yang memiliki saham di suatu perusahaan bisa dikatakan sebagai pemilik perusahaan sehingga memiliki hak pada kekayaan dan penghasilannya.
Pada persentase tertentu, investor memiliki beragam hak seperti mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menentukan kebijakan perusahaan, sampai menerima bagian dari keuntungan atau dividen.
Berdasarkan kapitalisasi pasar, investasi saham dibagi menjadi tiga kategori, yaitu saham lapis satu atau dikenal dengan nama Blue Chips, saham lapis dua atau Second Liner, dan saham lapis tiga atau Third Liner.
Sementara berdasarkan sektornya, investasi saham dibagi ke dalam sembilan jenis seperti pertanian, pertambangan batu bara, industri dasar dan bahan kimia, properti, infrastruktur, komunikasi dan transportasi, keuangan, periklanan dan komputer, retail, sampai restoran dan hotel.
Baca Juga: Apa itu Investasi Reksadana? Ini Jenis, Contoh dan Caranya
2. Investasi Reksadana
Arti reksa dana adalah sebuah wadah yang ditujukan menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan ke suatu portofolio efek oleh Manajer Investasi.
Berdasarkan objek investasinya, reksa dana terbagi menjadi empat jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.
Seiring berkembangnya zaman, kini ada jenis reksadana terbaru yaitu reksa dana syariah yang mana objek investasinya sesuai dengan syariat Islam.
3. Investasi Surat Utang (Obligasi)
Apa itu investasi surat utang? Surat utang adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegangnya diikuti janji untuk membayar kembali pokok utang dan kupon atau bunga secara periodik.
Surat utang atau obligasi ini biasanya diterbitkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan atau korporasi dengan jangka waktu minimal satu (1) tahun. Investasi ini sangat cocok untuk investasi jangka pendek.
Baca juga: Perbedaan Investasi vs Menabung
Risiko dan Keuntungan Investasi
Setelah mengetahui jenis-jenis investasi, investor pemula perlu memahami risiko dan keuntungan dari investasi.
Istilah risiko investasi merujuk pada kondisi di mana investor mengalami kerugian akibat investasi. Biasanya, risiko investasi berbanding lurus dengan imbal hasil atau keuntungan investasi.
Semakin besar risiko investasi maka semakin besar keuntungan yang akan didapatkan seorang investor. Sebaliknya, semakin rendah risiko investasi maka semakin rendah pula keuntungan investor.
Dalam berinvestasi, risiko investasi memang tidak bisa dihindari oleh setiap investor. Meski begitu, investor tidak perlu rendah diri dan takut atau enggan untuk mulai investasi. Pasalnya, risiko investasi bisa diminimalisir dengan mengetahui dan memahami profil risiko investasi.
Baca Juga:
Kenali dan Pahami Profil Risiko Investasi
Cara belajar investasi yang juga termasuk tips investasi untuk pemula adalah mengenali dan memahami profil risiko. Setiap investor memiliki profil risiko investasi yang berbeda-beda.
Tujuan belajar profil risiko yaitu untuk memahami sejauh mana seorang investor dalam memilih produk investasi dan menerima risiko investasi selama mencapai tujuan keuangan yang sudah ditetapkan.
Profil risiko dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Sangat Konservatif
Profil risiko sangat konservatif ditujukan untuk investor yang mengutamakan nilai pokok investasi dibanding nilai keuntungan.
Maksudnya, investor jenis ini kurang menyukai risiko yang besar. Ia lebih suka modal investasi kembali utuh disertai keuntungan yang kecil.
Instrumen investasi yang cocok untuk jenis ini adalah deposito dan reksa dana pasar uang.
2. Konservatif
Profil risiko konservatif cocok untuk investor yang menyukai produk investasi dengan risiko dan fluktuasi yang rendah.
Jenis instrumen investasinya adalah deposito, reksa dana pasar uang, dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun.
Baca juga: Cara Memilih Reksadana Pendapatan Tetap yang Paling Cocok Buat Kamu
3. Moderat
Moderat merupakan profil risiko yang ditujukan untuk investor yang berani mengambil risiko besar agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Adapun produk investasi yang dipilih adalah reksa dana pendapatan tetap, investasi saham, dan reksa dana campuran.
4. Agresif
Investor dengan profil risiko agresif adalah investor yang berani terhadap risiko dan fluktuasi yang tinggi demi keuntungan investasi yang besar di masa depan. Investor jenis ini biasanya memilih investasi saham, reksa dana saham, dan derivatif.
Itulah cara belajar investasi untuk pemula yang semoga bermanfaat. Baca dan dapatkan informasi menarik lainnya hanya di blog Moxa. Download aplikasi Moxa dan nikmati berbagai fitur mulai dari pinjaman dan kredit, asuransi online, hingga investasi reksa dana hanya dari satu aplikasi. Transaksi di aplikasi Moxa dijamin aman karena sudah berizin dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas