Cara memilih reksadana pasar uang (RDPU) yang bagus ternyata tidak dapat sembarangan. Menjadikan RDPU sebagai salah satu pilihan investasi memang bisa jadi pilihan tetap.
Sebab, investasi ini terbilang minim risiko tapi menawarkan keuntungan yang menjanjikan.
Reksadana pasar uang adalah jenis investasi reksadana yang portofolionya dialokasikan 100% pada instrumen pasar uang. Dibandingkan jenis reksadana lain, Reksadana Pasar Uang cocok bagi investor pemula yang baru memulai berinvestasi dari modal yang tidak terlalu besar dan cenderung cari aman dengan resiko yang relatif rendah.
Nah, jika kamu berencana untuk mengalokasikan dana kamu dalam bentuk investasi reksadana pasar uang, berikut ini beberapa cara yang dapat kamu pertimbangkan.
Cara Memilih Reksadana Pasar Uang yang Bagus
Jangan memilih sembarangan, perhatikan beberapa poin berikut ini dulu sebelum investasi di RDPU.
1. Sesuaikan dengan Karakteristik dan Profil Risiko
Apakah kamu tipe konservatif yang cenderung cari aman, tipe moderat yang bisa menerima risiko terukur atau tipe agresif yang ingin mendapatkan imbal hasil maksimal dengan risiko tinggi?
Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang tetap memiliki resiko relatif rendah dibandingkan beberapa instrumen investasi lainnya, lho.
Jika kamu merupakan tipe konservatif berarti sudah menjadi pilihan tepat kamu memilih RDPU sebagai pilihan.
Namun, jika kamu tipikal investor yang berani mengambil risiko, kamu dapat menjatuhkan pilihan kepada reksadana saham yang memiliki imbal hasil tinggi dengan resiko yang lebih tinggi pula.
Baca Juga: Cara Beli Mobil dengan Reksadana, Dijamin Lebih Efisien!
2. Mempelajari Produk secara Detail
Meskipun dalam reksadana pasar uang sistem pengelolaan dana diatur langsung oleh Manajer Investasi, kamu tetap bisa melakukan analisis terhadap produk ini.
Tujuannya untuk melihat apakah produk jelas dan berpotensi menguntungkan ke depannya. Kamu bisa periksa bagaimana pengelolaan dananya, rekam jejak reksadana, sampai dengan likuiditas reksadana yang dijalankan.
Beberapa informasi penting yang harus kamu pahami yang dinyatakan dalam produk yaitu kepemilikan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, kamu juga perlu memastikan rekam jejak dari Manajer Investasi, rekam jejak dari Bank Kustodian, serta metode perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB).
3. Memilih Manajer Investasi yang Tepat
Pengelolaan dana pada investasi Reksadana Pasar Uang dilakukan oleh Manajer Investasi, dimana perusahaan Manajer Investasi tersebut memiliki cara kerja dan kebijakan masing-masing.
Ibarat menitipkan barang apalagi dalam hal ini yang dititipkan adalah uang, pastinya kamu harus mengenal baik siapa pihak yang kamu percaya untuk mengelola produk investasi kamu.
Sehingga mencari tahu kinerja dan reputasi Manajer Investasi adalah hal wajib dilakukan jika kamu mendambakan keuntungan investasi yang optimal.
4. Jumlah Dana Kelolaan
Mengetahui jumlah dana kelolaan merupakan hal penting yang harus kamu pertimbangkan dalam memilih Reksadana Pasar Uang.
Pasalnya, Asset Under Management (AUM) merupakan salah satu penilaian kepercayaan masyarakat terhadap modal investasi yang dimasukkan.
Faktor pertumbuhan dana kelolaan merupakan penilaian penting bagi beberapa investor. Pasalnya, faktor ini digunakan untuk memprediksi perkembangan imbal hasil dalam jangka waktu tertentu selama investasi berjalan.
Semakin besar dana kelolaan reksadana maka semakin tinggi juga tingkat kepercayaan investor pada Manajer Investasi.
Baca Juga: Cara Pintar Tentukan Tujuan Investasi dan Contohnya!
5. Mengetahui Detail Biaya yang Dibebankan
Saat investasi reksadana, kamu tidak hanya memperhatikan return-nya saja. Tetapi juga biaya yang menyertai produknya karena pengelolaan dana dilakukan oleh Manajer Investasi.
Hal ini semacam kamu mempercayakan dana yang kamu miliki untuk diurus oleh orang lain. Di mana jasa yang diberikan tentu membutuhkan imbalan.
Imbalan atau biaya yang harus kamu keluarkan kepada Manajer Investasi itulah yang biasa disebut sebagai management fee.
Besaran biaya pada tiap perusahaan bisa berbeda-beda, sehingga kamu harus mencari tahu terlebih dahulu dengan detail pembagian keuntungannya berdasarkan sistem seperti apa.
Selain management fee, dalam reksadana juga terdapat biaya umum lain yang dibebankan kepada investor seperti biaya masuk (subscription fee), biaya pengalihan (switching) dan juga biaya pencairan (redemption fee).
Daftar biaya di atas bisa kita peroleh di dalam fund fact sheet atau informasi produk setiap reksadana yang tersedia di laman resmi Manajer Investasi.
Transaksi di Moxa dijamin aman karena sudah berizin dan juga diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.