Cara memilih reksadana pendapatan tetap, moxa.id – Harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu. Reksadana pendapatan tetap (RDPT) adalah jenis reksadana yang alokasinya minimal 80% ke surat utang atau obligasi.
Jenis reksadana pendapatan tetap cocok untuk investor dengan profil risiko rendah hingga moderat. Sedangkan untuk jangka investasinya, instrumen ini cocok untuk jangka menengah.
Lalu, bagaimana cara memilih reksadana pendapatan tetap yang paling tepat untuk investasi? Berikut adalah beberapa tipsnya.
Cara Memilih Reksadana Pendapatan Tetap
Yuk, perhatikan beberapa tips berikut ini sebelum kamu membeli reksadana pendapatan tetap.
1. Cocokkan dengan Profil Risiko dan Tujuan Investasi
Ini merupakan salah satu hal paling umum dan wajib dilakukan sebelum berinvestasi, yaitu menentukan profil risiko dan juga tujuan investasi kamu.
Sebenarnya dua hal ini biasanya berkaitan erat. Misalnya saja kamu memiliki tujuan investasi jangka pendek dan menengah maka lebih cocok kamu menjadi investor dengan risiko rendah atau moderat.
Pasalnya semakin pendek jangka investasi maka akan semakin lebih disarankan untuk memilih yang risiko fluktuasinya rendah. Tujuannya adalah untuk menghindari kerugian.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa RDPT adalah instrumen investasi dengan risiko rendah hingga moderat maka dari itu, ini cocok untuk kamu yang punya profil tersebut.
Umumnya produk ini cocok untuk menabung dengan tujuan jangka menengah seperti mengumpulkan DP rumah, resepsi pernikahan, atau uang pendidikan anak.
Baca Juga: Supaya Cuan, Ini Waktu yang Tepat Untuk Investasi Saham dan Reksadana
2. Perhatikan Imbal Hasil dan Underlying Asset-nya
Hal kedua yang harus diperhatikan saat memilih reksadana pendapatan tetap adalah memperhatikan imbal hasil dan underlying asset atau komposisinya.
Memang benar RDPT memiliki imbal hasil yang cukup stabil. Namun berbeda produk, tentu berbeda juga imbal hasilnya. Hal ini disebabkan karena underlying asset setiap produk berbeda.
Kamu bisa melihat informasi mengenai underlying asset pada prospektus suatu produk reksadana.
Setelah mengetahui jenis obligasi yang menjadi underlying asset dari reksadana tersebut, kamu bisa memeriksa lembaga yang menerbitkan surat utang tersebut beserta dengan peringkat surat utang.
Tujuan pemeriksaan sedetail ini adalah untuk mencegah risiko gagal bayar obligasi. Risiko seperti ini memang bisa saja terjadi, terutama jika jenis surat utangnya adalah obligasi korporasi.
Sedangkan untuk obligasi yang diterbitkan pemerintah cenderung aman karena dijamin oleh pemerintah.
3. Cek Kredibilitas Manajer Investasi
Memilih Manajer Investasi tentu tidak bisa sembarangan karena pihak inilah yang akan mengelola dana investasi kamu. Pastikan memilih Manajer Investasi dengan track record yang baik.
Selanjutnya kamu juga bisa melihat berapa besar dana kelolaan reksadana tersebut dan juga kinerjanya selama beberapa tahun ke belakang atau bahkan sejak awal reksadana tersebut diterbitkan.
Dana kelolaan yang besar, return yang baik setiap tahunnya, dan juga kredibilitas Manajer Investasi yang bagus tentu bisa jadi pertimbangan saat memilih reksadana.
4. Perhitungkan Biaya-biaya Tambahan
Dalam reksadana terdapat yang namanya expense ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mengelola sebuah reksadana.
Nah, semakin kecil rasionya maka semakin baik, artinya Manajer Investasi dapat mengelola dana dengan lebih efisien.
Ratio ini bisa dijadikan salah satu pertimbangan ketika kamu memilih sebuah reksadana.
Namun dalam beberapa aplikasi, NAB reksadana yang tertera sudah bersih dari biaya operasional pengelolaan dana investasi reksadana. Jadi kamu tidak perlu repot untuk menghitungnya sendiri.
5. Lihat Review Produk Reksadana
Sebelum membeli sebuah produk, biasanya kita akan melihat review produk lebih dulu. Hal ini juga bisa diterapkan dalam berinvestasi.
Apalagi memang saat ini pembelian reksadana bisa dilakukan dengan mudah secara online.
Namun dalam melihat review jangan hanya melihat pada ulasan produknya saja, tapi kamu juga harus memperhatikan siapa yang memberikan review tersebut.
Pastikan ulasan tersebut datang dari orang yang sudah paham dan berpengalaman dalam investasi reksadana sehingga ulasannya juga tepercaya.
Itu dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat memilih reksadana pendapatan tetap terbaik. Yuk, jangan ragu untuk mulai investasi kamu sekarang juga.
Butuh tips tentang perencanaan keuangan dan investasi? Kamu bisa dapatkan semuanya di Moxa!
Moxa merupakan aplikasi keuangan terintegrasi dari Astra Financial yang sudah terdaftar dan diawasi OJK. Download aplikasi Moxa sekarang dan nikmati berbagai fitur menariknya mulai dari pinjaman dan kredit, asuransi online, hingga investasi reksa dana.
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas