Bingung ingin berinvestasi jangka panjang? Reksadana saham bisa jadi pilihan terbaik buat kamu. Tapi cara memilih reksadana saham tidak bisa dilakukan sembarangan, ya.
Sesuai dengan namanya reksadana saham merupakan jenis reksadana yang 80% investasinya dalam bentuk saham atau ekuitas.
Reksadana saham ini dapat naik atau turun dalam jangka waktu yang cepat atau memiliki fluktuasi yang tinggi, Namun dalam jangka panjang, investasi ini tumbuh lebih tinggi daripada investasi lainnya seperti reksadana pendapatan tetap maupun reksadana pasar uang.
Sebanding dengan reksadana saham yang memiliki tingkat pengembalian tinggi, risiko dari investasi ini juga tentu lebih tinggi (high risk high return).
Maka dari itu, investasi reksadana saham cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang (di atas 5 tahun).
Cara Memilih Reksadana Saham
Berikut 7 cara memilih reksadana saham yang tepat untuk pemula.
1. Tetapkan Tujuan Investasi
Sebelum kamu memilih reksadana saham yang tepat, alangkah baiknya kamu menentukan kapan hasil investasi ini akan dimanfaatkan.
Investasi reksadana saham ini memang menawarkan peluang pertumbuhan yang tinggi, tapi juga dengan risiko naik-turun harga yang sangat tinggi.
Manfaatkan reksadana saham ini untuk investasi jangka waktu yang panjang, misalnya untuk kebutuhan pensiun dan lainnya.
2. Pilih Manajer Investasi Terpercaya
Manajer Investasi (MI) memiliki peranan penting dalam mengelola dana investasi para investor. Cari tahu rekam jejak manajer investasi yang akan mengelola dana kamu.
Ada baiknya kamu mengetahui perusahaan yang berafiliasi dengan Manajer Investasi, tata kelola perusahaan yang diterapkan Manajer Investasi, dan para profesional di dalamnya.
Legalitas Manajer Investasi dapat dilihat pada situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Supaya Cuan, Ini Waktu yang Tepat Untuk Investasi Saham dan Reksadana
3. Strategi Pengelolaan
Banyak reksadana saham yang dapat kamu pilih, masing-masing memiliki strategi dalam pengelolaannya.
Kamu harus mengetahui informasi lengkap mengenai hal tersebut, ada yang menggunakan tema investasi berdasarkan pasar, syariah, ESG (berwawasan lingkungan), atau dengan strategi pengelolaan konvensional.
Pastikan kamu memilih strategi pengelolaan yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.
4. Perhatikan Konsistensi Kinerja Reksadana
Konsistensi kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam periode menengah dan panjang. Terdapat beberapa perusahaan global maupun domestik yang melakukan pemeringkatan reksadana.
Perusahaan pemeringkat global memberikan rating bintang 1-5 terhadap produk dengan usia minimal 3 tahun, melalui proses perhitungan bulanan produk dan konsistensi kinerja produk.
Walaupun rating tidak selalu digunakan, tetapi dapat melengkapi pertimbangan dalam memilih reksadana.
5. Perhatikan Draw-Down Ratio
Draw down ratio dapat diartikan sebagai potensi penurunan performa dari titik tertinggi ke terendah. Rasio ini menunjukkan potensi kerugian tertinggi dari produk reksadana.
Indikator ini sering dipakai dalam mengukur reksadana saham karena sifatnya yang lebih fluktuatif daripada reksadana lainnya.
Contohnya, produk reksadana memiliki draw down rasio 25 persen per tahun artinya reksadana tersebut pernah terjadi penurunan sebanyak 25 persen.
6. Lihat juga Sharpe Ratio-nya
Sharpe ratio bermanfaat dalam mengukur tingkat risiko reksadana. Rasio ini dapat menilai return reksadana jika dibandingkan fluktuasi dana pengelolaan atau NAB (Nilai Aktiva Bersih). Apabila fluktuasi tinggi berarti sharpe ratio rendah.
Sharpe ratio dapat berubah, contohnya produk reksadana memiliki sharpe ratio tinggi dalam 6 bulan tetapi minus dalam 1 tahun berikutnya.
7. Perhitungkan Adanya Expense Ratio
Expense ratio merupakan indikator yang menunjukkan total biaya yang dipakai Manajer Investasi dalam mengelola produk reksadana dengan rata-rata NAB per tahun.
Kebanyakan biaya yang dikeluarkan antara lain trading, marketing, biaya kustodian dan lainnya.
Semakin kecil expense ratio, artinya semakin andal manajer investasi dalam mengelola produk investasi.
Dalam beberapa agen atau aplikasi yang menjual reksadana, NAB sudah merupakan harga bersih. Jika perhitungan harganya seperti itu maka kamu tidak perlu lagi memperhitungkan expense ratio ini.
Di tengah perekonomian dan potensi pertumbuhan yang positif, peluang investasi reksadana saham dapat kamu manfaatkan. Cermati risiko namun pada saat yang sama juga menangkap peluang dalam jangka panjang.
Nah inilah cara memilih reksadana saham yang bagus bagi pemula. Perhatikan 7 indikator di atas agar kamu dapat mulai berinvestasi. Semangat cuan!
Dapatkan rekomendasi dan tips seputar perencanaan keuangan dan investasi dari Moxa, aplikasi keuangan terintegrasi dari Astra Financial.
Download aplikasi Moxa dan nikmati berbagai fiturnya, mulai dari pembiayaan, asuransi, hingga investasi. Transaksi di Moxa dijamin aman karena berizin dan diawasi OJK.
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas