Cara transaksi reksa dana bisa dimulai dengan memilih penyedia investasi reksa dana yang tepat. Selanjutnya kamu bisa memilih jenis reksa dana yang ingin diinvestasikan. Pastikan sebelumnya kamu telah memilih jenis yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.
Agar tidak salah langkah, ketahui lebih dulu jenis reksa dana dan mekanismenya sebelum mulai berinvestasi. Simak ulasannya dalam artikel ini!
Baca juga: Cara Memilih Reksadana Pendapatan Tetap yang Paling Cocok Buat Kamu
Jenis Reksa Dana
Secara umumnya, reksa dana terbagi menjadi empat yaitu reksa dana pasar uang, saham, pendapatan tetap, dan campuran. Berikut penjelasannya:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana yang alokasin investasinya ke pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari setahun.
Instrumen investasinya dapat berupa deposito berjangka (time deposit), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat deposito (certificate of deposit), dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang yang lainnya.
Jenis reksa dana ini memiliki tujuan agar menjaga likuiditas serta pemeliharaan modal. Resikonya paling rendah jika dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.
2. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas atau saham.
Tujuan investasinya adalah untuk pertumbuhan harga saham maupun unit dalam jangka panjang. Risikonya pun relatif lebih tinggi jika dibandingkan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Akan tetapi memiliki potensi tingkat pengembaliannya juga paling tinggi.
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap merupakan jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurang 80% dari aktivanya dalam bentuk obligasi atau efek utang. Tujuan investasinya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama atau stabil. Jenis ini memiliki risiko yang lebih besar jika dibandingkan reksa dana pasar uang.
4. Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan dana investasinya ke dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk sebuah saham dan dikombinasikan juga dengan obligasi.
Tujuan investasinya adalah untuk pertumbuhan pendapatan dan harga. Risiko reksa dana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi jika dibandingkan jenis reksa dana pendapatan tetap.
Baca Juga: Apa itu Investasi Reksadana? Ini Jenis, Contoh dan Caranya
Mekanisme Investasi Reksa Dana
Untuk dapat mengetahui cara kerja investasi reksa dana, berikut ini adalah tahapan mekanisme investasi dari reksa dana yang wajib kamu ketahui.
1. Investor
Investor reksa dana dapat berupa seorang individu maupun perusahaan yang menginvestasikan dananya dengan cara membeli sebuah produk reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi melalui investasi ataupun agen penjual dari reksa dana.
Baca juga: Cara Menjadi Investor untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan
2. Reksa Dana
Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari para masyarakat pemodal (investor) yang nantinya akan diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Baca juga: Pengertian Investasi Reksa Dana, Keuntungan, Risiko, dan Cara Investasi Reksa Dana
3. Manajer Investasi
Dana dari para investor yang terkumpul pada reksa dana selanjutnya akan dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio atau efek investasi kolektif bagi para investor.
Untuk dapat menjalankan usahanya, Manajer Investasi wajib memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Manajer Investasi juga bertanggung jawab dalam kegiatan investasi, contohnya melakukan analisis, mempelajari pasar, merumuskan strategi investasi, dan hal lain yang dapat membantu investor memenuhi tujuan dari investasinya.
Baca juga: 5 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Aman
4. Portofolio Efek
Manajer investasi akan menempatkan dana para investor ke berbagai efek dalam sebuah bentuk portofolio efek. Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dikelola oleh manajer investasi yang berupa surat berharga, surat pengakuan utang, saham, obligasi, surat berharga komersial, tanda bukti utang, kontrak berjangka dari efek, serta setiap derivatif dari efek.
Baca juga: Apa Itu Prospektus Reksa Dana dan Informasi Penting di Dalamnya
5. Bank Kustodian
Bank kustodian merupakan lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk menyimpan serta menjaga aset perusahaan investasi secara kolektif. Maka itu, aset fisik dari investor dapat disimpan dalam bank kustodian yang sudah bekerja sama dengan Manajer Investasi.
Bank kustodian nantinya akan membantu Manajer Investasi menjalankan tugasnya, terutama ketika adanya sebuah transaksi. Sebagai sebuah lembaga keuangan, bank kustodian harus mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI), dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
6. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
KIK merupakan kontrak antara Manajer Investasi serta bank kustodian yang dapat mengikat pemegang Unit Penyertaan (UP). Manajer investasi diberikan wewenang mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberikan wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
Baca Juga: Pengertian Reksadana Pasar Uang, Cara Kerja, Kelebihan, dan Rekomendasi
Cara Transaksi Reksa Dana di Moxa
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa cara transaksi reksa dana bisa dimulai dengan memilih penyedianya. Salah satu tempat di mana kamu bisa bertransaksi dengan aman adalah melalui aplikasi Moxa.
Transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Selain itu tersedia beberapa jenis reksa dana yang bisa kamu pilih sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu.
Berikut cara daftarnya:
- Pilih menu reksa dana di aplikasi Moxa.
- Klik kategori reksa dana yang kamu inginkan (Pasar Uang dan Pendapatan Tetap disarankan untuk jangka pendek)
- Pilih produk reksa dana yang diinginkan dan lihat performanya.
- Jika sudah merasa cocok dengan produk reksa dana tersebut, klik “Beli”.
- Masukkan jumlah yang ingin diinvestasikan. Kemudian pilih “Selanjutnya”.
- Lakukan proses pembayaran dan pastikan kamu sudah top up RDN-mu. Terakhir, klik “Bayar Sekarang”.
Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas