Investasi jangka pendek menjadi pilihan bagi banyak orang yang menginginkan keamanan dan jenis dana yang lebih likuid. Contoh investasi jangka pendek yang aman adalah seperti reksa dana dan deposito.
Pilihan investasi jangka pendek tidak hanya memberikan potensi keuntungan, tetapi juga memastikan ketersediaan dana dengan cepat saat dibutuhkan. Lalu apa saja sih jenis asuransi yang direkomendasikan untuk jangka waktu kurang lebih satu tahun.
Contoh Investasi Jangka Pendek
Investasi memang harus disesuaikan dengan tujuan keuangannya. Jika kamu bermaksud berinvestasi untuk keperluan yang digunakan satu tahun lagi atau bahkan kurang, berikut adalah beberapa contoh investasi yang bisa jadi pilihan.
1. Deposito
Deposito merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek yang dapat kamu coba. Jenis investasi ini umumnya dapat kamu pilih, apa kamu ingin berinvestasi dalam waktu bulanan atau tahunan. Pada saat ini, banyak bank yang menawarkan program deposito mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.
Deposito juga dianggap sebagai investasi yang lebih aman karena memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa instrumen investasi lainnya. Namun, imbal hasilnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan investasi berisiko lebih tinggi.
Baca juga: 10 Reksadana Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang Kamu
2. Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka adalah jenis produk keuangan di mana kamu menyetorkan sejumlah uang secara berkala pada suatu bank atau lembaga keuangan untuk jangka waktu tertentu dengan suku bunga tetap.
Mirip seperti deposito, tabungan berjangka memiliki periode penempatan yang telah ditentukan, dan pemiliknya tidak dapat menarik dana sebelum jangka waktu tersebut berakhir tanpa penalti.
Bedanya tabungan berjangka dan deposito adalah kamu sudah harus menyetorkan seluruh uang di awal untuk deposito sedangkan tabungan berjangka uangnya disetorkan secara berkala (umumnya tiap bulan).
Baca Juga: Perbedaan Investasi vs Menabung
3. Obligasi
Obligasi merupakan instrumen keuangan yang mewakili pinjaman yang diberikan oleh pemegang obligasi kepada penerbit obligasi, yang umumnya adalah perusahaan atau pemerintah. Dalam hal ini, penerbit berjanji untuk membayar kembali jumlah pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo tertentu dan membayar bunga secara berkala selama masa pinjaman.
Obligasi merupakan bentuk investasi yang memberikan pendapatan tetap kepada pemegangnya, dan tingkat bunga yang dibayarkan dapat tetap atau berubah tergantung pada jenis obligasi.
Obligasi sering dianggap sebagai investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham karena pembayaran bunga dan pengembalian pokoknya cenderung lebih dapat diprediksi.
4. P2P Lending
P2P lending atau Peer-to-Peer lending, adalah model pinjaman di mana individu atau perusahaan meminjam dan meminjamkan uang secara langsung antara satu sama lain melalui platform online, tanpa melibatkan lembaga keuangan tradisional seperti bank. Platform P2P lending menyediakan tempat bagi peminjam dan pendana untuk terhubung dan melakukan transaksi pinjaman secara efisien.
Meskipun cukup menjanjikan, P2P lending juga memiliki risiko seperti gagal bayar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko hukum dan regulasi, risiko tingkat suku bunga, serta lainnya. Pastikan memilih platform P2P lending yang memiliki registrasi dan regulasi, transparansi, penilaian kredit yang kuat, histori kerja yang baik, dan sistem keamanan yang baik.
Baca juga: 8 Perbedaan Reksadana Saham dan Investasi Saham, Mana Lebih Untung?
5. Reksa Dana
Contoh investasi jangka pendek selanjutnya adalah reksa dana. Reksa dana merupakan bentuk investasi kolektif di mana sejumlah investor menggabungkan dananya untuk dibelikan sejumlah portofolio efek oleh manajer investasi profesional. Portofolio ini dapat mencakup berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Setiap investor dalam reksa dana memiliki sejumlah unit atau saham, yang nilainya berkaitan dengan kinerja portofolio investasi secara keseluruhan.
Jenis reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang dianggap memiliki risiko lebih kecil daripada reksa dana saham. Jadi jika ingin investasi jangka pendek, sebaiknya pilih dua jenis reksa dana tersebut.
Baca Juga: Tips Money Management Agar Investasi Menguntungkan
Investasi Reksa Dana di Moxa
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu contoh investasi jangka panjang terbaik adalah melalui reksa dana. Selain risiko yang rendah, imbal hasilnya juga lumayan menjanjikan. Minimal nominal investasi di reksa dana juga cenderung kecil.
Transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Berikut cara daftarnya:
- Pilih menu reksa dana di aplikasi Moxa.
- Klik kategori reksa dana yang kamu inginkan (Pasar Uang dan Pendapatan Tetap disarankan untuk jangka pendek)
- Pilih produk reksa dana yang diinginkan dan lihat performanya.
- Jika sudah merasa cocok dengan produk reksa dana tersebut, klik “Beli”.
- Masukkan jumlah yang ingin diinvestasikan. Kemudian pilih “Selanjutnya”.
- Lakukan proses pembayaran dan pastikan kamu sudah top up RDN-mu. Terakhir, klik “Bayar Sekarang”.
Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!