Ada berbagai cara untuk membeli rumah, salah satu caranya adalah dengan investasi reksadana untuk beli rumah. Namun bagaimana caranya? Karena saat ini para milenial susah memiliki rumah sendiri. Seperti yang pernah disebutkan oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan, bahwa salah satu penyebab milenial sulit punya rumah adalah karena kenaikan harga rumah tidak sebanding dengan pendapatan.
Belum lagi adanya inflasi yang juga membuat suku bunga terus naik. Jangankan untuk membeli rumah dengan tunai, sebagian dari kita mungkin juga kesulitan untuk kredit rumah.
Biarpun begitu, masih banyak milenial yang berkeinginan dan mengusahakan untuk punya rumah sendiri di zaman ini.
Nah ternyata, kita bisa beli rumah rumah dengan reksadana, baik secara cash maupun kredit, lho. Simak penjelasan lengkap tentang investasi reksadana untuk beli rumah berikut ini, yuk!
Mengapa Harus Reksadana?
Alasan mengapa reksadana bisa jadi instrumen investasi yang cocok untuk membantu kamu mendapatkan rumah impian adalah karena imbal hasil investasinya berkemungkinan untuk melebihi kenaikan harga rumah di pasaran.
Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index, kenaikan harga rumah rata-rata tahunan 2022 adalah 5%. Nah artinya, kamu harus mencari instrumen investasi dengan potensi hasil di atas 5% agar bisa menabung untuk membeli rumah.
Deposito di bank tentu bukan menjadi pilihan karena bunganya sendiri hanya berkisar 4% per tahun, bahkan banyak yang di bawah angka tersebut.
Ini lah sebabnya kamu disarankan untuk memilih investasi reksadana karena return-nya bisa melebihi bunga deposito maupun rata-rata kenaikan harga rumah.
Baca Juga: 5 Tips Beli Rumah untuk Milenial dengan Investasi Reksadana
Jenis Reksadana Apa yang Cocok untuk Tabungan Rumah?
Reksadana terbagi menjadi 4 jenis, yaitu Pendapatan Tetap, Pasar Uang, Campuran, dan Saham. Jika berbicara tentang jumlah return yang tinggi, sebenarnya Reksadana Saham bisa memiliki return yang lebih tinggi, tapi risikonya juga cukup besar.
Apabila IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turun maka Reksadana Saham juga pastinya berpotensi turun.
Sebenarnya pemilihan instrumen investasi harus disesuaikan dengan profil risiko kamu sendiri. Misalnya saja kamu ingin membeli rumah dalam jangka waktu 3-5 tahun. Nah, dengan profil ini, investasi dengan risiko lebih rendah memang lebih disarankan.
Maka jika ingin menabung untuk membeli rumah, kamu bisa pilih Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) atau Reksadana Pasar Uang (RDPU). Dilansir OJK, RDPT memiliki kenaikan tahunan antara 7-9%, sedangkan RDPU lebih rendah, yaitu 4-7%.
Cara Beli Rumah dengan Reksadana
Sebelum memulai investasi, kamu juga harus lebih dulu menentukan, apakah ingin membeli rumah secara tunai atau dengan cara kredit atau KPR? Kredit juga tetap butuh tabungan karena kamu diharuskan untuk membayar DP atau down payment saat ingin kredit rumah.
Semakin besar DP yang kamu bayarkan maka akan semakin ringan cicilan selanjutnya. Berikut adalah simulasi membeli rumah dengan bantuan reksadana, baik via KPR atau tunai supaya kamu lebih memahaminya!
1. Beli Rumah dengan KPR
Meskipun sudah tersedia beberapa rumah dengan DP 0%, tapi lebih bijak untuk membayar DP agar cicilan ke depannya tidak begitu berat. DP rumah ini bisa disesuaikan dengan kemampuan, umumnya mulai dari 10-20 persen dari harga rumah.
Berikut adalah contoh simulasi perhitungan untuk membeli rumah via KPR dengan investasi reksadana untuk DP:
Nama: Adit
Pendapatan bulanan: Rp8,5 juta Harga rumah yang ingin dibeli: Rp550 juta Estimasi DP: 20% Asumsi inflasi: 5% Rencana waktu pembelian rumah: 5 tahun ke depan Tabungan yang dimiliki saat ini: Rp6,5 juta Berdasarkan profil di atas, mari kita hitung lebih dulu berapa estimasi DP yang harus dibayarkan di 5 tahun mendatang: DP = Besar DP x Harga Rumah = 20% x 550.000.000= Rp110 juta Ini merupakan jumlah DP di tahun ini, lalu jika Adit membayarnya 5 tahun kemudian dengan rata-rata inflasi 5% maka estimasi DP yang dihitung dengan kalkulator compound interest adalah Rp137,5 juta. Lalu, berapa uang yang harus ditabung setiap bulannya? Kamu bisa menggunakan kalkulator investasi online untuk dapat menghitungnya. Berikut hasil perhitungannya: Perkiraan hasil investasi dari tabungan awal: Rp9.550.623 (dihitung menggunakan kalkulator compound interest) Investasi bulanan: Rp1,75 juta Jangka waktu: 60 bulan Perkiraan return per tahun: 8,5% Perkiraan hasil investasi: Rp131.197.041 Jika digabungkan maka totalnya Rp140,7 juta dan sudah cukup untuk membayar DP. Jadi uang yang perlu ditabung ke reksadana adalah Rp1,75 juta per bulan selama 5 tahun. Selanjutnya Adit bisa mencicil rumah dengan besaran cicilan menyesuaikan dengan kemampuan. |
2. Beli Rumah dengan Tunai
Jika tidak ingin menggunakan KPR, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membeli rumah secara tunai.
Namun pasti jangka waktu tabungannya akan lebih lama dan disarankan untuk memiliki setoran awal investasi yang nilainya kurang lebih sama dengan DP rumah, yaitu sekitar 20% dari harga rumah.
Nama: Budi
Pendapatan bulanan: Rp8,5 juta Harga rumah yang ingin dibeli: Rp550 juta Asumsi inflasi: 5% Rencana waktu pembelian rumah: 15 tahun ke depan Perkiraan harga rumah 15 tahun ke depan: Rp1,144 miliar Tabungan yang dimiliki saat ini: Rp110 juta Berdasarkan profil di atas, berikut estimasi perhitungan uang yang harus ditabung setiap bulannya: Total tabungan awal yang diinvestasikan 15 tahun: Rp348,9 juta Investasi bulanan: Rp2,2 juta Jangka waktu: 180 bulan Perkiraan return per tahun: 8,5% Perkiraan hasil investasi Rp801,5 juta Jika ditotalkan maka hasil investasi keseluruhan Rp348,9 ditambah Rp801,5 adalah Rp1,150 miliar, artinya Budi sudah dapat membeli rumah impiannya dengan harga tunai. |
Itu dia simulasi perhitungan membeli rumah dengan bantuan investasi reksadana. Tentunya angka di atas hanya merupakan estimasi. Nilai bisa berubah karena inflasi juga dapat berubah setiap tahunnya.
Ingat juga bahwa setiap investasi juga memiliki risiko. RDPT dan RDPU yang memiliki risiko rendah pun tetap memiliki risiko, jadi nilai return setiap tahunnya juga dapat berbeda-beda.
Hal yang paling penting diperhatikan adalah pastikan kamu membeli rumah dan memilih instrumen investasi sesuai kemampuan dan profil risikomu, ya.
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.