Perbedaan Reksa dana dan Saham, moxa.id — Ada berbagai jenis instrumen dapat kamu pilih untuk menginvestasikan dana kamu, dua instrumen yang saat ini populer adalah reksa dana dan saham.
Keduanya bahkan semakin populer karena kemudahan untuk membelinya di era digital ini. Meskipun begitu, hingga saat ini banyak orang yang belum memahami perbedaan reksa dana dan saham.
Jangan sampai kamu salah memilih instrumen investasi dan nantinya malah merugi. Simak dulu penjelasan selengkapnya tentang perbedaan reksa dana dan saham di bawah ini, yuk!
Perbedaan Reksa Dana dan Saham
Meskipun merupakan instrumen investasi yang sama-sama menguntungkan, beda reksa dana dan saham terletak pada beberapa aspek. Berikut adalah beberapa perbedaannya.
1. Objek Investasi
Perbedaan pertama reksa dana dan saham terletak pada obyek yang dibeli. Reksa dana adalah kumpulan produk investasi dikelola oleh Manajer Investasi (MI).
Sementara itu, saham mengacu pada bagian kepemilikan suatu aset atau perusahaan sehingga saat beli saham, kamu akan mendapat hak milik dengan keuntungan berupa dividen.
2. Penjual Instrumen Investasi
Selanjutnya reksa dana dan saham juga dibedakan berdasarkan pihak yang menjualnya. Jika ingin beli produk reksa dana, kamu perlu melalui APERD (Agen Penjual Efek Reksa dana).
Sedangkan saat beli saham, kamu bisa melakukannya langsung via bursa efek atau aplikasi pihak ketiga.
3. Proses Pembelian
Perbedaan reksa dana dan saham selanjutnya terletak pada proses pembelian aset investasi ini. Proses pembelian reksadana ternyata lebih panjang daripada saham.
Setelah membeli reksa dana ke APERD, kamu akan dihubungkan ke Manajer Investasi dan bank kustodian untuk menyimpan aset reksa dana.
Namun, saat membeli saham, kamu cukup melakukan pembelian melalui bursa atau pihak ketiga dan beberapa saat kemudian saham sudah dalam kepemilikan kamu.
Baca Juga: 35 Peluang Bisnis Menjanjikan di Tahun 2023 untuk Tambahan Penghasilan
4. Pihak-pihak Terkait
Pihak-pihak yang terlibat di dalam reksa dana dan saham juga berbeda. Pihak yang terlibat dalam reksa dana selain investor, yaitu Manajer Investasi, bank kustodian, emiten, dan sebagainya.
Sedangkan instrumen saham melibatkan emiten perusahaan dan saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan efek, broker, dan sejenisnya.
5. Stabilitas
Reksa dana adalah jenis investasi yang paling cocok untuk investor konservatif (risk averse). Selain risikonya kecil, investor tidak perlu repot-repot mengelola investasinya sendiri karena sudah ada Manajer Investasi.
Lain halnya kalau kamu melakukan investasi saham. Pihak ketiga ataupun bursa efek tidak akan membantu kamu mengambil keputusan berkaitan saham. Dalam dunia saham, untung ruginya investasi ada di tangan investor itu sendiri.
6. Pengelolaan Dana
Investasi reksa dana dikelola oleh orang berkompeten dan tersertifikasi yang disebut sebagai manajer investasi. Sebagai investor, kamu tidak perlu mengelola dana dan hanya memperoleh laporan serta keuntungan investasi.
Sementara, pengelolaan modal dalam saham sepenuhnya dikelola dan dikendalikan oleh kamu sebagai investor. Jadi dalam hal ini, kamu harus memiliki ilmu dan kemampuan berinvestasi saham agar mendapatkan keuntungan maksimal.
7. Modal Pembelian Awal
Modal pembelian awal reksa dana dan saham juga berbeda. Kamu bisa mulai investasi pada reksa dana dengan modal pembelian mulai dari puluhan ribu rupiah sehingga dapat dikatakan, dana investasi reksa dana tidak harus besar.
Sementara, modal pembelian awal pada saham cenderung lebih besar. Namun ini juga bergantung pada jenis saham yang kamu incar. Beberapa saham membutuhkan dana hingga jutaan rupiah untuk satu lotnya.
Baca Juga: Cara Mengelola Gaji UMR Jakarta 2023 dan Cara Siasati untuk Investasi
8. Pajak yang Dikenakan
Investasi reksa dana tidak membebankan pajak pada investornya. Walaupun ada, besaran pajak yang harus kamu bayarkan tidak sebesar pajak dari instrumen saham.
Sebagai gantinya, investor reksa dana harus melaporkan laba yang didapatkan melalui laporan SPT Tahunan.
9. Risiko
Perbedaan reksa dana dan saham juga dapat dilihat dari tingkat risikonya. Pada investasi saham, risikonya lebih tinggi ketimbang investasi dalam bentuk reksa dana. Pasalnya, seluruh keputusan berada di tangan kamu sebagai investor. Salah ambil langkah, kamu bisa mengalami kerugian!
Ini berbeda dengan reksa dana yang mana kamu tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan sehingga lebih ‘aman’.
Namun jika kamu memilih jenis reksa dana saham, bisa dikatakan bahwa risikonya juga cukup tinggi seperti berinvestasi di saham.
Jadi, dari Perbedaan Reksa Dana dan Saham, Pilih yang Mana?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, investasi saham memiliki risiko yang lebih tinggi ketimbang investasi reksa dana. Jadi, mana yang harus kamu pilih?
Ada 2 hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum memutuskan ingin berinvestasi saham atau reksa dana, yaitu:
- Jika kamu merupakan tipe investor yang masih minim wawasan investasi dan juga tidak ingin mengambil risiko tinggi maka reksa dana cocok untukmu.
- Jika kamu termasuk investor yang berani mengambil risiko tinggi—demi mendapat keuntungan yang lebih tinggi juga tentunya dan didukung modal serta pengetahuan investasi yang mumpuni—investasi saham bisa jadi pilihan tepat.
Nah, itu dia perbedaan reksa dana dan saham baik secara umum beserta 2 hal yang perlu diperhatikan saat ingin memilih jenis investasi yang sesuai.
Apa pun jenis investasi yang kamu pilih, sebaiknya tetap pelajari terlebih dahulu semua hal terkait, termasuk bagaimana cara menganalisis dan berpikir kritis. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal.
Mulai investasi sekarang dan dapatkan berbagai informasi terkait perencanaan finansial dari aplikasi Moxa.
Moxa adalah aplikasi keuangan terintegrasi dari Astra Financial. Buat akun cepat dan mudah di aplikasi Moxa dan dapat langsung bertransaksi. Dijamin aman karena Moxa sudah diawasi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.