Bagi kamu yang belum tahu apa itu reksadana saham dan apa itu investasi saham, ini dia penjelasan tentang perbedaan reksadana saham dan investasi saham.
Meskipun sama-sama berada di pasar modal, keduanya memiliki perbedaan. Salah satu yang terlihat jelas dari cara kerja dan pengelolaan dananya.
Mana ya instrumen yang lebih aman dan menguntungkan? Yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Perbedaan Reksadana Saham dan Saham
Berikut ini adalah 7 perbedaan investasi saham dan reksadana saham.
1. Pengertian
Investasi saham merupakan penanaman modal berbentuk sejumlah dana oleh seseorang ataupun badan usaha. Melalui instrumen tersebut, investor memiliki klaim atas penghasilan perusahaan dan aset serta berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sedangkan reksadana saham sendiri merupakan jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham. Satu produk reksadana terdiri dari beberapa pilihan saham.
2. Minimum Investasi
Pada investasi saham, minimal investasi adalah 1 lot saham atau sama dengan 100 lembar saham. Misalnya saham dengan harga 500 per lot maka kamu harus mengeluarkan modal Rp50 ribu untuk mendapatkan 1 lot saham tersebut.
Harga untuk setiap produk saham berbeda-beda. Jadi minimum investasi yang harus dikeluarkan akan bergantung pada produk saham yang kamu pilih.
Reksadana saham juga memiliki harga untuk setiap unitnya, tapi pembeliannya tidak ditentukan per unit. Investasi minimum pada reksadana saham biasanya sudah ditentukan sejak awal, misalnya Rp10 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, atau bisa juga hingga jutaan.
Nantinya nominal yang kamu investasikan tersebut akan dibagi ke NAB reksadana atau harga per unit saat kamu membeli, hasilnya adalah jumlah unit yang akan kamu miliki.
Baca Juga: Apa Itu NAV Reksadana atau NAB Reksadana?
3. Keleluasaan Memilih Saham
Investasi saham sendiri memberikan keleluasaan untuk membeli saham apa pun yang diinginkannya karena dana dikelola langsung oleh investor.
Sedangkan reksadana saham, dananya diberikan ke perusahaan aset manajemen atau Manajer Investasi untuk dikelola. Dana tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan aset manajemen dan investor tidak memiliki andil dalam proses pemilihan saham.
4. Pengelolaan Dana
Untuk investasi saham, dana akan dikelola oleh investor. Kamu juga dapat berinteraksi dengan broker atau pialang sebelum kamu membeli dan menjual saham untuk dapat meminimalkan terjadinya kerugian atau imbal hasil yang maksimal.
Reksadana saham sendiri dananya dikelola oleh perusahaan penyedia reksadana atau Manajer Investasi. Kamu tidak perlu untuk memantau pergerakan saham setiap saat karena ini menjadi tugas MI.
5. Proses Pencairan Dana
Investasi saham untuk proses pencairan dananya tidak memakan waktu yang lama. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menentukan proses pencairan saham adalah sekitar 2 hari kerja.
Jika kamu menjual saham di hari senin, hari rabu uang tersebut sudah bisa kamu transfer dari RDN ke rekening pribadi.
Reksadana saham untuk proses pencairan dananya membutuhkan waktu yang lebih lama karena penjualannya juga melalui beberapa tahap. Maksimal pencairan reksadana adalah 7 hari kerja.
6. Imbal Hasil
Baik investasi saham dan reksadana saham, keduanya punya imbal hasil cukup besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Namun jika kita bandingkan antara kedua investasi ini maka bisa dikatakan investasi saham langsung bisa berpotensi memberikan keuntungan lebih besar.
7. Risiko
Namun keuntungan yang besar juga tentunya datang dengan risiko yang lebih besar. Artinya investasi yang imbal hasilnya besar, pasti risiko kerugiannya juga lebih besar.
Pada reksadana saham, Manajer Investasi melakukan diversifikasi atau membagi aset ke beberapa saham sehingga jika salah satu saham turun, bisa jadi saham yang lain akan naik sehingga kerugian bisa dihindari.
Cara ini sebenarnya juga bisa diterapkan bagi kamu yang investasi saham langsung. Namun sebaiknya pelajari dulu analisis fundamental dan teknikalnya agar dapat untung maksimal.
8. Pajak
Investasi saham memiliki biaya pajak sebesar 0,1% setiap melakukan penjualan, di luar dari biaya online trading. Ada juga biaya 10% saat kamu mendapatkan dividen.
Sedangkan reksadana saham sendiri merupakan investasi yang tidak dikenakan pajak, akan tetapi setiap keuntungan yang didapatkan harus dilaporkan sebagai SPT tahunan.
Lebih baik investasi saham atau reksadana saham?
Keduanya bisa jadi instrumen investasi yang cocok untuk investasi jangka panjang (di atas 5 tahun).
Keduanya sama baiknya, asalkan disesuaikan dengan profil risiko kamu. Lalu untuk investasi saham langsung, disarankan untuk mempelajari analisis fundamental dan teknikal lebih dulu sebelum terjun langsung.
Analisis fundamental berguna untuk investasi jangka panjang, sedangkan teknikal berguna untuk investasi jangka pendek jika ingin mendapatkan keuntungan lebih cepat.
Jika memang kamu tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar investasi saham maka akan lebih aman untuk berinvestasi di reksadana lebih dahulu.
Namun ingat, apa pun jenis investasi yang dipilih, sebaiknya tidak mengalokasikan dana investasi hanya pada satu instrumen saja untuk mencegah kerugian yang fatal.
Nah itu dia informasi tentang perbedaan reksadana saham dan saham. Semoga informasi ini bermanfaat!
Yuk dapatkan informasi dan tips seputar perencanaan keuangan dan investasi hanya dari Moxa.
Moxa adalah aplikasi keuangan terintegrasi dari Astra Financial yang punya beragam mulai dari pinjaman dan kredit, asuransi online, hingga investasi reksa dana.
Download aplikasi Moxa sekarang dan nikmati berbagai fiturnya. Transaksi di Moxa dijamin aman karena sudah berizin dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas