Salah satu jenis investasi yang populer yaitu reksadana pasar uang. Jenis investasi ini adalah salah satu instrumen investasi yang cocok untuk pemula karena termasuk jenis investasi yang minim risiko dan cocok untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
Investasi memang adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menyimpan atau menambah pundi-pundi kekayaan. Dibandingkan menabung dengan cara biasa, nilai investasi memiliki keuntungan yang jauh lebih besar.
Yuk, simak lebih lanjut mengenai reksadana pasar uang berikut ini!
Apa itu Reksadana Pasar Uang?
Reksadana pasar uang adalah jenis investasi reksadana yang portofolionya dialokasikan 100% pada instrumen pasar uang, termasuk surat utang yang memiliki tempo kurang dari 1 tahun.
Contoh instrumen pasar uang tersebut antara lain Sertifikat Bank Indonesia, obligasi, dan deposito berjangka.
Dana yang ditempatkan pada instrumen investasi ini digunakan untuk memelihara modal dan menjaga likuiditas yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI).
Dibandingkan jenis reksadana lain, reksadana pasar uang cocok bagi investor pemula yang baru memulai berinvestasi dari modal yang tidak terlalu besar dan cenderung cari aman dengan resiko yang relatif rendah.
Baca Juga: Apa Itu NAV Reksadana atau NAB Reksadana?
Cara Kerja Reksadana Pasar Uang
Sebelum kamu mulai berinvestasi melalui RDPU, ada baiknya kamu mengetahui cara kerjanya berikut ini:
1. Manajer Investasi (MI) Mengumpulkan Dana dari Nasabah
Pertama, Manajer Investasi mengumpulkan dana atau modal yang disetor oleh nasabah.
Selanjutnya, dana tersebut dialokasikan ke dalam beberapa instrumen Pasar Uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang, dan Sertifikat Deposito yang nantinya memberikan imbal hasil sebagai tanda bukti proses investasi dilakukan oleh Manajer Investasi.
2. Manajer Investasi Mengelola Dana Nasabah
Setelah Manajer Investasi mengumpulkan dana dari nasabah, dana tersebut dikelola dengan membuat portofolio investasi.
Selanjutnya, Manajer Investasi mengolah dan menginvestasikan portofolio investasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
3. Manajer Investasi Memberi Laporan pada Investor
Selain mengumpulkan dan mengelola dana investor, Manajer Investasi juga bertugas memberikan laporan kepada investor mengenai dana yang diinvestasikan secara berkala
Laporan tersebut terdiri dari laporan komposisi aset, kinerja produk, dan portofolio efek.
Kelebihan Reksadana Pasar Uang
Berikut ini beberapa kelebihan RDPU yang perlu kamu ketahui:
1. Minim Risiko
Instrumen RDPU memiliki risiko gagal bayar relatif rendah karena jatuh tempo di bawah 1 tahun.
2. Dapat Dicairkan Kapan Saja
RDPU dapat dicairkan kapan saja, tidak ada batasan jatuh tempo seperti deposito. Selain itu, tidak ada biaya penjualannya.
Berbeda dengan ketika kamu mau mencairkan dana di deposito lebih awal dari tanggal jatuh tempo. Biasanya, pihak bank akan mengenakan denda sekitar 2 persen dari total simpanan kamu.
3. Bukan Termasuk Objek Pajak
Kalau kamu menabung atau menaruh uang dalam bentuk deposito, bank akan mengenakan pajak dari setiap bunga atau imbal hasil yang diterima dari depositonya.
Sedangkan untuk imbal hasil atau keuntungan reksadana bukan merupakan objek pajak sehingga tidak akan dipotong pajak.
4. Keuntungan Lebih Tinggi Dibandingkan Deposito
Reksadana menawarkan return lebih tinggi dari deposito bank. Rata-rata deposito keuntungannya maksimal 4%, sedangkan RDPU bias mencapai 6% ke atas.
5. Tidak Membutuhkan Modal Besar
Investasi reksadana tidak membutuhkan modal awal besar seperti ketika menabung deposito. Biasanya, dibutuhkan dana minimal Rp10 juta untuk membuka deposito. Tapi, untuk RDPU kamu sudah bisa memulai berinvestasi mulai dari Rp10 ribu saja.
6. Cocok untuk Menyimpan Dana Darurat
Reksadana atau (RDPU) menjadi produk yang cocok untuk dana darurat karena mudah dicairkan, di mana hanya butuh 3-4 hari kerja agar dana tersebut masuk ke rekening kamu.
Selain itu juga jauh lebih menguntungkan daripada menaruh uang di tabungan yang imbal hasilnya hanya 1 persen per tahunnya, sementara RDPU imbal hasilnya 5-7 persen per tahunnya.
Kinerja RDPU yang cenderung stabil juga tidak membuat kamu khawatir suatu saat nilai investasinya naik-turun secara drastis.
Namun disarankan untuk tidak menaruh dana darurat 100% di reksadana karena bisa saja sewaktu-waktu kamu membutuhkan dana yang harus dicairkan di hari yang sama.
Baca Juga: Pilihan Reksadana untuk Pemula Terbaik 2022, Mulai Investasi Sekarang!
Reksadana Pasar Uang Terbaik
Berikut ini 6 referensi Reksadana Pasar Uang terbaik yang bisa dipilih sesuai dengan preferensi kamu:
1. Mandiri Investa Pasar Uang
Mandiri Investa Pasar Uang adalah salah satu reksadana pasar uang dengan dana kelolaan terbesar, yaitu Rp14,29 triliun.
2. Sucorinvest Sharia Money Market Fund
Sucorinvest Sharia Money Market Fund yang memiliki total dana kelolaan sekitar Rp2,7 triliun per September 2022. Sedangkan untuk imbal hasil yang diberikan mencapai 4,25% dalam setahun.
3. Batavia Dana Kas Maxima
Reksadana kelolaan Batavia Prosperindo Aset Manajemen ini pada Agustus 2022 tercatat Rp9,68 triliun.
4. Bahana Dana Likuid
Bahana Dana Likuid adalah reksadana pasar uang kelolaan Bahana TCW Investment Management. Dana kelolaan Rp4,7 triliun pada September 2022.
5. Sucorinvest Money Market Fund
Sucorinvest Money Market Fund merupakan salah satu reksadana terbaik karena memiliki total dana kelolaan atau AUM (Asset Under Management) yang mencapai Rp10,32 triliun per September 2022.
Reksadana pasar uang yang telah berdiri sejak tahun 1997 ini memberikan imbal hasil kepada investornya sekitar 4,65% dalam setahun.
6. TRIM Kas 2
TRIM Kas 2 merupakan salah satu reksadana pasar uang terbaik pada tahun 2022. Adapun total dana kelolaan reksadana ini, yaitu sebesar Rp3,3 triliun per September 2022 dengan imbal hasil setahun ke belakang sebesar 3,65%.
Dapatkan informasi menarik dari artikel Moxa lainnya. Download aplikasi Moxa untuk memudahkan kamu menikmati berbagai fiturnya. Nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.