Saham blue chip menjadi investasi yang sering dicari para investor karena dinilai sebagai saham dari perusahaan terkemuka dan mapan. Ciri-ciri utama saham blue chip melibatkan stabilitas finansial, kinerja yang konsisten, serta dividen yang menarik.
Ketahui secara rinci apa itu saham blue chip, ciri-cirinya , hingga daftarnya dengan melihat penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Saham blue chip merujuk kepada saham dari perusahaan besar, mapan, dan terkenal dengan reputasi yang kuat. Karakteristik utama saham blue chip melibatkan stabilitas finansial, kinerja yang konsisten, serta keberlanjutan dividen.
Investor sering mencari saham blue chip karena dianggap sebagai investasi yang lebih aman dalam jangka panjang, meskipun nilai sahamnya mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan saham dari perusahaan yang lebih kecil atau berkembang.
Saham blue chip sering menjadi bagian dari portofolio investasi yang berfokus pada pertumbuhan dan keamanan. Saham-saham ini sebagian besar masuk dalam indeks LQ-45, yaitu deretan 45 saham paling likuid dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga: Apa Itu Investasi Saham? Ini Keuntungan, Risiko, dan Cara Investasi Saham
Ciri-Ciri Saham Blue Chip
Berinvestasi pada saham blue chip memiliki berbagai keuntungan yang menjadikannya menarik bagi para investor, berikut ini ciri-ciri saham blue chip:
1. Stabilitas Harga
Berinvestasi pada saham blue chip cenderung memiliki harga yang lebih stabil dibandingkan dengan saham yang lain. Hal tersebut disebabkan oleh kapitalisasi pasar yang besar, yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan blue chip.
2. Kinerja Perusahaan Solid
Kinerja perusahan yang solid juga merupakan salah satu ciri dari saham blue chip. Para perusahaan ini telah terbukti memiliki laba yang konsisten serta pertumbuhan yang stabil.
Beberapa dari perusahaan tersebut memiliki produk-produk yang sudah dikenal masyarakat dan kualitasnya pun sangat baik. Perusahaan tersebut juga memiliki berbagai track record yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan krisis, sehingga performa yang dimiliki perusahaan tersebut terbilang cukup solid.
Baca juga: Investasi Obligasi: Keuntungan, Risiko dan Cara Investasi
3. Nilai Kapitalisasi Besar
Nilai kapitalisasi pasar dari saham blue chip biasanya sangat besar. Hal ini mengacu pada total pasar perusahaan, jika seluruh saham mereka dibeli. Kapitalisasi saham pasar yang besar ini kemudian mencerminkan skala dan ukuran perusahaan blue chip.
Banyak dari perusahaan blue chip memiliki kapitalisasi pasar yang mencapai triliunan rupiah, yang mengindikasikan pengaruh dan ukuran mereka di pasar.
4. Dividen yang Konsisten
Para perusahaan blue chip sering kali memberikan dividen secara rutin kepada para pemegang saham. Dividen ini merupakan sebuah bentuk penghargaan atas investasi yang diberikan oleh para investor.
Perusahaan blue chip juga umumnya memiliki catatan yang positif dalam memberikan dividen yang secara konsisten selama bertahun-tahun lamanya.
5. Keamanan
Perusahaan blue chip memiliki manajemen yang profesional dan juga telah terbukti dalam menjalankan bisnis mereka. Mereka juga memiliki kemampuan yang kuat dalam berbagai krisis dan berbagai perubahan pasar.
Meskipun saham-saham blue chip tetap akan terpengaruh oleh fluktuasi pasar, kemampuan perusahaan untuk beradaptasi, dan bertahan dalam jangka panjang yang sangat tinggi.
Daftar Saham Blue Chip 2024
Berikut ini merupakan saham-saham blue chip tahun 2024 yang ada di Indonesia:
- BBCA (Bank Central Asia)
- BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
- PTBA (PT Bukit Asam Tbk)
- PGAS (PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk)
- TLKM (Telkom Indonesia)
- TINS (PT Timah (Persero) Tbk)
- SMGR (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk)
- SCMA (PT Surya Citra Media Tbk)
- BMRI (Bank Mandiri)
- ASSI (PT Astra Internasional)
- SIDO (PT Sido Muncul Tbk)
- BUKA (Bukalapak)
- BRPT (Barito Pacific)
- JPFA (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk)
- CPIN (Charoen Pokphand Indonesia)
- GGRM (Gudang Garam)
- EMTK (Elang Mahkota Teknologi)
- ERAA (Erajaya Swasembada)
- INKP (PT Indah Kilat Pulp & Puper Tbk)
- EXCL (XL Axiata)
- HMSP (HM Sampoerna)
- INTP (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)
- BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk)
- UNTR (PT United Tractor Tbk)
- MYOR (PT Mayora Indah Tbk)
- KLBF (PT Kalbe Farma Tbk)
- INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk)
- BDMN (PT Bank Danamon Indonesia Tbk)
- ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
- INCO (PT Vale Indonesia Tbk)
Itu dia beberapa saham blue chip yang cocok untuk investasi jangka panjang. Selain saham, jenis investasi lain yang cocok untuk jangka panjang adalah reksa dana. Jenis reksa dana tertentu bahkan juga cocok dijadikan investasi jangka pendek dan menengah.
Jadi, bisa dikatakan bahwa reksa dana merupakan pilihan investasi yang bisa dipilih untuk jangka apa pun.
Baca juga: 10 Reksadana Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang Kamu
Investasi Reksa Dana di Moxa
Selain risiko yang rendah, imbal hasil dari investasi reksa dana juga lumayan menjanjikan. Minimal nominal investasi di reksa dana juga cenderung kecil.
Transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Berikut cara daftarnya:
- Pilih menu reksa dana di aplikasi Moxa.
- Klik kategori reksa dana yang kamu inginkan (Pasar Uang dan Pendapatan Tetap disarankan untuk jangka pendek)
- Pilih produk reksa dana yang diinginkan dan lihat performanya.
- Jika sudah merasa cocok dengan produk reksa dana tersebut, klik “Beli”.
- Masukkan jumlah yang ingin diinvestasikan. Kemudian pilih “Selanjutnya”.
- Lakukan proses pembayaran dan pastikan kamu sudah top up RDN-mu. Terakhir, klik “Bayar Sekarang”.
Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas