Bagaimana cara membuat laporan keuangan untuk bisnis? Membuat laporan keuangan yang akurat dan terorganisir merupakan langkah penting bagi setiap bisnis.
Laporan keuangan tidak hanya membantu pemilik bisnis untuk memahami kondisi keuangan mereka, tetapi juga menjadi alat yang penting dalam mengambil keputusan bisnis yang bijak.
Simak cara membuat laporan keuangan sederhana yang bisa dilakukan berikut ini.
Cara Membuat Laporan Keuangan
Berikut ini adalah tujuh cara untuk membuat laporan keuangan yang baik:
1. Tentukan Jenis Laporan yang Dibutuhkan
Sebelum membuat laporan, tentukan jenis laporan keuangan yang akan kamu buat. Biasanya, laporan keuangan utama meliputi laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Berikut penjelasan ketiganya:
- Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi mencerminkan pendapatan, biaya, dan laba bersih bisnis selama periode waktu tertentu. Laporan ini membantumu memahami seberapa sukses bisnismu dalam menghasilkan laba atau mengalami kerugian.
- Neraca (Balance Sheet)
Neraca memberikan gambaran tentang keadaan keuangan bisnis pada suatu titik waktu tertentu. Laporan ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
- Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan arus kas mencerminkan aliran uang masuk dan keluar dari bisnis selama periode waktu tertentu. Pada laporan ini akan membantu kamu memahami bagaimana bisnis menghasilkan dan menggunakan kas.
2. Kumpulkan Data Keuangan
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membuat laporan keuangan yang akurat adalah mengumpulkan data keuangan yang relevan.
Berikut adalah beberapa langkah untuk mengumpulkan data keuangan:
- Tentukan sumber-sumber utama dari mana kamu akan mengumpulkan data keuangan. Ini termasuk catatan transaksi, bukti pembayaran, faktur, laporan bank, laporan penjualan, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan keuangan bisnismu.
- Organisir dokumen dengan membuat sistem pengarsipan yang teratur dan efisien untuk menyimpan dokumen keuanganmu.
- Kumpulkan rekaman transaksi seperti pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan.
- Pastikan ada konsistensi antara data yang tercatat di catatan transaksi dengan bukti fisik atau elektronik yang kamu miliki.
- Lakukan rekonsiliasi bank secara berkala untuk memastikan bahwa catatan bank kamu selaras dengan catatan internal milikmu.
3. Susun Laporan Laba Rugi
Selanjutnya adalah cara menyusun laporan laba rugi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, laporan satu ini termasuk salah satu jenis laporan keuangan utama dalam bisnis.
Untuk menyusun laporan laba rugi, kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Mulailah dengan mencantumkan semua pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan usahamu.
- Setelah mencatat pendapatan, identifikasi biaya pokok penjualan yang terkait dengan produksi atau penyediaan jasa kamu.
- Hitung margin kontribusi dengan mengurangkan biaya pokok penjualan dari pendapatan usaha.
- Catat semua biaya operasional yang terkait dengan kegiatan operasional bisnismu.
- Hitung laba operasional dengan mengurangi biaya operasional dari marjin kontribusi.
- Hitung biaya pajak yang harus dibayarkan berdasarkan laba operasional kamu dan tambahkan biaya keuangan, seperti bunga yang harus dibayar pada pinjaman atau biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan keuangan bisnismu.
- Hitung laba bersih dengan mengurangkan biaya pajak dan biaya keuangan dari laba operasional.
4. Buat Neraca
Neraca (Balance Sheet) menggambarkan keadaan keuangan bisnis pada suatu waktu tertentu. Laporan ini terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Pastikan neraca seimbang, di mana total aset tidak lebih kecil dari kewajiban.
Ada dua langkah untuk membuat neraca, mulailah dengan mencantumkan semua aset bisnismu.
Aset dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu Aset Lancar (Current Assets) mencakup kas, piutang usaha, persediaan, dan aset lancar lainnya yang dapat dengan cepat diubah menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun.
Ada juga Aset Tetap (Fixed Assets) yang mencakup aset yang digunakan dalam operasi bisnis untuk jangka waktu yang lebih lama, seperti properti, peralatan, kendaraan, atau investasi jangka panjang.
Selanjutnya, cantumkan semua kewajiban bisnismu. Kewajiban juga dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kewajiban Lancar (Current Liabilities) mencakup hutang usaha, hutang dagang, pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, dan kewajiban lancar lainnya.
Lalu ada Kewajiban Jangka Panjang (Long-Term Liabilities) yang mencakup pinjaman atau kewajiban lainnya yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun.
Ekuitas sendiri merupakan nilai aset dikurangi dengan kewajiban. Semakin tinggi ekuitas maka artinya kondisi keuangan baik. Apabila nilainya minus, tentu artinya keuangan tidak sehat.
5. Analisis Arus Kas
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) menunjukkan arus masuk dan keluar uang dalam bisnis selama periode waktu tertentu. Berikut cara membuat laporan arus kas:
- Identifikasi sumber-sumber data yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan catatan-catatan keuangan.
- Laporan arus kas terdiri dari tiga komponen utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Pastikan kamu memahami setiap komponen ini.
- Kumpulkan data keuangan yang relevan dari sumber-sumber yang telah diidentifikasi. Hal ini meliputi transaksi tunai yang terjadi selama periode tertentu, seperti penerimaan kas dari penjualan, pembayaran kas kepada pemasok, pembayaran bunga, dan aktivitas lainnya.
- Kelompokkan transaksi ke dalam tiga kategori utama berdasarkan komponen arus kas yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, kelompokkan semua penerimaan kas dari penjualan ke dalam aktivitas operasi, pembayaran kas untuk akuisisi aset tetap ke dalam aktivitas investasi, dan penerimaan kas dari penerbitan saham ke dalam aktivitas pendanaan.
- Jumlahkan nilai transaksi dalam masing-masing kategori untuk setiap periode waktu yang diinginkan, biasanya satu tahun atau satu periode pelaporan tertentu.
- Susun laporan arus kas dengan menggabungkan total arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan ini harus mencakup periode waktu yang relevan dan disusun dengan format yang sesuai, seperti metode langsung atau tidak langsung.
6. Terapkan Prinsip Akuntansi
Pastikan kamu menerapkan prinsip akuntansi yang benar, seperti prinsip pengakuan pendapatan dan pengakuan biaya, metode pencatatan, dan prinsip konsistensi.
Ingat bahwa laporan keuangan merupakan salah satu hal penting dalam sebuah perusahaan yang bisa menjadi kekuatan perusahaan dan sebagai tanggung jawab kepada para investor. Maka dari itu, laporan keuangan tidak bisa dibuat sembarangan.
7. Gunakan Perangkat Lunak Akuntansi
Menyusun laporan keuangan bisa menjadi hal yang sulit, apalagi jika tidak dilakukan pendataan setiap transaksi dengan rapi. Saat ini sebenarnya sudah banyak perangkat lunak akuntansi yang bisa kamu manfaatkan untuk membantu pekerjaan yang satu ini.
Biasanya software atau perangkat lunak akuntansi berbayar. Namun umumnya, harga yang dikeluarkan juga akan bergantung pada fitur apa saja yang kamu butuhkan.
Dapatkan informasi menarik lainnya tentang keuangan hanya di Moxa. Download aplikasi Moxa sekarang dan nikmati kemudahan untuk mengajukan kredit dan pinjaman, beli asuransi, dan berinvestasi hanya dengan satu aplikasi.