Bentuk kerja sama ASEAN di bidang ekonomi telah menjadi landasan penting bagi negara-negara anggotanya dalam menggalang kolaborasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
Dengan fokus pada pembangunan ekonomi regional yang inklusif, ASEAN telah mengembangkan beragam mekanisme kerja sama, seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang mengurangi hambatan perdagangan dan tarif di antara anggotanya. Ada juga RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) yang menjadi tonggak monumental dalam memperdalam integrasi ekonomi di Asia Tenggara.
Apa saja bentuk kerja sama ekonomi ASEAN lebih jelasnya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Sekilas Tentang ASEAN dan Tujuannya
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional yang terdiri dari sepuluh negara di Asia Tenggara. Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, ASEAN bertujuan untuk mempromosikan kerja sama dan koordinasi di berbagai bidang guna mencapai stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan sosial di kawasan ini.
Tujuan-tujuan utama ASEAN meliputi:
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Salah satu fokus utama ASEAN adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di antara negara-negara anggotanya. Ini dicapai melalui kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur, serta upaya memperkecil kesenjangan pembangunan antar-negara anggota.
2. Keamanan dan Stabilitas
ASEAN bertujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini mendorong dialog dan diplomasi guna menangani konflik dan isu-isu keamanan, serta membangun kerja sama dalam rangka mengatasi ancaman-ancaman seperti terorisme, perdagangan manusia, dan narkotika.
3. Kerja sama Politik
ASEAN berkomitmen untuk memperkuat kerja sama politik di antara negara-negara anggotanya. Ini mencakup dialog berkala, pertemuan tingkat tinggi, dan upaya bersama dalam diplomasi untuk mempromosikan perdamaian, hak asasi manusia, dan pemerintahan yang baik.
4. Kerja sama Sosial dan Budaya
Organisasi ini juga mendorong kerja sama dalam bidang sosial dan budaya, termasuk pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan perlindungan budaya. Hal ini bertujuan untuk memperkuat identitas dan kesatuan di antara negara-negara anggota.
5. Penanganan Isu-Isu Regional
ASEAN berfungsi sebagai platform untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam menangani isu-isu regional, termasuk perubahan iklim, bencana alam, dan pandemi.
Baca Juga: Indonesia Tidak Resesi Ekonomi 2023, Benarkah Demikian?
Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi
Kerja sama ASEAN di bidang ekonomi telah menjadi komponen sentral dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Berikut adalah lima contoh kerja sama ASEAN di bidang ekonomi:
1. Zona Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA)
ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau Area Perdagangan Bebas ASEAN adalah sebuah kesepakatan perdagangan yang dibentuk oleh negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
AFTA bertujuan untuk mendorong perdagangan bebas di antara negara-negara ASEAN dengan mengurangi hambatan perdagangan, seperti tarif bea masuk, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan integrasi regional.
Melalui AFTA, negara-negara ASEAN berupaya menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih efisien dan menguntungkan untuk memfasilitasi pergerakan barang dan jasa.
2. Inisiatif Pertumbuhan Ekonomi Regional (RCEP)
RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional. RCEP adalah perjanjian perdagangan yang melibatkan 15 negara di kawasan Asia-Pasifik, termasuk 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) serta lima mitra perdagangan ASEAN (Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru).
Tujuan RCEP untuk menciptakan zona perdagangan bebas yang luas di kawasan tersebut, dengan fokus pada penghapusan atau pengurangan tarif bea masuk, hambatan nontarif, serta peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang ekonomi.
Perjanjian ini mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, regulasi perdagangan, dan aspek-aspek ekonomi lainnya.
3. ASEAN Single Window (ASW)
ASW ASEAN Single Window atau Jendela Tunggal ASEAN adalah inisiatif yang bertujuan untuk mempermudah dan mengintegrasikan proses perizinan dan administrasi perdagangan di negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dengan ASW, negara-negara ASEAN berupaya untuk menghubungkan dan mengintegrasikan sistem administrasi nasional mereka sehingga informasi dan dokumen terkait perdagangan, seperti perizinan ekspor dan impor, bisa diproses dengan lebih efisien dan cepat.
Ini akan mengurangi birokrasi, waktu, dan biaya yang terkait dengan pergerakan barang di antara negara-negara ASEAN.
4. ASEAN Infrastructure Fund
AIF (ASEAN Infrastructure Fund) atau Dana Infrastruktur ASEAN adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan pendanaan bagi proyek-proyek infrastruktur di negara-negara ASEAN.
AIF didirikan dengan tujuan mendukung pembangunan infrastruktur yang diperlukan di seluruh kawasan ASEAN, seperti jaringan transportasi, energi, telekomunikasi, dan proyek-proyek lainnya yang dapat meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Dana yang dikelola oleh AIF dapat digunakan untuk memberikan pinjaman atau pembiayaan kepada proyek-proyek infrastruktur yang memenuhi kriteria tertentu.
5. ASEAN Economic Community (AEC)
AEC (ASEAN Economic Community) adalah salah satu pilar utama dari integrasi ekonomi yang dicanangkan oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Tujuan dari AEC adalah untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang terintegrasi di kawasan ASEAN. Didirikannnya AEC bertujuan untuk mencapai empat tujuan utama:
-
Pasar Tunggal dan Produksi Tunggal
Pertama, AEC berupaya menghapus hambatan perdagangan, termasuk tarif bea masuk dan hambatan nontarif, sehingga barang, jasa, modal, dan tenaga kerja bisa bergerak secara bebas di antara negara-negara ASEAN.
-
Kompetitivitas Ekonomi yang Meningkat
Kedua, AEC mendorong peningkatan daya saing ekonomi melalui liberalisasi ekonomi, harmonisasi regulasi, dan pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
-
Kepemilikan Ekonomi yang Terdiversifikasi
AEC berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung diversifikasi ekonomi dan pertumbuhan sektor-sektor yang berpotensi di negara-negara ASEAN.
-
Kemampuan Ekonomi yang Lebih Kuat dalam Bersaing di Pasar Global
Terakhir, dengan meningkatnya integrasi dan koordinasi ekonomi di dalam kawasan, AEC diharapkan dapat memberikan kekuatan lebih bagi negara-negara ASEAN di pasar global.
Baca juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia 2023, Siapa Saja Sih?
Itulah dia bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar ekonomi, tips keuangan, investasi, asuransi, dan lainnya hanya di blog Moxa. Download aplikasi Moxa dan nikmati berbagai fitur menarik mulai dari pinjaman dan kredit, asuransi online, hingga investasi reksa dana.