Penting bagi para investor untuk mempelajari money management agar dana yang mereka miliki tidak habis tanpa adanya alasan yang jelas. Manajemen keuangan dapat mengacu pada cara mengatur dana yang berhubungan dengan tabungan, pengeluaran, anggaran, dan penggunaan modal.
Pada jenis investasi yang berbeda, money management-nya juga bisa saja berbeda. Agar lebih mengetahui lebih banyak mengenai money management, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Money Management
Money management adalah cara mengatur dana dalam penggunaan modal dengan bijak dan sebagaimana mestinya. Hal tersebut diperlukan agar mengantisipasi jika ada kerugian di kemudian hari.
Dalam investasi saham, money management mengarah dengan memperhatikan waktu untuk dapat membeli dan menjual sebuah saham emiten hingga pengelolaan uang kepada emiten yang tepat.
Baca Juga: Pengertian Reksadana Pasar Uang, Cara Kerja, Kelebihan, dan Rekomendasi
Tips Money Management
Berikut ini adalah tips money management yang dapat kamu coba dalam mengelola dana untuk berinvestasi:
1. Memahami Tujuan Berinvestasi
Penting bagi kamu seorang investor untuk paham kenapa kamu ingin melakukan investasi. Dengan kamu mengetahui tujuan yang ingin dicapai maka hal ini dapat berpengaruh baik terhadap kondisi psikologis investor jika dibandingkan dengan dana yang disisihkan dengan menghitung seberapa banyak return yang diharapkan dalam jangka waktu investasi.
Baca juga: 8 Perbedaan Reksadana Saham dan Investasi Saham, Mana Lebih Untung?
2. Jangan Berinvestasi dengan Dana Darurat
Setiap kegiatan yang kita lakukan sehari-harinya memiliki risiko. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan berinvestasi. Selain memiliki potensi keuntungan yang besar dari beberapa instrumen investasi seperti obligasi dan saham, tentunya terdapat risiko kerugian yang bisa terjadi.
Dengan adanya risiko ini maka disarankan untuk berinvestasi hanya menggunakan dana yang tidak akan digunakan dalam jangka pendek.
Penggunaan dana yang tidak terpakai untuk berinvestasi juga akan sangat membantu dalam hal menjaga psikologis kamu. Berinvestasi akan menjadi lebih nyaman karena kamu telah siap dengan berbagai risiko yang terjadi dengan dana yang kamu miliki.
3. Menaruh Dana pada Portofolio yang Berbeda
Suatu portofolio dapat memberikan return yang memiliki nilai cukup signifikan, bisa saja kamu tergiur agar memasukan dana lebih banyak ke portofolio tersebut dengan harapan akan mendapatkan hasil yang jauh lebih tinggi.
Namun, bisa saja terdapat risiko apabila performa portofolio tersebut menurun yang pada akhirnya tidak dapat memberikan return sesuai yang diharapkan atau malah menurun. Terdapat peraturan penting dalam berinvestasi dana kamu di satu tempat , normalnya adalah sebesar 25% dari dana yang kamu miliki.
Baca juga: Komposisi Reksadana Pendapatan Tetap dan Returnnya
4. Memiliki Rencana Berinvestasi
Rencana berinvestasi berhubungan dengan kepribadian kamu sebagai seorang investor serta tujuan yang ingin kamu capai. Misalnya, kamu melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan dana pensiun yang dapat dicairkan dalam 10 tahun ke depan, dengan tujuan dana tersebut ingin dipakai pada masa tua kamu.
Hal tersebut nantinya akan mempengaruhi profil risiko kamu beserta produk investasi yang akan kamu ambil.
5. Mengetahui Risiko dan Return yang Jelas pada Saham
Penting bagi kamu sebagai seorang investor untuk dapat mengetahui seberapa besar batasan risiko yang dapat kamu terima. Kebanyakan para investor mengalami kegagalan dalam investasi saham mereka akibat tidak tahu kapan mereka harus keluar dari pasar pada saat keadaan loss.
Tidak ditetapkannya titik stop loss biasanya dilakukan investor yang berharap harga saham dapat kembali naik setelah mengalami penurunan dan tidak ingin keluar pasar karena terdapat harapan tersebut.
Seorang investor juga harus tahu seberapa besar return yang akan didapatkan apabila dibandingkan dengan risiko yang ada. Jika potensi keuntungan lebih kecil dibandingkan risiko yang ada maka harus waspada sebelum masuk ke dalam pasar. Pada kondisi seperti ini, sebagai seorang investor kamu harus jeli dalam membeli saham ketika menyentuh maupun menembus support.
Baca Juga: Apa itu Investasi Reksadana? Ini Jenis, Contoh dan Caranya
Apa Pentingnya Money Management?
Berikut adalah beberapa hal yang membuat manajemen keuangan menjadi sangat penting:
1. Ketidakpastian Ekonomi Global Di Masa Depan
Seperti yang sudah kita tahu, dampak dari ketidakpastian ekonomi global tentu akan dirasakan oleh seluruh masyarakat di dunia. Misalnya, PHK massal, harga minyak bumi yang meningkat, harga kebutuhan pangan naik, dan lainnya.
Secara umum kondisi dari keuangan yang kita miliki setiap hari tidak pernah pasti. Seperti terjadinya keluarga yang sakit, bencana alam, hingga faktor-faktor lainnya yang tidak dapat kita ramalkan. Nah, bagi kamu yang tidak memiliki perencanaan keuangan tentu kamu akan merasa takut jika isu resesi global akan benar terjadi.
Sebaliknya bagi mereka yang sudah merencanakan keuangan dari jauh-jauh hari justru akan dapat bersikap tenang karena telah menyiapkan investasi dan tabungan yang akan dapat diandalkan apabila terdapat isu-isu seperti resesi global tersebut.
Baca juga: Apa Itu Prospektus Reksa Dana dan Informasi Penting di Dalamnya
2. Melatih Kemampuan Finansial Jauh Lebih Baik
Skill money management cukup penting untuk kamu miliki agar kamu memiliki kondisi keuangan yang baik. Akan tetapi, agar mencapai financial capability, kamu harus memiliki perilaku dan sikap yang baik untuk dapat mengelola keuangan secara optimal.
Memiliki kemampuan finansial yang baik dapat membantu kamu dalam berbagai hal, seperti:
- Membangun ketahanan finansial.
- Mempersiapkan diri untuk masa depan.
- Mengelola keuangan secara baik dari hari ke hari.
- Menghindari dan mengatasi masalah hutang.
Baca juga: Cara Transaksi Reksa Dana, Jenis, dan Mekanisme Investasinya
3. Skill Money Management Dapat Mengontrol Fisik, Emosi, dan Mental
Seperti yang kita ketahui, jika manajemen keuangan yang buruk memiliki efek psikologis yang berkelanjutan seperti kurang percaya diri, motivasi, komitmen, harga diri, dan memberdayakan diri. Jika seorang individu masuk dalam tahap ini, maka akan rentan mengalami pengucilan sosial, ekonomi, dan digital. Hal tersebut membuat mereka semakin tidak percaya diri sehingga kesulitan membangun ekonomi mereka.
Jadi, apakah kamu sudah memiliki money management yang baik dan siap untuk berinvestasi? Salah satu jenis investasi yang cocok bagi pemula adalah reksa dana.
Baca juga: Pengertian Reksa Dana Syariah, Apa Bedanya dengan Konvensional
Investasi Reksa Dana di Moxa
Ingin mulai investasi reksa dana? Transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Berikut cara daftarnya:
- Pilih menu reksa dana di aplikasi Moxa.
- Klik kategori reksa dana yang kamu inginkan (Pasar Uang dan Pendapatan Tetap disarankan untuk jangka pendek)
- Pilih produk reksa dana yang diinginkan dan lihat performanya.
- Jika sudah merasa cocok dengan produk reksa dana tersebut, klik “Beli”.
- Masukkan jumlah yang ingin diinvestasikan. Kemudian pilih “Selanjutnya”.
- Lakukan proses pembayaran dan pastikan kamu sudah top up RDN-mu. Terakhir, klik “Bayar Sekarang”.
Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!
Artikel Ini Merujuk pada Artikel dari Mandiri Sekuritas