Inflasi adalah fenomena ekonomi yang sering menjadi perhatian utama di berbagai negara. Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan dalam jangka waktu tertentu, yang pada akhirnya dapat mengurangi daya beli masyarakat.
Memahami pengertian inflasi, penyebabnya, serta dampak yang ditimbulkan sangat penting bagi masyarakat maupun pengambil kebijakan. Cari tahu pengertian inflasi, faktor-faktor yang menyebabkannya, dampak yang ditimbulkan, serta strategi efektif untuk mengendalikannya. Simak selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Inflasi?
Inflasi adalah proses peningkatan harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Ini berarti bahwa harga barang dan jasa di suatu ekonomi mengalami kenaikan, yang menyebabkan nilai uang menurun karena dengan jumlah uang yang sama, orang bisa membeli lebih sedikit barang dan jasa dibandingkan sebelumnya.
Inflasi tidak hanya berdampak pada harga barang dan jasa, tetapi juga mempengaruhi daya beli masyarakat, distribusi pendapatan, dan kestabilan ekonomi secara keseluruhan.
Inflasi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti peningkatan biaya produksi, permintaan yang tinggi terhadap barang dan jasa, atau kebijakan moneter yang longgar.
Baca Juga: Inflasi Melonjak 5.95%, Investasi Apa sih yang Menguntungkan?
Penyebab Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi harga barang dan jasa dalam suatu ekonomi. Beberapa penyebab utama inflasi antara lain:
1. Demand-Pull Inflation
Inflasi jenis ini terjadi ketika permintaan barang dan jasa meningkat lebih cepat daripada kemampuan produksi atau penawaran. Di mana pada saat banyak orang memiliki uang berlebih untuk dapat dibelanjakan, akan tetapi jumlah barang atau jasa terbatas, harga akan cenderung naik.
2. Cost-Push Inflation
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi, seperti upah pekerja, harga bahan baku, atau biaya energi. Ketika biaya produksi meningkat, produsen sering kali menaikkan harga produk untuk menjaga keuntungan, yang pada akhirnya meningkatkan harga barang dan jasa di pasar.
3. Inflasi Ekspektasi
Ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan harga di masa depan juga bisa menyebabkan inflasi. Jika pelaku ekonomi, baik produsen maupun konsumen, mengharapkan harga akan naik, mereka mungkin akan mulai menaikkan harga atau meningkatkan upah, yang kemudian memicu inflasi.
4. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang longgar, seperti peningkatan jumlah uang yang beredar atau suku bunga yang rendah, dapat menyebabkan inflasi. Ketika terlalu banyak uang beredar dalam perekonomian, nilai uang cenderung menurun dan menyebabkan kenaikan harga.
5. Imported Inflation
Inflasi ini terjadi ketika harga barang impor meningkat, biasanya karena pelemahan mata uang domestik atau kenaikan harga komoditas global. Karena banyak negara bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan, kenaikan harga barang impor dapat menyebabkan inflasi di dalam negeri.
6. Inflasi yang Disebabkan oleh Pajak
Kenaikan pajak, seperti pajak pertambahan nilai (PPN) atau cukai, dapat menyebabkan inflasi karena biaya tambahan ini biasanya dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
Dampak Inflasi
Inflasi memiliki berbagai dampak terhadap perekonomian, masyarakat, dan dunia usaha. Beberapa dampak utama inflasi meliputi:
1. Penurunan Daya Beli
Inflasi menyebabkan harga barang dan jasa meningkat, yang berarti uang yang dimiliki masyarakat memiliki nilai lebih rendah. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun, dan mereka tidak dapat membeli barang dan jasa sebanyak sebelumnya dengan jumlah uang yang sama.
2. Ketidakpastian Ekonomi
Inflasi yang tinggi serta tidak stabil akan dapat menciptakan ketidakpastian dalam perekonomian. Hal ini dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi karena pelaku bisnis mungkin enggan melakukan investasi jangka panjang ketika mereka tidak dapat memprediksi biaya dan harga di masa depan.
3. Redistribusi Pendapatan
Inflasi dapat menyebabkan redistribusi pendapatan dan kekayaan. Misalnya, orang yang memiliki aset seperti properti atau saham mungkin mendapat keuntungan karena nilai aset mereka meningkat, sementara orang yang berpenghasilan tetap atau menabung dalam bentuk uang tunai mungkin mengalami kerugian karena nilai riil uang mereka menurun.
4. Kenaikan Suku Bunga
Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga. Naiknya suku bunga akan dapat meningkatkan biaya pinjaman bagi konsumen dan pebisnis, yang nantinya pada gilirannya akan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
5. Pengaruh Terhadap Neraca Perdagangan
Inflasi yang tinggi dalam suatu negara dapat membuat produk ekspor menjadi kurang kompetitif di pasar internasional, karena harganya menjadi lebih mahal. Hal tersebut dapat berdampak negatif dalam neraca perdagangan di suatu negara tersebut.
6. Dampak Sosial
Inflasi yang tidak terkendali dapat menyebabkan ketidakpuasan sosial dan ketidakstabilan politik. Ketika harga kebutuhan pokok naik dengan cepat, masyarakat yang berpenghasilan rendah akan sangat terpengaruh, yang bisa menimbulkan protes dan keresahan sosial.
Baca Juga: Investasi Reksadana untuk Beli Rumah, Ini Panduan Lengkapnya!
Cara Mengatasi Inflasi
Mengatasi inflasi memerlukan pendekatan yang komprehensif, melibatkan kebijakan ekonomi yang tepat serta tindakan dari pemerintah, bank sentral, dan pelaku ekonomi lainnya. Beberapa cara efektif untuk mengatasi inflasi antara lain:
1. Kebijakan Moneter Ketat
Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di perekonomian. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, pinjaman menjadi lebih mahal, yang dapat mengurangi pengeluaran konsumsi dan investasi bisnis, sehingga membantu menurunkan tekanan inflasi.
2. Pengendalian Jumlah Uang Beredar
Bank sentral dapat melakukan operasi pasar terbuka dengan menjual surat berharga pemerintah untuk menarik uang dari perekonomian. Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar akan dapat membantu menekan kenaikan dari harga barang dan jasa.
3. Kebijakan Fiskal yang Bijaksana
Pemerintah dapat mengurangi belanja publik atau menaikkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat. Dengan mengurangi pengeluaran pemerintah atau meningkatkan pajak, daya beli masyarakat dan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi, yang pada akhirnya menekan inflasi.
4. Penguatan Produksi dan Distribusi
Meningkatkan produksi barang dan jasa serta memperbaiki sistem distribusi dapat membantu menstabilkan harga. Ketika pasokan barang dan jasa meningkat dan distribusi berjalan lancar, tekanan inflasi dari sisi penawaran dapat dikurangi.
5. Mengendalikan Kenaikan Upah
Jika kenaikan upah tidak disertai dengan peningkatan produktivitas, hal ini dapat mendorong inflasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kenaikan upah sesuai dengan peningkatan produktivitas guna menghindari inflasi yang didorong oleh kenaikan biaya produksi.
6. Kebijakan Subsidi yang Tepat
Pemerintah dapat memberikan subsidi pada sektor-sektor penting, seperti energi atau bahan makanan pokok, untuk menekan harga dan mengurangi beban inflasi pada masyarakat. Namun, kebijakan subsidi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak membebani anggaran negara secara berlebihan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk dapat menghadapi inflasi adalah dengan berinvestasi. Ada banyak jenis investasi yang bisa kamu pilih, salah satunya adalah reksa dana. Selain dapat menjaga aset kamu dari inflasi, kamu juga bisa mendapatkan return dari reksa dana.
Cara Investasi Reksa Dana di Moxa
Kamu bisa mendapatkan return yang stabil dari investasi reksa dana. Jenis investasi ini juga direkomendasikan terutama jika kamu punya modal yang lebih sedikit. Transaksi reksa dana di aplikasi Moxa lebih praktis dan mulai dari Rp10.000 saja. Berikut cara daftarnya:
- Pilih menu reksa dana di aplikasi Moxa.
- Klik kategori reksa dana yang kamu inginkan (Pasar Uang dan Pendapatan Tetap disarankan untuk jangka pendek)
- Pilih produk reksa dana yang diinginkan dan lihat performanya.
- Jika sudah merasa cocok dengan produk reksa dana tersebut, klik “Beli”.
- Masukkan jumlah yang ingin diinvestasikan. Kemudian pilih “Selanjutnya”.
- Lakukan proses pembayaran dan pastikan kamu sudah top up RDN-mu. Terakhir, klik “Bayar Sekarang”.
Transaksi reksa dana di Moxa tidak perlu khawatir soal keamanan karena sudah berizin dan diawasi OJK. Yuk, mulai investasi dari sekarang!