Banyak yang belum memahami arti silent treatment, meskipun sikap satu ini sudah cukup umum ditemui. Ini merupakan taktik yang sering digunakan dalam hubungan interpersonal, baik dalam konteks pasangan, keluarga, atau persahabatan. Lantas, bagaimana cara untuk menghadapi sikap seperti ini?
Arti Silent Treatment
Arti silent treatment adalah perlakuan dingin atau hukuman diam. Sikap ini merupakan suatu taktik komunikasi yang sering kali digunakan dalam konteks hubungan interpersonal.
Dalam perlakuan ini, salah satu individu secara sengaja menghentikan semua bentuk komunikasi dengan individu lainnya. Hal ini bisa termasuk berhenti berbicara, mengabaikan pesan teks atau panggilan telepon, atau bahkan meninggalkan ruangan ketika yang lainnya berbicara.
Beberapa orang menggunakan taktik ini sebagai cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan, marah, atau kekecewaan terhadap perilaku atau tindakan individu lainnya. Dalam kasus lain, sikap ini mungkin digunakan sebagai alat kekuasaan atau kendali dalam hubungan. Ada juga situasi di mana silent treatment digunakan sebagai bentuk perlindungan diri ketika seseorang merasa terluka atau terancam.
Menurut Psychology Today, Silent treatment dapat menjadi sebuah kekerasan dan bersifat merusak. Ini terjadi saat sikap tersebut digunakan untuk mengontrol, menghukum, atau memanipulasi seseorang.
Perilaku ini juga bisa dikategorikan sebagai kekerasan emosional saat cenderung dijadikan sebagai pasif-agresif dalam hubungan.
Baca Juga: Waspada dan Ketahui Modus Penipuan di Aplikasi Moxa!
Ciri-Ciri Silent Treatment
Bagaimanakah ciri-ciri orang yang sedang melakukan silent treatment? Dilansir dari Psychcentral, berikut ini perilaku ciri-ciri orang yang melakukannya:
- Menolak untuk berbicara sedikitpun.
- Mengabaikan pesan, panggilan telepon, dll.
- Berpura-pura tidak mendengarkan.
- Tidak mau mengakui apa yang seseorang katakan.
- Mengabaikan permintaan dari seseorang untuk berkomunikasi dengan jelas.
- Perilaku yang dimaksudkan untuk membuat mereka tidak valid atau tidak nyaman.
- Pergi dalam waktu yang lama, lalu muncul kembali, melakukan tindakan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan bersikap seolah semuanya baik saja.
Cara Menghadapi Silent Treatment
Memang cukup menyebalkan dan membuat hati tidak tenang ketika kamu mendapatkan perlakuan silent treatment. Terdapat beberapa cara mengatasi silent treatment, yaitu:
1. Bersikap Tenang
Bersikap tenang sebelum mulai berbicara kepada orang yang sedang mengalami silent treatment. Terkadang, seseorang yang berperilaku tersebut sedang merasa kewalahan, terluka, hingga terlalu marah untuk dapat berbicara. Mereka juga dapat mengatakan sesuatu yang nantinya akan memperburuk situasi.
Pada kasus ini, akan sangat membantu jika setiap pihak untuk dapat meluangkan waktu dengan menenangkan diri sebelum kembali berbicara maupun bertemu, agar dapat membahas permasalahannya dengan tenang.
2. Meminta Maaf Atas Tindakan atau Perkataan
Ada baiknya hindari untuk meminta maaf atau menyalahkan diri sendiri terhadap perilaku atau perlakuan silent treatment oleh orang lain. Karena memilih diam merupakan sebuah cara lawan bicara untuk melakukan respon. Akan tetapi, mereka juga perlu mendengarkan ucapan maaf dari kamu yang mungkin juga tidak sadar telah mengucapkan sesuatu yang telah membuat sakit perasaan.
Baca Juga: Cari Jodoh Online, Ini 5 Rekomendasi Dating Apps Terbaik
3. Memperjelas Situasi
Cara paling penting adalah untuk memperjelas situasinya, menyadarkan bahwa seseorang sedang melakukan silent treatment. Contohnya, katakan kepada pelaku “Aku merasa bahwa kamu tidak menanggapiku”. Dengan berusaha membuat pelaku sadar terhadap sikapnya, akan menjadi dasar untuk terlibat komunikasi satu dengan lainnya secara lebih efektif.
4. Menggunakan Pernyataan “Aku”
Kamu juga dapat memberitahukan perasaan yang terjadi saat ini kepada orang lain dengan menggunakan pernyataan “Aku”. Contohnya, sebagai penerima perlakuan silent treatment dapat menyampaikan “Aku merasa frustasi dan sakit hati karena kamu tidak berbicara denganku. Aku mau menemukan cara untuk dapat menyelesaikannya”.
Pernyataan seperti itu berfokus pada perasaan dan keyakinan dari pembicara. Hal ini dapat menjadi cara mengatasi silent treatment yang harus kamu lakukan.
5. Memvalidasi Perasaan Orang Lain
Cara selanjutnya adalah dengan mengakui atau memberi validasi terhadap perasaan orang lain dengan meminta pelaku untuk memberi tahu perasaannya. Dengan meminta mereka membagi perasaan, akan membuat mereka nantinya tahu bahwa perasaan mereka valid dan penting, sekaligus nantinya akan membuka jalan untuk sebuah percakapan.
Hindarilah untuk bersikap defensif atau berusaha untuk memecah masalah pada saat itu juga. Usahakan untuk tetap mendengarkan dengan penuh empati. Bila lawan bicara merespon dengan cara melecehkan atau mengancam, alangkah baiknya untuk menjauhkan diri terlebih dahulu sampai mereka tenang.
6. Menghindari Tanggapan yang Tidak Diperlukan
Usahakan juga untuk menghindari atau menanggapi yang tidak diperlukan. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan lebih banyak terjadinya konflik dan tidak dapat menyelesaikan masalah.
Itu dia beberapa ciri dan cara yang bisa dilakukan apabila kamu mendapatkan perlakuan silent treatment. Usahakan agar tidak terlalu terbawa suasana dan tetap tenang. Kamu juga tidak perlu menyalahkan diri sendiri.
Jika kamu termasuk orang yang cenderung melakukannya, sebaiknya usahakan untuk menghindarinya. Jika butuh waktu untuk menenangkan diri, beri tahu sejak awal pada orang-orang di sekitarmu.
Dapatkan informasi dan tips menarik lainnya hanya di blog Moxa. Download Moxa sekarang dan nikmati juga berbagai fiturnya mulai dari pinjaman dan kredit, asuransi online, hingga investasi reksa dana.