Merger dan Akuisisi: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kasus di Indonesia
Dalam dunia bisnis, merger dan akuisisi adalah strategi yang sering digunakan oleh perusahaan untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, atau memperkuat posisi di industri tertentu. Kedua konsep ini sering kali terdengar mirip, tetapi memiliki perbedaan yang mendasar dalam cara implementasi dan dampaknya terhadap perusahaan yang terlibat.
Banyak perusahaan besar di Indonesia telah melakukan merger dan akuisisi untuk meningkatkan daya saing dan memperluas operasional mereka. Proses ini tidak hanya terjadi di sektor swasta, tetapi juga melibatkan perusahaan milik negara yang ingin meningkatkan efisiensi bisnisnya.
Memahami konsep merger dan akuisisi serta contoh nyata yang terjadi di Indonesia dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai bagaimana strategi ini digunakan dalam dunia bisnis.
Baca Juga : Bayar PDAM Lewat BRImo dengan Mudah dan Cepat
Pengertian Merger dan Akuisisi
Merger dan akuisisi adalah dua strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan untuk memperbesar skala operasi dan meningkatkan kekuatan pasar. Meskipun sering disebut bersamaan, keduanya memiliki definisi yang berbeda.
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu entitas baru. Dalam proses ini, perusahaan yang bergabung biasanya kehilangan identitas hukumnya dan menjadi bagian dari entitas yang lebih besar. Tujuan utama merger adalah menciptakan sinergi antara dua perusahaan agar lebih efisien dan kompetitif.
Akuisisi, di sisi lain, adalah proses di mana satu perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain sehingga memiliki kendali penuh atas operasionalnya. Akuisisi dapat dilakukan dengan cara membeli saham mayoritas atau aset dari perusahaan yang diakuisisi. Berbeda dengan merger, dalam akuisisi perusahaan yang dibeli masih dapat tetap beroperasi dengan nama dan identitas yang sama, tetapi berada di bawah kendali pemilik baru.
Jenis-Jenis Merger dan Akuisisi
Dalam praktiknya, merger dan akuisisi dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan cara dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan yang terlibat.
A. Jenis-Jenis Merger
- Merger Horizontal
Merger yang terjadi antara dua perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dan memiliki produk atau layanan serupa. Tujuan utama merger ini adalah untuk mengurangi persaingan dan meningkatkan pangsa pasar. - Merger Vertikal
Terjadi ketika dua perusahaan yang berada dalam rantai pasokan yang sama bergabung untuk meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, perusahaan manufaktur yang mengakuisisi perusahaan pemasok bahan bakunya. - Merger Konglomerat
Merger yang terjadi antara dua perusahaan dari industri yang berbeda dengan tujuan untuk diversifikasi bisnis dan mengurangi risiko. - Merger Kongenerik
Penggabungan dua perusahaan yang bergerak di industri yang sama tetapi memiliki produk atau layanan yang berbeda, dengan tujuan memperluas lini produk dan meningkatkan penetrasi pasar.
B. Jenis-Jenis Akuisisi
- Akuisisi Saham
Perusahaan pembeli memperoleh saham mayoritas dari perusahaan target sehingga mendapatkan kontrol atas operasional bisnisnya. - Akuisisi Aset
Perusahaan pembeli hanya membeli aset tertentu dari perusahaan target, seperti properti, paten, atau teknologi, tanpa mengambil alih keseluruhan bisnis. - Akuisisi Paksa (Hostile Takeover)
Akuisisi yang dilakukan tanpa persetujuan perusahaan target, biasanya dengan membeli saham di pasar terbuka untuk memperoleh kepemilikan mayoritas. - Akuisisi Bersahabat (Friendly Takeover)
Akuisisi yang dilakukan dengan kesepakatan bersama antara perusahaan pembeli dan target, biasanya untuk tujuan ekspansi bisnis.
Contoh Kasus Merger dan Akuisisi di Indonesia
Di Indonesia, merger dan akuisisi telah banyak terjadi di berbagai sektor industri, mulai dari perbankan hingga telekomunikasi. Berikut beberapa contoh kasus merger dan akuisisi yang pernah terjadi:
A. Merger Bank Syariah Indonesia (BSI) – 2021
Pemerintah Indonesia menggabungkan tiga bank syariah milik negara, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, menjadi satu entitas baru bernama Bank Syariah Indonesia (BSI). Merger ini bertujuan untuk memperkuat industri perbankan syariah di Indonesia dan meningkatkan daya saing dengan bank konvensional.
B. Akuisisi Tokopedia oleh Gojek – 2021
Gojek dan Tokopedia bergabung dalam sebuah entitas baru bernama GoTo Group melalui proses merger. Akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem layanan digital, di mana Gojek bergerak di sektor transportasi dan pembayaran digital, sedangkan Tokopedia berfokus pada e-commerce.
C. Akuisisi Indosat Ooredoo oleh Hutchison 3 Indonesia – 2022
Akuisisi ini terjadi ketika Hutchison 3 Indonesia (Tri) bergabung dengan Indosat Ooredoo, membentuk perusahaan baru bernama Indosat Ooredoo Hutchison. Tujuan utama dari akuisisi ini adalah meningkatkan daya saing di industri telekomunikasi dan memberikan layanan yang lebih luas kepada pelanggan.
D. Merger XL Axiata dan Axis – 2014
XL Axiata mengakuisisi Axis Telekom pada tahun 2014 untuk memperkuat jaringan dan meningkatkan daya saing di industri telekomunikasi. Merger ini membantu XL Axiata memperluas cakupan jaringan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dampak Merger dan Akuisisi bagi Perusahaan dan Konsumen
Merger dan akuisisi membawa dampak besar bagi perusahaan yang terlibat serta konsumen. Jika dilakukan dengan strategi yang tepat, proses ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Namun, ada juga risiko yang harus diperhitungkan.
Dampak Positif:
- Peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya operasional
- Ekspansi bisnis dan peningkatan daya saing di pasar
- Penguatan inovasi melalui sinergi dua perusahaan
Dampak Negatif:
- Risiko monopoli yang dapat mengurangi persaingan sehat
- Potensi pemutusan hubungan kerja akibat restrukturisasi perusahaan
- Perubahan kebijakan perusahaan yang dapat berdampak pada pelanggan
Kesimpulan
Merger dan akuisisi adalah strategi bisnis yang digunakan untuk memperkuat posisi perusahaan di industri tertentu. Proses ini bisa dilakukan dengan berbagai metode, seperti merger horizontal, vertikal, atau konglomerat, serta akuisisi saham atau aset.
Di Indonesia, merger dan akuisisi telah banyak terjadi di berbagai sektor, seperti perbankan, e-commerce, dan telekomunikasi. Contohnya adalah merger Bank Syariah Indonesia, akuisisi Tokopedia oleh Gojek, serta merger Indosat Ooredoo dengan Hutchison 3 Indonesia.
Jika kamu tertarik memahami lebih dalam tentang dunia bisnis dan keuangan, pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru melalui Moxa. Cek Informasi Keuangan Terbaru di Moxa
Buka tabungan digital kamu sekarang tanpa perlu repot datang ke bank dan pastinya aman dan nyaman, hanya di moxa.