Bukit Shafa dan Marwah: Apa Itu dan Mengapa Penting dalam Ibadah Haji dan Umroh?
Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit yang memiliki makna mendalam dalam ajaran Islam. Keduanya menjadi bagian dari ritual Sa’i dalam ibadah haji dan umroh, yang meneladani perjalanan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, makna, dan pentingnya Bukit Shafa dan Marwah dalam ibadah haji dan umroh.
Sejarah Bukit Shafa dan Marwah
Menurut kisah Islam, Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air bagi Nabi Ismail AS yang masih bayi. Dalam perjuangannya, dengan izin Allah, muncul mata air Zamzam yang hingga kini menjadi sumber air suci bagi umat Muslim.
Makna Bukit Shafa dan Marwah dalam Islam
- Meneladani Ketabahan Siti Hajar
Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah mengajarkan ketabahan, keikhlasan, dan keyakinan dalam menghadapi ujian kehidupan. - Bagian Wajib dari Ibadah Haji dan Umroh
Sa’i yang dilakukan antara kedua bukit ini merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umroh. - Simbol Kesabaran dan Doa yang Dikabulkan
Kisah air Zamzam yang muncul sebagai jawaban atas kesabaran dan doa Siti Hajar menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk selalu berusaha dan berserah diri kepada Allah.
Tata Cara Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah
Bagi jamaah haji dan umroh, Sa’i dilakukan setelah Tawaf di Ka’bah dengan langkah-langkah berikut:
- Memulai dari Bukit Shafa
Jamaah menghadap Ka’bah dari Bukit Shafa, membaca niat, dan berdoa. - Berjalan ke Bukit Marwah
Jamaah berjalan atau berlari kecil menuju Bukit Marwah, lalu berdoa. - Mengulang hingga Tujuh Kali
Perjalanan bolak-balik ini dilakukan sebanyak tujuh kali, dengan perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali.
Kesimpulan
Bukit Shafa dan Marwah bukan hanya tempat suci dalam Islam, tetapi juga simbol keteguhan iman dan kesabaran. Ibadah Sa’i yang dilakukan di antara kedua bukit ini mengajarkan nilai perjuangan dan kepasrahan kepada Allah SWT.