Macam-macam puasa wajib dilaksanakan oleh umat muslim sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Melalui pelaksanaan puasa wajib ini, umat muslim dapat memperoleh pahala dan ampunan dari Allah serta meningkatkan kesalehan diri.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa macam puasa wajib dalam Islam selain bulan Ramadan. Setiap puasa wajib memiliki tata cara pelaksanaan yang berbeda dan memiliki keutamaan serta hikmah yang berbeda pula.
Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk melaksanakan puasa wajib ini dengan penuh keikhlasan dan keteladanan sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Macam-Macam Puasa Wajib Dalam Islam
Puasa wajib dalam Islam adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Jenis-jenis puasa wajib tersebut antara lain:
1. Puasa Ramadan
Puasa Ramadan adalah salah satu dari lima rukun Islam dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim dewasa yang sehat secara fisik dan mental, serta tidak sedang dalam kondisi haid atau nifas.
Puasa Ramadan dilakukan selama bulan Ramadan, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183-185 dijelaskan bahwasannya diwajibkan atas setiap muslim untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan sejak zaman dahulu.
Baca Juga: Wajib Dihindari! Inilah 10 Hal yang Membatalkan Puasa!
2. Puasa Kaffarah
Puasa kaffarah atau kafarat merupakan puasa yang diwajibkan sebagai bentuk tebusan atau kafarat atas pelanggaran tertentu dalam Islam, seperti melanggar sumpah atau bersumpah palsu.
Seseorang yang melakukan pelanggaran tersebut harus berpuasa selama tiga hari berturut-turut sebagai kaffarah.
Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah ayat 89: “Allah tidak akan menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia akan menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka kafarat (melakukan) sumpah-sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa yang tidak sanggup melakukan yang demikian, maka (wajiblah baginya) berpuasa tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat (atas) sumpah-sumpahmu yang kamu bersumpah itu, apabila kamu telah bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya, agar kamu bersyukur.”
Puasa kaffarah dilakukan sebagai bentuk penebusan dosa atas pelanggaran tertentu, seperti membunuh tanpa sengaja atau mengganti bulan puasa dengan makan dan minum di siang hari.
Puasa kaffarah memiliki aturan dan ketentuan yang berbeda-beda, tergantung dari dosa yang ingin ditebus.
Baca juga: Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
3. Puasa Nazar
Puasa nazar dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan janji atau nazar yang diucapkan oleh seorang Muslim. Puasa ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya berpuasa dalam jumlah hari tertentu atau dengan cara tertentu.
Puasa Nazar memiliki makna dan tujuan yang berbeda-beda, tergantung dari nazar yang diucapkan.
Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah ayat 89: Ayat di atas juga dapat dijadikan dalil untuk puasa nazar, karena ayat tersebut membahas tentang kafarat (tebusan) atas sumpah yang dilanggar, dan di antara kafarat yang disebutkan adalah berpuasa.
Biasanya, seseorang berjanji untuk berpuasa dalam rangka mengungkapkan rasa syukur, memohon kesembuhan, atau memenuhi permintaan tertentu.
Puasa Nazar harus dilakukan sesuai dengan janji yang dibuat dan dapat langsung dilakukan dalam waktu yang ditentukan atau secara kontinu.
Baca Juga: Kumpulan Doa dan Niat Bulan Ramadan agar Ibadah Lebih Maksimal!
4. Puasa Qadha
Puasa qadha adalah puasa yang wajib diganti karena tidak dilaksanakan pada waktu yang ditentukan sebelumnya, seperti pada bulan Ramadan.
Puasa Qadha adalah puasa yang diwajibkan untuk menggantikan puasa yang ditinggalkan tanpa alasan yang sah. Misalnya, kamu sakit selama bulan Ramadan dan tidak dapat berpuasa, maka kamu harus puasa tersebut setelah bulan Ramadan. Puasa ini harus diganti sesegera mungkin setelah kondisi yang menyebabkan puasa tersebut tertunda berakhir.
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan, maka kewajiban baginya adalah berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu di hari-hari yang lain.”
Puasa wajib selain bulan Ramadan dapat dilaksanakan oleh umat muslim sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Melalui pelaksanaan puasa wajib ini, umat muslim dapat memperoleh pahala dan ampunan dari Allah serta meningkatkan kesalehan diri.
Baca juga: 7 Cara Atasi Sakit Gigi saat Puasa Tanpa Harus Batal Puasa
Dapatkan informasi lainnya seputar Ramadan, keislaman, keuangan, kesehatan, dan masih banyak lagi hanya melalui aplikasi Moxa.
Kamu bisa juga rencanakan perjalanan umroh bersama dengan Moxa, lho. Program Perjalanan Religi dari Moxa membantu kamu dalam pembiayaan ibadah haji dan juga umroh sehingga kamu dapat segera mewujudkan impian beribadah di tanah suci.
Download Moxa dan nikmati berbagai fiturnya mulai dari pembiayaan, asuransi, hingga investasi. Moxa sudah diawasi dan berizin OJK, jadi pasti aman untuk bertransaksi.