Marhaban ya Ramadhan, bulan suci Ramadhan telah hadir di hadapan kita. Bulan yang mulia ini menjadi bulan yang paling dinantikan oleh seluruh umat muslim, karena segala ibadah dan perbuatan baik yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasanya. Maka dari itu, banyak umat Muslim yang berlomba-lomba mengumpulkan pahala dan beribadah selama bulan Ramadhan. Salah satu ibadah yang wajib dijalani oleh umat Islam adalah ibadah puasa.
Menjalankan puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi mereka yang sudah memenuhi syarat seperti beragama islam, berakal sehat, tidak sedang haid dan melahirkan, serta memiliki niat dan dorongan dari diri sendiri sehingga akan terasa hikmat dijalankannya. Ibadah puasa sendiri diartikan sebagai suatu ibadah yang mengharuskan kita untuk menahan diri dari hal-hal atau perbuatan yang dapat membatalkan puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari. Selain ibadah puasa, masih banyak ibadah dan perbuatan baik yang bisa kita laksanakan di bulan Ramadhan ini semata-mata untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, mulai dari tarawih, membaca Al-Qur’an atau bertadarus, berzikir, itikaf, membayar zakat, infak, dan sedekah. Bicara soal zakat, infak dan sedekah, di bulan Ramadhan ini Anda dapat menyalurkan zakat Anda dengan amanah dan dapat dipertanggungjawabkan melalui BAZNAS dengan mudah, Anda bisa mendatangi kantor-kantor BAZNAS yang tersebar di berbagai daerah, melalui kasir-kasir retail, transfer bank, atau lebih mudahnya dapat mengunjungi website berikut https://baznas.go.id/bayarzakat.
Sebelum menjalankan ibadah puasa, kita diwajibkan untuk membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu. Niat merupakan syarat sahnya puasa dan termasuk dalam rukun puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini, “Sesungguhnya semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya,” (HR. Al-Bukhari). Berikut adalah niat puasa Ramadhan:
Nawaitu shauma ghodin an adaai fardhi syahri romadhoona hadzihis-sanati lillahitaala.
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Taala.
Niat puasa Ramadhan dianjurkan untuk dibaca tiap malam hari atau ketika melaksanakan sahur sebelum memasuki waktu subuh. Dilansir dari NU Online, ketika niat puasa Ramadhan dilafalkan di luar waktu tersebut, maka puasa dapat dianggap tidak sah. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut ini, “Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya,” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah).
Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa jika seseorang tidak membaca niat puasa Ramadhan di malam hari hingga memasuki waktu subuh, maka ia harus mengganti puasanya selain di bulan Ramadhan karena puasanya dianggap tidak sah. Terkecuali bagi orang-orang yang tidak membaca niat puasa Ramadhan karena utzur, seperti lupa atau tertidur sampai memasuki waktu subuh, maka ia tetap dapat menjalankan puasanya meskipun tidak membaca niat puasa Ramadhan sebelumnya.
Adapun niat puasa Ramadhan sebaiknya cukup dilantunkan dalam hati, sebagaimana niat definisikan sebagai dorongan untuk melakukan perbuatan tulus dari hati. Umat Muslim dianjurkan melantunkan niat puasa Ramadhan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Namun, apabila niat puasa Ramadhan diucapkan dengan lugas, maka hal tersebut dianggap sunnah.
Niat menjadi hal yang penting dan menjadi salah satu faktor dalam menentukan status hukum perbuatan manusia. Memang sudah menjadi kebiasaan manusia, terkadang sulit sekali mengingat atau seringkali lupa untuk membacakan niat puasa Ramadhan. Oleh karenanya, janganlah sampai lupa untuk membacakan niat puasa Ramadhan ini, karena kesempurnaan suatu ibadah dinilai dari niat serta keikhlasan dari diri sendiri. Pahala dan manfaat dari puasa, tentu diri sendiri juga yang merasakannya. Sebab yang rajin melakukan ibadah, bisa saja tidak mendapatkan pahala apapun dari ibadah itu, akibat niat yang buruk. Sesungguhnya Allah SWT mengetahui perbuatan dan isi hati manusia. Serta apapun ibadah yang dijalankan selain puasa seperti salat, sedekah, infak, zakat, dan lain lain. Juga harus di niatkan karena Allah SWT, bukan karena niat duniawi yang menjerumus ke arah riya.